source image : china daily
Budaya-Tionghoa.Net | Yugur atau Yugu Zu 裕固族 , adalah salah satu dari grup minoritas paling sedikit populasinya yang diakui pemerintah Republik Rakyat Tiongkok. Dalam sensus ditahun 1990 , populasi Yugur sebanyak 12997 jiwa dan 13719 di sensus tahun 2000. Diperkirakan 90% orang Yugur terdapat di daerah otonomi Sunan Yugur atau Sunan Yuguzu Zizhixian 肃南裕固族自治县, di provinsi Gansu. Kawasan ini seluas 20 ribu kilometer persegi.
Read more: Etnohistorikal Tiongkok : Etnis YugurSejarahwan dan arkeolog menelusuri asal usul Yugur sampai ke grup etnis Uigur dimana masyarakat ini memisahkan diri sejak abad 9 Masehi. Pada masa sekitar keruntuhan kerajaan Uigur , dan salah satu grup Uigur berulang kali mendapat serangan dari pasukan Kirgiz. Untuk menyelamatkan diri , orang yang selamat dari pembantaian melarikan diri dari kampung halamannya dan menetap di kawasan yang sekarang dikenal sebagai Dunhuang , Zhangye dan Wuwei di provinsi Gansu.
Di masa berikutnya mereka dikenal sebagai juga Hexi Ouigurs. Mereka menyesuaikan diri dengan berbagai kekuatan yang ada disekeliling mereka seperti Tufan , Xixia – Tangut , Mongol dan dominasi Han dimasa Dinasti Ming dan Dinasti Qing. Proses sejarah ini lambat laun melahirkan identitas tersendiri bagi mereka.
Di abad 14 -15 Masehi , ribuan orang dari masyarakat Yugur bermigrasi dari luar Tembok Besar kearah Barat dan berkonfrontasi dengan berbagai grup etnis yang mereka jumpai. Di awal abad 16 , masyarakat Yugur menghadapi konflik dengan masyarakat Tufan. Akibatnya masyarakat Yugur kembali kearah Timur dibalik perlindungan Tembok Besar sekaligus dibawah pengaruh Han.
Masyarakat Yugur yang ada di kawasan Huangnibao beralih untuk menetap dan menjalani praktek agrikultur dan berlangsung sampai sekarang. Mereka berkembang menjadi dua sub-grup masyarakat yang berbeda dalam bahasa. Bahasa yang digunakan di kawasan Barat disebut bahasa Yohur , yang dapat diklasifikasikan sebagai bahasa Turkic , cabang dari keluarga bahasa Altaic. Sementara yang berada dikawasan Timur, terutama dikawasan Kangle , Hongziao dan Qinglong menggunakan bahasa yang disebut bahasa Enger , yang diklasifikasikan sebagai cabang Mongolia dari keluarga bahasa Altaic. Bahasa Yohur berkerabat dengan Bahasa Uigur dan Bahasa Salar , sedangkan Bahasa Enger berkerabat dengan Bahasa Mongolia. Beberapa dari mereka kehilangan kemampuan berbahasa Yugur dan menggunakan bahasa Mandarin , dan sejumlah kecil menggunakan bahasa Tibet.
Perbedaan ini melahirkan kontroversi dimasa Republik Rakyat Tiongkok. Diawal dekade 50an ketika pemerintah baru mengundang berbagai grup etnis untuk mengajukan diri agar diakui secara resmi oleh pemerintah , kedua pihak mengajukan aplikasi. Untuk menjadi satu masyarakat yang diakui dibutuhkan satu bahasa yang sama dimana Yohur dan Eiger memiliki perbedaan. Tetapi karena beberapa alasan seperti populasi kecil dan hidup dikawasan yang sama , maka pemerintah menolak mengakui kedua kelompok sebagai etnis yang berbeda.
Sebelum menghindar dari serangan Kirgiz dimasa lampau , masyarakat Yugur adalah masyarakat yang memuja seorang kaisar langit yang bernama Han Tengri , sebagian kecil lainnya menganut agama Kristen Gnostik. Ketika migrasi , mereka mendapat pengaruh dari Kerajaan Tibet dan sebagian besar masyarakat Yugur menganut Lamaist Buddhisme sampai sekarang.
[Zhonghua Wenhua]
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa