Budaya-Tionghoa.Net| Fu Xing sebenarnya pada jaman lampau sering juga disebut Sui Xing 歲 星 dan dipercaya bahwa Sui Xing bisa memberikan rejeki.
Kemudian orang-orang mengadakan perubahan dari nama bintang menjadi manusia. Yang paling terkenal adalah Fu Shen Tian Guan 福 神 天 官 dan Yang Cheng 楊 成.
|
Kepercayaan Tian Guan berasal dari Taoism Wu Dou Mi Dao (aliran 5 gantang beras), dimana aliran tersebut menggunakan cara mempersembahkan arak dan membuat surat permohonan agar orang yang sakit bisa sembuh dan panjang umur.
Mempersembahkan arak dan menulis 3 surat permohonan kepada San Guan Da Di 三官大帝. San Guan Da Di dipercaya bisa memberikan rejeki, menghapus akibat perbuatan buruk/kesalahan dan menghapuskan/menghindarkan bencana.
Dari sini rakyat kebanyakan beranggapan Tian Guan sebagai Fu Shen (dewa rejeki).
Pada masa dinasti Qing,kepercayaan kepada Tian Guan menjadi begitu populer dan banyak tulisan atau gambar-gambar Tian Guan Ci Fu 天官賜 福 yang bisa dilihat pada menjelang tahun baru imlek.
Yang Cheng sebagai Fu Shen, sebenarnya orang yang bernama Yang Cheng ini memang ada. Hanya saja bukan Yang Cheng 楊成 yang ini tapi 陽 城 (cat:ini memang nama orang bukan nama kota).
Ketika kaisar Tang DeZong 唐 德宗 pada tahun 795 mendapat hasutan dari Pei YanLing 裴延齡 untuk menghukum mati jendral setia Lu Zhi 陸 贄. Tapi diantara sekian pejabat hanya YangCheng yang berani mencegahny sehingga Lu Zhi tidak dihukum mati. Tapi ketika usulan Yang untuk mencopot jabatan Pei itu tidak diindahkan sehingga Yang
mengundurkan diri. Kisah diatas merupakan cuplikan dari Tang Shi Yan Yi 唐史演義.
Masalah yang berkaitan antara YAng Cheng dengan Dewa Rejeki (cat: Fu Shen, bukan Cai Shen) adalah kebiasaan dinasti Tang pada masa itu untuk mengambil orang-orang kerdil ke istana untuk dijadikan badut atau budak. Orang-orang kerdil itu diambil dari wilayah Dao,dimana setiap rumah harus mengirimkan pria sebagai budak. Yang Cheng yang mendapat tugas untuk mengambil para budak kerdil itu merasa bahwa tindakan ini tidak berperikemanusiaan dan menghentikan kebiasaan itu. Untuk mengenang Yang Cheng yang tidak takut kehilangan jabatan, membela mereka yang ditindas maka penduduk wilayah Dao mendirikan Ci atau rumah peringatan (cat:sering disebut rumah abu) dan menyebut Yang Cheng sebagai Fu Shen. Selain hal diatas, agar keturunan penduduk wilayah Dao tidak melupakan jasa Yang Cheng, maka semua anak pria di wilayah Dao menggunakan Yang sebagai nama mereka. Bai JuYi seorang sastrawan juga menuliskan kejadian itu dalam bentuk syairnya. Hal ini tercatat dalam Jiu Tang Shu maupun Xin Tang Shu.
Dalam catatan Shou Shen Ji ada satu cerita tersendiri dengan nama yang mirip tapi karakter tulisan yang berbeda (cat: 楊 成) dan jaman yang berbeda.
Pada kisah itu dituliskan pada masa dinasti Han, kaisar Han WuDi amat suka dengan orang kerdil yang dijadikan badut penghibur dan budak di istana.
Yang Cheng sebagai pejabat wilayah Dao menghadap kaisar Han WuDi dan mengatakan ,” Hamba berdasarkan 5 kitab , di wilayah hamba memang ada penduduk kerdil tapi tidak ada budak kerdil.” Kaisar Han WuDi menjadi sadar dan rakyat wilayah Dao untuk mengenang jasanya mendirikan Ci dan menyebutnya sebagai Fu Shen.
BINTANG LU
Bintang Lu sebenarnya merupakan penyembahan terhadap bintang pada jaman purbakala. Dimana bintang ke 6 dari rasi Wen Chang(berada diutara) adalah Si Lu 司 祿 (Shi Ji 史記). Kemudian bintang SiLu perlahan-lahan dimanusiakan.
Lu Xing terkadang digambarkan sedang membawa anak sebenarnya menggambarkan Zhang Xian(cat:xian disini bisa diartikan dewa, tapi saya menuliskan xian untuk membedakan dengan istilah shen) memberi anak 張仙送子 yang sering dilukiskan sedang menggendong atau menuntun anak kecil.
