Budaya-Tionghoa.Net | Banyak buku-buku roman yang aku baca, terutama roman-romani klasik dan suka -duka dari cinta, buku-buku seperti “Sampek Ing Tay”, “Catatan Kamar Barat”, “Jin Bing Mei”, “Hong Lou Meng”, “Huangdi Neijing” dan berbagai buku-buku roman Barat dan India. Dari buku-buku dan pengalamanku sendiri dapatlah disimpulkan bahwa dasar dari cinta-kasih antar manusia adalah interaksi dan komunikasi. Kedua hal inilah yang akan membuka pintu antara dua pemuda dan pemudi yang saling cinta. Mengapa demikian? Ini disebabkan karena kebanyakan orang pada semula takut untuk membuka apa yang mereka pikir, keinginannya dan membicarakannya. Takut kalau apa yang dikatakan itu akan berdampak negatif terhadap relasinya yang masih belum kuat. Padahal apabila kita akan mensukseskan relasi itu seharusnya kita buka semua secara jujur. Keterbukaan perasaan hati itulah yang kadang kadang ditunda-tunda karena keraguannya. Juga semua sisi-sisi dari karakternya ditutup-tutupi, takut kalau sifat-sifatnya yang aneh ketahuan.
|
Kehidupan manusia dan kemasyarakatan adalah sangat kompleks, maka cinta-kasih yang merupakan satu sisi dari penghidupan jelas juga kompleks. Maka bicara tentang cinta tidak ada habisnya, beribu-ribu halaman masih kurang, karena banyaknya macam cinta. Apakah cinta itu? Pertanyaan ini sukar dijawab dengan tepat, tetapi aku kira cinta itu merupakan perasaan yang nyaman dan hangat terhadap sesuatu dan ingin bersatu dan mempunyainya. Difinisi cinta yang lain ialah:” cinta ialah kemauan untuk bersatu dengan kelamin lain, menikmati suka dan menyelesaikan duka bersama Dengan kata lain ialah sama-sama tertawa dan sama-sama menangis dalam menghadapi segala macam kehidupan duniawi tanpa mempunyai perasaan menyesal. Dasar dari cinta ialah perasaan, perasaan yang tumbuh dengan kehangatan dan perasaan yang hari-hari akan berkembang dengan indahnya. Cinta adalah perasaan yang berkomunikasi mendalam baik jiwa dan hati, dan ingin membagi perasaan itu pada kecintaannya! Cinta adalah perasaan yang menyentuh hati, yang mampu membuat kita gembira, membuat kita menangis dan kedua perasaan ini bisa melunakkan dan memberi perasaan sentimentil. Perasaan cinta ini akan mengakibatkan seorang “asing” bersatu dengan dengan orang lain. Kejadian ini berlaku baik dalam proses cinta-kasih maupun dalam proses persahabatan. Kita harus mengetahui bahwa tanpa persahabatan terlebih dahulu, tiada cinta sejati dan hati yang betul-betul mencintai sesuatu akan selalu muda! Maka disini aku berani mengatakan bahwa “Cinta itu adalah keindahan dari segala sesuatu di dunia ini”. Tanpa ada kecintaan dunia ini tidak akan seindah seperti sekarang ini dan bahkan akan tidak aman dan kacau.
Perasaan itu timbul karena rasa ketertarikan pada sesuatu, orang tua, saudara sekandung, wanita yang cantik, pria yang tampan , musik, kebudayaan, pemimpin, alam dll. Cinta antara dua manusia lelaki dan wanita, masing-masing mau memberi dan menerima untuk memenuhi perasaannya. Suatu individu yang “cinta” pada komputer misalnya , dia bersiap membuang banyak enerji dan uang untuk mempelajarinya dan membeli komputer yang paling canggih untuk memenuhi perasaannya. Orang yang senang musik juga demikian pula. Orang yang mempunyai respek pada “ REN” perikemanusiaan, berani mengorbankan dirinya demi humanisme. Terus terang saja aku senang makan yang enak dan senang melihat semua yang cantik dan bagus. Karena kebudayaan manusia adalah budaya kecintaan, maka cinta itu tidak mati, meskipun orang yang mencintai itu sudah meninggalkan dunia yang dicintai. Disinilah pentingnya orang mempelajari sejarah.
Aku adalah seorang yang romantis, dan semua yang aku kerjakan aku usahakan agar sukses dan aku kerjakan dengan penuh kecintaan dan perhatian. “Kecantikan” dari fak kedokteran, kemasyarakatan ialah dinamikanya, aku bisa senantiasa perkembangkan kemampuanku, karena itu aku terus belajar, dan sebagai seorang dokter aku takkan dapat umpamanya mengatakan: ”aku sudah sampai tingkatan dimana aku sudah tahu semuanya aku tidak perlu belajar lagi”. Ilmu kedokteran selalu berkembang, bahkan dengan pesatnya, kalau tidak dipelajari seorang spesialis akan ketinggalan ilmunya. Meskipun artikel-artikelku kebanyakan aku tulis dalam majalah ilmiah kedokteran Belanda, namun jumlahnya tidak sedikit. Bahkan aku juga menjadi salah satu redaktur dari Majalah Kedokteran Nuklir Belanda. Juga aku bekerja buat masyarakat Tionghoa di Belanda dengan mendirikan organisasi Hua Yi Xie Shang Hui dimana aku menjabat sebagai ketua hampir dua puluh tahun lamanya.
