Budaya-Tionghoa.Net | Saya tak berniat berdebat istilah, hanya memberi penjelasan: Qiaosheng 侨 berarti perantauan, jadi ada 华侨 Huaqiao perantau Tionghoa ada juga 英侨 Yingqiao perantau Inggeris. 侨生 Qiaosheng, 生lahir, 侨 perantauan , qiaosheng berarti lahir di perantauan. Jadi kalau definisi peranakan adalah yang lahir di perantauan, memang benar qiaosheng. Tapi kalau definisi peranakan lain lagi, seperti definisi yang sering muncul di milis, peranakan adalah yang sudah tidak bisa berbahasa Tionghoa, Mandarin atau Dialek, maka istilah Qiaosheng adalah peranakan menjadi tak benar.
|
Saya tak tahu sekarang mana yang dipakai? Dulu saya sudah pernah mengajukan, saya sendiri adalah generasi keempat. Anak sudah generasi kelima, cucu sudah generasi keenam. Totok? Peranakan? Totok karena saya bisa Mandarin dengan baik, dan sedikit=sedikit Hokkian, waktu masih muda, karena tetangga orang Kheq semua, saya mengerti dialek Kheq sehari-hari, kemudian karena pindah dan tak pernah dipakai lupa lagi. Peranakan karena sudah generasi ke empat?
Karena itu kecuali untuk menerangkan saya tak pernah menggunakan istilah totok dan peranakan, saya ikut istilah resmi saja. Tiongkok sudah menganut hukum, bukan keturunan darah. Anda bicara bahasa apapun kalau bukan warga negara Tiongkok dianggap orang asing, jadi berlaku semua peraturan yang harus ditaati sebagai orang asing. Jadi tak perlu tersinggung, itu pilihan kita sendiri.
Kalau ditinjau dari etnis, orang Tionghoa di mana saja, warganegara apa saja, adalah Tionghoa, bisa Tionghoa Indonesia, bisa Tionghoa Singapore, bisa Tionghoa Amerika dll. Dalam bahasa Mandarin Huaren. Darah adalah tetap tak dapat kita rubah, bisa kita sangkal tapi kalau dites DNA akan ketahuan. Data DNA makin lama makin lengkap, penelitian makin sempurna. Di Amerika banyak orang minta tes DNA untuk mencari asalnya dari mana? Ada orang Irlandia, ada orang Yunani dll yang mereka sendiri sudah tak tahu lagi. Tindakan ini tak dapat dikatagorikan tidak patriot. Ini hal biasa seperti anak pungut ingin tahu orang tuanya. Beberapa negara sudah menggunakan paspor DNA.
Di tempat yang pernah saya tinggal Urbana – Champaign di Illinois ada sekitar 20 orang anak perempuan Tiongkok yang diadopsi orang Amerika. Beberapa orang tuanya, bahkan membawa mereka kembali ke Tiongkok, memberi tahu ini adalah tempat kelahiran anda, anda harus bisa bahasa Mandarin, bahkan ada yang mencoba mencari orang tua aslinya. Biasanya tak tahu, sebab bayi yang diadopsi hanya data pribadinya yang diberikan, nama dan tempat tinggal orang tuanya dirahasiakan. Kita perlu jelas, masalah patriot dan etnis itu tak ada hubungannya. Jadi berlakulah dengan wajar, jangan supaya ingin dianggap patriot jadi overacting, yang memberikan kesan negatif bagi masyarakat.
Istilah resmi di Tiongkok hanya dua, Huaqiao dan Huaren. Huaqiao yang berarti Tionghoa perantauan, maksudnya orang Tiongkok yang merantau, jadi warga negara Tiongkok yang ada di luarnegeri. Huaren orang Tionghoa umumnya, biasanya yang diluar negeri, dan sudah tak dapat disebut Huaqiao. Sebutan lain-lain adalah orang istilah setempat yang tidak resmi. Yang penting untuk mereka seperti kita di mana saja, adalah tutur sapa kita. Kita kelihatan arogan, kata makian pun keluar, kita sopan ramah, mereka mengaku saudara.
Untuk penduduk sendiri, Tiongkok lebih menonjolkan etnis, Han, Mongol, Mancu, Hui, Uygur, She, Yao dll. Ada 56 etnis. Keseluruhannya mereka menamakan diri sebagai Zhonghua Minzu. Kecuali mereka tahu anda datang dari luar negeri, mereka akan bertanya shenme zu? atau etnis apa? Orang turunan asing yang menetap di sana langsung diakui sebagai salah satu etnis. Misalnya ada etnis Korea, Rusia, Kazak, Uzbek, Tajik, Dai (serumpun dengan Thai di Thailand) dll.
Karena itu kalau mengikuti pola Tiongkok, di Indonesia akan ada etnis Tionghoa resmi dengan hak-haknya sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Sama seperti etnis Korea di Tiongkok, yang termasuk Zhonghua Minzu, sedang etnis Korea di negaranya adalah orang Korea. Secara hukum berbeda meskipun secara ras sama. Ini yang harus diperjuangkan, karena ini hak. Kesetiaan kita harus kepada Indonesia, tapi tidak ada keharusan harus membenci tanah leluhur. Apalagi tradisi orang Tionghoa, yang sangat respek kepada leluhur. Filsafat Tionghoa sejak zaman dulu adalah: Semua manusia di seluruh penjuru dunia adalah saudara.
Hanya karena pengaruh budaya barat baru muncul anak memukul orang tua, anak pergi keluar dan tak pulang karena di rumah orang tuanya meninggal harus disembayangi. Mereka sudah merasa bukan anak orang tuanya. Apa boleh buat!
LIANG U
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan link aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.