Dan kadang pada gambar Fu Lu Shou sering ada gambar rusa yang mana hal ini berkaitan bunyi yaitu Lu (rusa) sama dengan Lu (pangkat). Terimakasih atas koreksi sdr.Zhou , memang saya ada salah persepsi mengenai FU LU SHOU ini.
Cerita rakyat yang berkaitan dengan Zhang Xian adalah konon pada masa dinasti Tang perdana mentri Lou ShiDe sakit-sakitan pada masa mudanya. Pada suatu hari ada tosu/daoshi yang memberi tahu bahwa dirinya terkena penyakit berat dan jika dalam tiga hari tidak bertemu dengan tuan penolong maka ia akan mati. Lou yang memang sudah sakit-sakitan pasrah saja dan hingga hari ke 3 ia melihat ada orang yang berbaju ungu yang membawa busur dan mengarahkan busurnya kearah Lou. Lou sendiri sudah pasrah dan memejamkan mata menunggu ajal. Ternyata setelah menunggu beberapa lama ia tidak merasa apa-apa bahkan tubuh terasa sehat. Ketika ia membuka matanya , ia menyadari bahwa dirinya telah sehat.Lou baru mengetahui ia bertemu dengan tuan penolong segera berlutut dan bertanya nama tuan penolongnya. Orang yang berbaju biru hanya
menjawab ,”Lu Shen Zhang Xian”. Kemudian ia diajak ke tempat Zhang Xian dan disana ia melihat ada 1 buku yang ketika ia buka ternyata mencatat perjalanan hidupnya yang menceritakan ia meninggal pada umur 85, mendapat jabatan tinggi. Ketika ia melihat ada nama saudaranya dan hendak membacanya, tiba-tiba dari luar rumah batu masuk seekor binatang buas yang tangannya memegang tombak Wan Hua Da Ge (seperti
tombak Xue Ren Gui) dan berteriak, “Lou kurangajar berani-beraninya membuka catatan LU (pangkat)”. Seketika Lou tersadar dan ia baru tahu bahwa dirinya bermimpi. Kemudian terbukti bahwa Lou memang menjadi pejabat tinggi sesuai dengan mimpinya.
Catatan lain mengenai Zhang Xian membicarakan bahwa sesungguhnya Zhang Xian adalah seorang tosu/daoshi yang bernama Zhang YuanXiao 張遠 霄 yang pada masa 5 dinasti(907-906) mencapai Tao di gunung QingCheng 青城山Si Chuan 四川
Pangkat dan kekayaan dalam sejarah sering digunakan untuk memancing orang-orang terpelajar untuk bisa digunakan oleh penguasa. Karena itu ada istilah Lu Er 祿 餌 yang digambarkan bahwa kekayaan menjadi pejabat adalah umpan pancingan.
Chen ZhongWei 陳仲微 seorang pemikir pada masa dinasti Song mengatakan bahwa umpan kekayaan dan martabat pejabat hanya bisa mengundang orang-orang terpelajar kelas menengah tapi tidak bisa mengundang orang-orang hebat.
Walau demikian rakyat jelata berpandangan realistis dan pemikiran bahwa menjadi pejabat memiliki kekuasaan dan kekuasaan itu mengundang harta. Sehingga posisi Lu Shen atau Lu Xing tetap bercokol dihati rakyat jelata
Fu Xing sebenarnya pada jaman lampau sering juga disebut Sui Xing 烦 琍 dan dipercaya bahwa Sui Xing bisa memberikan rejeki. Kemudian orang-orang mengadakan perubahan dari nama bintang menjadi manusia. Yang paling terkenal adalah Fu Shen Tian Guan 褐 ぱ ﹛ dan Yang Cheng 法 Θ.
Kepercayaan Tian Guan berasal dari Taoism Wu Dou Mi Dao (aliran 5 gantang beras), dimana aliran tersebut menggunakan cara mempersembahkan arak dan membuat surat permohonan agar orang yang
sakit bisa sembuh dan panjang umur. Mempersembahkan arak dan menulis 3 surat permohonan kepada San Guan Da Di . San Guan Da Di dipercaya bisa memberikan rejeki , menghapus akibat perbuatan buruk/kesalahan dan menghapuskan/menghindarkan bencana. Dari sini rakyat kebanyakan beranggapan Tian Guan sebagai Fu Shen (dewa rejeki). Pada masa dinasti Qing ,kepercayaan kepada Tian Guan menjadi begitu populer dan banyak tulisan atau gambar-gambar Tian Guan Ci Fu ぱ﹛界 褐 yang bisa dilihat pada menjelang tahun baru imlek.