Pada waktu aku memberi ceramah aku mendapatkan kontak mata dengan para pendengar terutama dengan wanita yang duduk di baris depan dan ini memberi inspirasi bagiku untuk bicara lebih baik karena kontak mata tsb. memberi perasaan bagiku untuk berinteraksi dengan seluruh pendengar di dalam ruangan.
Kung Fu Zi meskipun sudah tua, tetapi Beliau tidak henti-hentinya terus belajar dan mempraktekkan apa yang dipelajarinya. Beliau pernah mengatakan: ”pada umur 60 tahun aku dapat mengerjakan menurut hatiku tanpa membuat kesalahan”. Seperti juga musisi-musisi yang kenamaan seperti Mendelsohn, Rubenstein, Strauss dll. bermain musik dengan bertambah baik dengan bertambahnya umur, terutama Rubenstein, meskipun Beliau mencapai umur sembilan puluh tahun. Karena kecintaan mereka terhadap musik mereka terus berusaha untuk maju dan terus maju. Buat satu artis, cinta kasih merupakan inspirasi yang terpenting; dari pengalaman artis-artis yang besar, mereka dapat menulis musik atau memainkan musik yang sangat indah dan emosional pada masa cinta kasih.
Ada hubungan cinta-kasih yang unik, yang semula disebabkan tanpa passion dan cinta, tetapi karena takut untuk hari depannya, maka lama kelamaan datanglah cinta itu. Sebagai contoh yang paling jitu ialah hubungan manusia dengan Tuhan dalam agama. Cinta ini merupakan relasi batin antara manusia dan Tuhan dalam suatu agama. Hubungan ini uniknya ialah harus ada kepatuhan pada hukum dari agama yang dianut. Kecintaan terhadap Tuhan harus lebih besar dari pada segala-galanya juga pada ibu dan ayahnya sendiri. Dengan kecintaan yang tulus ikhlas dan sepenuhnya ini diharapkan agar kelak dapat menikmati kehidupan di dunia yang lain tanpa batas. Karena takut agar tidak mendapatkan sangsi hukum dari Tuhan, maka mereka mencintai Tuhan tanpa ada batasnya. Anak-anaknya yang segan setiap hari harus berdoa setiap bangun tidur, setiap makan atau mau tidur toh mendapatkan paksaan dari orang tuanya agar berdoa, apalagi pada hari minggu harus ke gereja, sedangkan teman-temanya menunggu untuk mengajak main bola umpamanya. Anak kecil ini masih terbuka apa yang ada dalam hatinya, maka keseganan mereka mencerminkan juga perasaan orang dewasa. Seorang humanis-confucianis dapat mengatakan:” kalau kehidupan didunia ini satu-satunya, tiada dunia yang lainnya lagi, tokh penghidupan kita didunia ini merupahkan satu kenyamanan, karenanya kita harus mencintai sesama manusia dan hidup berkultur dan bermoral.”
Setiap orang mempunyai kenangan cinta, dan cinta itu satu proses dan pengalaman yang sangat baik. Kalau di ingat cinta waktu remaja dahulu dapat menimbulkan emosi dan perasaan yang nyaman. Kita akan bersenyum karena perasaan yang emosional, halus dari cinta yang lampau dirasakan kembali; perasaan sensual ini sukar ditulis dalam kata-kata. Sekarang ini ada trend di negara-negara Eropa Barat dan Amerika untuk mencari lovernya dahulu agar dapat hubungan kembali dengan kecintaannya yang lama itu, dengan pengertian hanya sebagai teman saja. Mereka ingin mengetahui bagaimana keadaan temannya dahulu, apakah mereka sudah menikah, siapa partner hidupnya, berapa anaknya, apa dia masih ingat padaku, apakah sukses penghidupannya dll. Mereka bisa mencari di berbagai “alat pencarian” di komputer, dan banyak yang sukses. Berbagai negara terdapat programa-programa seperti itu, di Belanda dinamakan:”memories”.
