Budaya-Tionghoa.Net | 17352 Kata “Macan Kertas” janganlah ditanggapi dalam arti “letterlijk” menurut apa arti dari kata macan dan kertas, tetapi ketua Mao menulisnya dengan pengertian politis-filosofis. Mao Ze-Dong adalah seorang yang mempunyai banyak kemampuan seperti ahli sejarah, poet, filosof, politikus, dan juga dalam strategi militer. Macan adalah hewan yang kuat, ganas dan ditakuti oleh manusia dan binatang buas lainnya dihutan dan kertas adalah lemah mudah dirobek habis ceritanya.
|
Mao Ze-Dong dalam wawancara dengan Anna Louise Strong (ingatan saya pada tahun 1946) pertama kali mengatakan tentang “Paper Tiger” yang beliau artikan sebagai imperialisme pada umumnya dan Amerika Serikat pada khususnya waktu itu. Kemenangan bukan disebabkan oleh senjata-senjata dari imperialis, tetapi akhirnya kemenangan ditentukan oleh rakyat. Mao katakan:”All reactionaries are paper tigers.” Perlu saya jelaskan disini bahwa tahun 1946 adalah tahun “krisis”, dimana rakyat sedunia berjuang untuk kemerdekaan.
Kalau dikatakan imperialisme adalah kertas ini diartikan dalam strategi peperangan, strategi perang dalam arti jangka panjang, atau lain perkataan dalam jangka panjang imperialisme (kertas) pasti dapat dikalahkan oleh perjuangan rakyat. Dalam arti macan yang mempunyai kekuatan yang besar, gigi dan cengkeraman yang mematikan ini untuk taktik; waktu perang kita harus hati-hati karena kekuatan yang mematikan dari macan.
Kata macan kertas memberi kesan pada rakyat sedunia, khususnya rakyat Tiongkok suatu optimisme revolusioner, dilihatnya kesempatan pada kesulitan sesudah Perang Dunia II untuk kemerdekaan negara negara dari penjajahan imperialisme.
Perjuangan rakyat harus hati-hati, jangan serampangan, menggunakan kondisi kongkrit, lapangan, geografis dan bersandar pada rakyat lalu kenal kemampuan sendiri dan kenal kemapuan lawan. Berani menghadapi kesulitan, jangan melakukan perang konfrontasi kalau ragu-ragu atau tahu kalau kalah.
Sebagai contoh Perang Korea dan Perang Vietnam . Mao memakai teori perang dari Sun Zi:
1. Perang yang paling indah yalah mengalahkan musuh melalui diplomasi tanpa pembunuhan masal
2. Perang yang paling buruk adalah menang dengan pembunuhan masal
3. Menang perang menurut (2), tetapi tidak dapat mengkonsolidasi kemenangan, bahkan berlarut-larut menghabiskan uang dan persediaan, apalagi jauh dari daerahnya sendiri dianggap sebagai peperangan yang kalah.
Inilah teori peperangan Tiongkok yang sudah beberapa ribu tahun dipraktekkan
dalam sejarah Tiongkok dari Chunqiu, jaman negara negara dalam peperangan
sampai perang modern, etc; yang oleh Mao diterjemahkan dalam teori Macan Kertas. Mao memberi kepercayaan mental positif pada rakyat Tiongkok agar tidak takut dalam perjuangannya melawan imperialisme, karena imperialisme adalah macan kertas, kalau kita lawan dengan taktik dan strategis jangka panjang pasti rakyat Tiongkok menang!
Harus disayangkan Mao adalah seorang pemimpin yang besar, sayang beliau tidak mau melepaskan kepemimpinannya pada orang lain. Kekuasaannya dipertahankan mati-matian dan tidak ragu-ragu beliau menjadi kultus individu, apa yang dikatakan adalah hukum. Beliau tidak menerima pikiran atau ide-ide yang lain. Secara kontinu diciptakannya berbagai perjuangan kelas yang kekiri-kirian dan kesalahannya yang paling besar ialah melaksanakan Revolusi Besar Kebudayaan Proletar yang merugikan negara dan bangsa.
Salam,
Dr. Han Hwie-Song
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua 17352