Yang Cheng sebagai Fu Shen , sebenarnya orang yang bernama Yang Cheng ini memang ada. Hanya saja bukan Yang Cheng 法Θ yang ini tapi 锭 (cat:ini memang nama orang bukan nama kota). Ketika kaisar Tang DeZong 紈﹙ pada tahun 795 mendapat hasutan dari Pei YanLing 籶┑闹 untuk menghukum mati jendral setia Lu Zhi 嘲 痿. Tapi diantara sekian pejabat hanya Yang Cheng yang berani mencegahny sehingga Lu Zhi tidak dihukum mati. Tapi ketika usulan Yang untuk mencopot jabatan Pei itu tidak diindahkan sehingga Yang mengundurkan diri. Kisah diatas merupakan cuplikan dari Tang Shi Yan Yi 簍竡.
Masalah yang berkaitan antara YAng Cheng dengan Dewa Rejeki (cat :Fu Shen, bukan Cai Shen) adalah kebiasaan dinasti Tang pada masa itu untuk mengambil orang-orang kerdil ke istana untuk dijadikan badut atau budak. Orang-orang kerdil itu diambil dari wilayah Dao,dimana setiap rumah harus mengirimkan pria sebagai budak. Yang Cheng yang mendapat tugas untuk mengambil para budak kerdil itu merasa bahwa tindakan ini tidak berperikemanusiaan dan menghentikan kebiasaan itu.
Untuk mengenang Yang Cheng yang tidak takut kehilangan jabatan ,membela mereka yang ditindas maka penduduk wilayah Dao mendirikan Ci atau rumah peringatan (cat:sering disebut rumah abu) dan menyebut Yang Cheng sebagai Fu Shen. Selain hal diatas ,agar keturunan penduduk wilayah Dao tidak melupakan jasa Yang Cheng , maka semua anak pria di wilayah Dao menggunakan Yang sebagai nama mereka. Bai JuYi seorang sastrawan juga menuliskan kejadian itu dalam bentuk syairnya. Hal ini tercatat dalam Jiu Tang Shu maupun Xin Tang Shu.
Dalam catatan Shou Shen Ji ada satu cerita tersendiri dengan nama yang mirip tapi karakter tulisan yang berbeda (cat: 法 Θ ) dan jaman yang berbeda. Pada kisah itu dituliskan pada masa dinasti Han , kaisar Han Wu Di amat suka dengan orang kerdil yang dijadikan badut penghibur dan budak di istana.
Yang Cheng sebagai pejabat wilayah Dao menghadap kaisar Han WuDi dan mengatakan ,” Hamba berdasarkan 5 kitab , di wilayah hamba memang ada penduduk kerdil tapi tidak ada budak kerdil.”
Kaisar Han WuDi menjadi sadar dan rakyat wilayah Dao untuk mengenang jasanya mendirikan Ci dan menyebutnya sebagai Fu Shen.
Bintang Lu sebenarnya merupakan penyembahan terhadap bintang pada jaman purbakala. Dimana bintang ke 6 dari rasi Wen Chang(berada diutara) adalah Si Lu 司 祿 (Shi Ji 史記). Kemudian bintang SiLu perlahan-lahan dimanusiakan.
Lu Xing terkadang digambarkan sedang membawa anak sebenarnya menggambarkan Zhang Xian(cat:xian disini bisa diartikan dewa , tapi saya menuliskan xian untuk membedakan dengan istilah shen) memberi anak 張仙送子 yang sering dilukiskan sedang menggendong atau menuntun anak kecil.
Dan kadang pada gambar Fu Lu Shou sering ada gambar rusa yang mana hal ini berkaitan bunyi yaitu Lu (rusa) sama dengan Lu (pangkat). Terimakasih atas koreksi sdr.Zhou [1], memang saya ada salah persepsi mengenai FU LU SHOU ini.[2]
Cerita rakyat yang berkaitan dengan Zhang Xian adalah konon pada masa dinasti Tang perdana mentri Lou ShiDe sakit-sakitan pada masa mudanya. Pada suatu hari ada tosu/daoshi yang memberi tahu bahwa
dirinya terkena penyakit berat dan jika dalam tiga hari tidak bertemu dengan tuan penolong maka ia akan mati.
Lou yang memang sudah sakit-sakitan pasrah saja dan hingga hari ke 3 ia melihat ada orang yang berbaju ungu yang membawa busur dan mengarahkan busurnya kearah Lou. Lou sendiri sudah pasrah dan memejamkan mata menunggu ajal. Ternyata setelah menunggu beberapa lama ia tidak merasa apa-apa bahkan tubuh terasa sehat.
Ketika ia membuka matanya , ia menyadari bahwa dirinya telah sehat.Lou baru mengetahui ia bertemu dengan tuan penolong segera berlutut dan bertanya nama tuan penolongnya. Orang yang berbaju biru hanya menjawab ,”Lu Shen Zhang Xian”. Kemudian ia diajak ke tempat Zhang Xian dan disana ia melihat ada 1 buku yang ketika ia buka ternyata mencatat perjalanan hidupnya yang menceritakan ia meninggal pada umur 85 , mendapat jabatan tinggi.
