Budaya-Tionghoa.Net| Guru berkata lagi : “Bila seseorang mencari keberuntungan dari luar bahkan berbuat kejahatan untuk memperolehnya, dia tidak hanya kehilangan segala budi baiknya, tetapi termasuk segala keberuntungan yang ditakdirkan menjadi miliknya, lebih-lebih lagi ketamakan, kebencian yang berada dalam benak seseorang akan mengurangi keberuntungannya, karena itu kita harus sadar, bahwa tidak ada gunanya bila kita dengan membabi buta mencari keberuntungan. Apa yang diramalkan Tuan Khong tentang kehidupan anda?”
|
Saya memberitahukan semua yang diramalkan Tuan Khong tentang saya kepada guru. Guru bertanya :”Apakah anda merasa berhak mendapat posisi di pemerintahan atau seorang anak?” Setelah lama mengintrospeksi perbuatan dan sikap saya masa lalu. Saya menjawab : “Tidak, saya tidak berhak mendapat posisi di pemerintah atau seorang anak, mereka yang mendapat posisi di pemerintah, semua mempunyai penampilan yang baik sedangkan saya tidak, saya juga tidak banyak membuat kebajikan untuk membangun nasib baik, saya tidak sabar dan tidak displin, bicara seenaknya tanpa memperdulikan perasaan orang lain, sombong dan bangga diri. Semua ini adalah tanda-tanda bahwa saya tidak bernasib baik juga tidak berbudi, bagaimana mungkin saya mendapat posisi di pemerintah.” Selanjutnya, kita lihat mengapa Tuan Liau Fan tidak mempunyai anak.
Menyenangi kebersihan adalah baik, tetapi merupakan suatu problem jika kesenangan tersebut sudah melampaui batas. Seperti pepatah kuno “Kehidupan akan tumbuh dari debu bumi, air yang terlalu jernih tidak menghasilkan ikan”. Alasan saya tidak berhak mendapat anak adalah saya terlalu menyenangi kebersihan, mengakibatkan kurang memperhatikan orang lain. Alasan kedua adalah saya cepat marah dan emosi. Keharmonisan adalah suatu latihan untuk semua kehidupan, kasih sayang dan kebajikan adalah dasar untuk memproduksi dan kemarahan/emosi adalah sumber kegersangan.
Alasan ketiga adalah saya terlalu mementingkan reputasi dan tidak mau berkorban apapun untuk kepentingan orang lain. Alasan keempat adalah saya berbicara terlalu banyak sehingga mengkonsumsi terlalu banyak “Chi” (energi). Alasan kelima adalah saya suka minum alkohol yang mengikis semangat saya.
Untuk tetap sehat, seseorang seharusnya tidak bergadang sepanjang malam tanpa istirahat/tidur.
Alasan keenam saya tidak mempunyai anak adalah saya suka bergadang sampai larut malam, tidak memelihara energi, selain ini saya masih mempunyai banyak kesalahan yang terlalu banyak jika diutarakan. Guru berkata : “Lalu menurut anda, ada banyak hal di dunia ini yang anda tidak pantas memilikinya, tidak hanya reputasi dan anak?”
Mereka yang memiliki jutaan dollar pada kehidupan ini, pasti telah mengumpulkan banyak kebajikan berdana pada masa lalunya. Mereka yang memiliki ribuan dollar juga karena telah mengumpulkan perbuatan baik sebanyak itu. Mereka yang meninggal karena kelaparan, sebenarnya adalah karena karmanya harus meninggal dalam keadaan demikian. Mereka harus jelas bahwa pikiran dan perbuatan masa lampau merekalah yang membentuk nasibnya. Akibat yang kita terima sekarang hanyalah hasil perbuatan diri sendiri. Yang Kuasa tidak berbuat lebih dari hanya menghukum yang jahat sesuai apa yang pantas diterima dan menganugerahi keberuntungan yang pantas bagi yang berbuat baik.
Bencana dan keberuntungan adalah dibuat oleh diri sendiri. Orang bijak sadar bahwa keberhasilan atau kegagalan hidupnya adalah konskwensi dari perbuatan dan pikiran sendiri, hanya orang awam yang menganggap semua ini adalah nasib/takdir.
Guru berkata : “Melahirkan anak adalah sama dengan buah tumbuh dari bibit, bila bibit ditanam dengan baik, buahnya subur, bila ditanam dengan tidak baik, buahnya juga tidak subur. Sebagai contoh : seseorang bila mengumpulkan kebajikan untuk ratusan generasi, maka ratusan generasi turunannya akan menikmatinya, bila hanya mengumpukan kebaikan untuk 10 generasi, maka hanya 10 generasi turunannya yang menikmati, demikian juga yang 3 generasi dan 2 generasi. Bagi mereka yang tidak mempunyai keturunan, karena mereka tidak membuat kebajikan, sebaliknya memiliki banyak kekacauan. Sekarang anda menyadari kekurangan anda, anda boleh berusaha untuk mengubah apa yang menyebabkan anda tidak mempunyai anak dan posisi di pemerintah, anda harus berbuat baik, sabar, memperlakukan orang lain penuh kasih sayang, harmonis, rawatlah kesehatan, memelihara energi dan semangat anda.
Anggaplah bahwa semua yang lalu sudah berakhir kemarin, masa depan dimulai hari ini. Bila anda mempunyai persepsi ini, maka anda adalah seorang yang baru lahir. Bahkan walaupun bila badan kita terikat oleh nasib, bagaimana mungkin pikiran baik dan disiplin tinggi tidak mendapat perhatian Yang Kuasa? Sesuai yang tercantum dalam buku sejarah Tiongkok……..
Seseorang mungkin dapat melepaskan diri dari takdir asalnya, tetapi seseorang tidak pernah dapat melepaskan diri dari bencana atas kejahatan yang telah dilakukannya. Dengan kata lain, setelah seseorang dapat mengubah nasib hasil perbuatan masa lampau, tetapi bila seseorang terus menerus bertingkah laku amoral, maka tidak akan ada kesempatan untuk menghindari
dari bencana berat.
Guru berkata : “Seperti tertulis dalam buku syair : Manusia harus selalu instrospeksi diri apakah pikiran dan perbuatan sesuai dengan hukum alam dan kehendak Yang Kuasa. Bila seseorang mempraktekkan cara ini, niscaya keberuntungan akan diperoleh tanpa dicari. Untuk memilih keberuntungan atau sebaliknya adalah tergantung pada diri sendiri.
Hengki Suryadi
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan LINK aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.