Ada anak muda yang sedang cinta selalu memikirkan cintanya, sampai-sampai susah menghabiskan nasinya, belajar tidak bisa masuk dikepalanya. Setiap waktu anak ini hanya memikirkan bagaimana agar pertemuan nanti bisa berhasil mendapatkan reaksi timbal-balik yang positif dari partnernya. Ini semua adalah tanda-tanda dari cinta seseorang yang untuk pertama kalinya mengalami kecintaan pada masa mudanya. Maka ada orang yang mengatakan cinta itu buta, meskipun aku tidak setuju dengan perkataan ini. Cinta jangan sampai merugikan kesehatanmu dan pekerjaanmu yang harus dikerjakan.
Tetapi dari pengalaman manusia sejak ribuan tahun apapun yang terjadi, cinta itu sukses atau gagal, namun kehidupan berjalan terus. Kita akan menemui kecintaan yang lain, kita menempuh jalan yang lain dan mendapatkan kehidupan yang harmonis dengan keluarga yang dibentuk. Kebanyakan diantara kita mengira bahwa kita akan lupa cinta yang dahulu. Tetapi oleh karena satu atau lain hal, kita diingatkan lagi pada kekasih kita yang pertama dahulu. Karena banyaknya cerita-cerita seperti itu di media massa, mau tidak mau kita kadang-kadang akan mempertanyakan pada diri kita apa yang terjadi padanya, apakah dia masih ingat padaku? Apalagi apabila putusnya hubungan cinta-kasih itu bukan karena bertengkaran tetapi karena hal-hal diluar dari itu, seperti pindah rumah, pindah sekolah, tidak disetujui oleh orang tua dsbnya. Orang umumnya mengatakan bahwa “cinta pertama itu tiada karatan.” Pengalaman kita ialah kehidupan tidak selalu merupakan “harumnya bunga mawar dan sinar bulan purnama”. Agar cinta itu mempunyai arti yang baik, janganlah anda melupakan identitasmu, sebagai saran, aku katakan janganlah terlalu mengikatkan diri dengan segala hal di dunia ini, baik cinta, agama, politik, pemimpin dll. Dengan demikian, anda dapat bebas dan bisa berpikir dengan rasional.
Orang yang mengerti lebih banyak tentang cinta-kasih, akan lebih menghargai cinta kasih itu, meskipun cinta kasih itu lebih banyak datangnya dari perasaan dari pada pikiran. Cinta kasih ditulis dalam hati dan cinta itu adalah cinta kalau bisa cocok dan saling mengerti, mau memberi dan menerima. Itu adalah kekuatan dari cinta kasih, dan menurut pengalaman manusia umumnya pada masa percintaan bagi sepasang pria dan wanita tidak ada alternatif yang lain dari pada orang yang dicintai. Pada waktu itu betul-betul dirasakan oleh kedua belah pihak sebagai suatu kenikmatan kebersamaan. Puncak dari cinta-kasih adalah pernikahan! Tetapi ada orang yang mengatakan, terutama dari fihak wanita bahwa puncak dari cinta kasih terutama adalah mempunyai anak dari orang yang dicintainya itu. Karena dengan mempunyai anak, dia mempunyai sebagian dari kekasihnya di dalam anaknya. Biasanya pikiran ini selalu yang diinginkan dan dibicarakan oleh setiap wanita yang menikah. Pemuda dan pemudi jaman sekarang mengatakan bahwa perkawinan, bahkan seks saja sebelum kawin adalah suatu tindakan setiap pemuda atau pemudi mencapai kedewasaan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa seks tidak selalu berhubungan dengan cinta-kasih.
Cinta kasih dalam arti yang luas memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap keputusan yang kita ambil kebanyakan datangnya dari perasaan dimana hati kita telah meletakkan. Umpamanya kalau saya diberi kesempatan untuk pergi ke Indonesia atau ke Vietnam, saya akan memilih ke Indonesia karena hatiku sudah kuletakkan di Indonesia. Berkata dalam bidang cinta, temanya terlalu banyak kalau mau ditulis, umpamanya kasih pada alam, pada kota, negara yang kita dilahirkan, pemimpin, makanan, banyak lagi keindahan dan kebesaran kebudayaan manusia; ini adalah cinta yang tidak mempunyai batas waktu dan selalu dipertahankan seperti karya-karya Kong Fu Zi, Lao Zi, Zhuang Zi, Meng Zi, Sun Yat-Sen, Socrates, Plato, Rousseau, Voltaire, Karl Marx, Brahms, Bach, Strauss, Rachmaninoff, gamelan dll.
Aku ceritakan disini bahwa waktu aku dengan seorang gadis Hokjia bersama nonton film “Love is a many splendoured thing”, aku tahu bahwa penghidupanku akan berubah dan gadis ini adalah istriku, ibu dari anak-anakku. Aku mempunyai keluarga yang harmonis dan semua ketiga anak-anakku menjadi dokter spesialis dan sekarang aku mempunyai cucu-cucu yang masih kecil lima orang. Aku merasakan betul betul mendapatkan satu kado dari Thian!
Dr. Han Hwie-Song Breda, 21 Maret 2005
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan LINK aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.