Budaya-Tionghoa.Net| Membangun nasib adalah untuk membentuk nasib daripada terikat olehnya. Pelajaran ini adalah membicarakan tentang prinsip dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengubah nasib. Berdasarkan pengalamannya. Liao Fan mengajarkan anaknya jangan terikat nasib dan berusaha sebaik mungkin melaksanakan kebaikan serta menghindarkan segala perbuatan tidak baik.
|
“Seseorang seharusnya tidak menolak melakukan perbuatan baik yang sekecil apapun dan berani berbuat sesuatu kesalahan, yang dianggap adalah hanya suatu kesalahan kecil”. Bila seseorang melakukan sesuatu yang baik, sudah
pasti nasibnya akan berubah, seperti kata pepatah “Menghindari segala perbuatan tidak baik dan mempraktekkan segala yang baik, akan mengurangi bencana dan mendatangkan kebaikan’ atau “Orang berbuat baik, manfaatnya belum kita terima, tetapi bencana sudah menjauhi, orang berbuat kejahatan, bencana belum menimpa, akan tetapi manfaat baik yang telah kita miliki sudah menjauh”. Ini adalah prinsip yang harus senantiasa diingat untuk membangun nasib.
Sejak kecil saya telah kehilangan ayah, ibu menganjurkan saya untuk belajar ilmu pengobatan, selain untuk menghidupi diri sendiri dan menyembuhkan orang lain, juga merupakan keinginan ayah saya. Maka saya belajar ilmu pengobatan untuk memenuhi kehendak ibu.
Pada suatu hari di Vihara Che Yin She, saya bertemu seseorang yang sudah tua, berpenampilan anggun bagaikan seorang malaikat, ia berkata : “Anda ditakdirkan sebagai seorang pejabat, tahun depan anda adalah seorang “Siu Chai” (Gelar seorang siswa setelah lulus ujian di Kabupaten), mengapa tidak belajar?”
Saya memberitahukan alasannya, serta menanyakan nama dan asal usulnya. Orang tua itu berkata : “Nama keluarga saya Khong, berasal dari propinsi Yin Nan, ahli ilmu Sau Tze Huang Cik Cing Se (Sejenis ilmu Tiongkok kuno untuk meramal), ditakdirkan untuk diwariskan kepada anda.”
Dikutip dari : “Empat Nasehat Liao Fan”
Hengki Suryadi
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan LINK aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.