Ketika ia melihat ada nama saudaranya dan hendak membacanya , tiba-tiba dari luar rumah batu masuk seekor binatang buas yang tangannya memegang tombak Wan Hua Da Ge (seperti tombak Sie RenGui) dan berteriak ,”Lou kurangajar berani-beraninya membuka catatan LU (pangkat)”. Seketika Lou tersadar dan ia baru tahu bahwa dirinya bermimpi. Kemudian terbukti bahwa Lou memang menjadi pejabat tinggi sesuai dengan mimpinya.
Catatan lain mengenai Zhang Xian membicarakan bahwa sesungguhnya Zhang Xian adalah seorang tosu/daoshi yang bernama Zhang YuanXiao 張遠 霄 yang pada masa 5 dinasti(907-906) mencapai Tao di gunung QingCheng 青城山Si Chuan 四川
Pangkat dan kekayaan dalam sejarah sering digunakan untuk memancing orang-orang terpelajar untuk bisa digunakan oleh penguasa. Karena itu ada istilah Lu Er 祿 餌 yang digambarkan bahwa kekayaan menjadi pejabat adalah umpan pancingan. Chen ZhongWei 陳仲微 seorang pemikir pada masa dinasti Song mengatakan bahwa umpan kekayaan dan martabat pejabat hanya bisa mengundang orang-orang terpelajar kelas menengah tapi tidak bisa mengundang orang-orang hebat.
Walau demikian rakyat jelata berpandangan realistis dan pemikiran bahwa menjadi pejabat memiliki kekuasaan dan kekuasaan itu mengundang harta. Sehingga posisi Lu Shen atau Lu Xing tetap bercokol dihati rakyat jelata.
Bintang Shou mungkin merupakan bintang yang paling sering kita lihat di gambar-gambar maupun bingkisan-bingkisan ulangtahun serta produk kesehatan.
Sesungguhnya bintang Shou juga merupakan salah satu object pemujaan pada jaman kuno dan dimanusiakan dengan berbagai macam kisah. Dan banyak orang jaman sekarang yang mengenalnya dengan sebutan Nan Ji Xian Weng 南極仙翁 atau Nan Ji Lao Ren 南極老人.
Shou Xing ini sebenarnya bintang Jiao 角 dan Keng 亢dari 28 rasi bintang yang berposisi di timur atau Qing Long 青龍.
Dalam hal ini 28 rasi dibagi menjadi 4 arah yaitu timur, utara, barat dan selatan. Pada jaman lampau bintang ini dipercaya mempengaruhi kondisi suatu negara. Jika bintang Shou atau Lao Ren Xing tidak muncul maka peperangan akan timbul dan jika timbul maka ketertiban timbul.
Pada masa dinasti Zhou dan Qin upacara terhadap Shou Xing merupakan hal yang dilakukan kerajaan.
Pada masa dinasti Han Timur upacara Shou Xing dan penghormatan kepada kaum manula dilebur menjadi satu dimana upacara itu dilakukan di Lao Ren Miao ( bio orang tua) ibukota kerajaan pada bulan 8. Biasanya pada bulan itu juga semua yang telah berumur 70 tahun diberi Tongkat Raja 王杖 dan disuapi bubur penghormatan 糜粥 sedangkan mereka yang berumur 80 keatas selain diberi penghormatan juga diberi hadiah lain. Kebiasaan ini sampai sekarang berlanjut dengan memberikan hadiah yang berbentuk Shou Xing pada saat orang tua ulang tahun.
Walau dinasti Zhou dan Qin jatuh tapi upacara resmi kerajaan kepada Shou Xing tidak berhenti begitu saja hingga dinasti Ming.
Walau dinasti Ming menghentikan upacara tapi Shou Xing tidak lenyap dikalangan rakyat jelata. Kisah-kisah Shou Xing berkembang terus. Misalnya dalam kisah Siluman Ular Putih dan Sun GoKong.
CATATAN KAKI :
- Fu = Hoki = rejeki = dewa rejeki = modelnya adalah saudagar kaya Lu = pangkat/ jabatan/ kedudukan tinggi = dewa kemuliaan = modelnya adalah pejabat tinggi . Shou = panjang umur = dewa panjang umur. = modelnya adalah kakek tua bertongkat, dikelilingi banyak cucu.
- Masih tentang FU LU SHOU, setahu saya Lu disini bukan Le yang berarti bahagia, melainkan Lu yang berarti pangkat atau jabatan.
hormat saya ,
Xuan Tong
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa 59955
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan LINK aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.