Budaya-Tionghoa.Net| 108 Pendekar Liangshan adalah judul terjemahan dalam bahasa Indonesia, ada juga yang menggunakan judul aslinya Sui Ho Toan dalam dialek Hokkian atau Shuihu Zhuan dalam Mandarin, atau the Water Margin dalam bahasa Inggris.
|
Kisah ini adalah kisah pemberontakan rakyat pada zaman dinasti Song, pada saat pemerintahan dikendalikan oleh Perdana Menteri yang korup dan bengis yang bernama Gao Qiu atau Ko Kiu dalam dialek Hokkian. Pemimpin pemberontakan merupakan orang-orang yang terfitnah oleh para pejabat korup lalu berkumpul di gunung Liang.
Ada dua versi, yang pertama, cerita berakhir setelah 108 berkumpul di gunung Liang dan serangan tentara pemerintah digagalkan.Para pendekar diberi pangkat yang diurut menurut urutan jasanya. Cara ini ditiru oleh partai Komunis Tiongkok. Pejabat namanya selalu diurut sesuai dengan urutan posisi dalam partai.
Versi lain adalah., para pendekar menyerah kepada pemerintah, dan oleh pemerintah diperintahkan membasmi pemberontakan petani yang dipimpin Fang La, akhirnya kedua kelompok ini hancur dan lemah. Song Jiang pemimpin Liangshan, dan teman-temannya diundang Perdana Menteri dengan alasan akan diberi anugerah dan jabatan karena jasanya menumpas Fang La, tapi mereka diracun. Akhir yang tragis.
Di Propinsi Shandong, tempat gunung Liangshan berada, dibuat kota kecil meniru model kamp pemberontakan Liangshan, untuk membuat film, kemudian dijadikan pusat turisme. (Maaf, saya cuma baca di koran).
Sebetulnya kisah 108 pendekar gunung Liangshan ini tidak termasuk kategori tjersil (cerita silat) Tiongkok, melainkan legenda klasik Tiongkok. Kalau dalam media buku/cetak, ini kisah di Indonesia sudah terbit berkali-kali, dalam bentuk panjang, singkat, atau pun bentuk komik. Komik pun ada yang serius atau pun yang jenaka untuk anak-anak. Terjemahan yang beredar di Indonesia pun ada yang bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris
Film seri Shuihu Zhuan yang made in Zhongguo, menurut saya sangat bagus. Setting tempat, Kostum, make up, dan gerakan wushu yang digunakan ditata dengan sangat serius. Saya sampai nonton seri itu 3 kali,di parabola 2 kali dan satu kali di Malaysia, sekarang saya malahan mengkoleksi filmnya.
Susah juga kalau diminta nyebutin bagian mana yang bagus, kalau saya menonton dari seri pertama sampai akhir tuh bagus semua. Sepertinya musti baca dulu ceritanya baru nonton film serinya. Tokoh favorit saya juga ada disana , antara lain Shi Qian (profesi=maling) dan tentu saja si genit Pan Jin Lian.
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua