Budaya-Tionghoa.Net|Seorang pejabat dikatakan setia,tidak berarti harus selalu membenarkan/mengiyakan pendapat sang raja.Setiap orang tentunya akan merasa tidak senang untuk dikritik.Karena itu kita perlu mencari cara yang tepat untuk menyampaikannya.Cerita di bawah ini menceritakan bagaimana Zhuang xin memberikan nasehat kepada chu xiang gong.
|
Pada jaman zhan guo(antar kerajaan saling berperang) hiduplah seorang raja yang bernama Chu Xiang Gong.Raja Chu setiap harinya bersenag-senang,tidak memperhatikan urusan pemerintahan.Chu Xiang Gong menempakan orang-orang yang tidak berjiwa setia pada jabatan-jabatan stategis.Pemerintahan raja Chu saat itu sangatlah bobrok,hari demi hari kian mengalami kemunduran.
Diantara pejabat-pejabat kerajaan ada seorang yang bernama Zhuang Xin. Zhuang Xin sangat setia kepada kerajaan,ia sangatlah kuatir jika tidak segera perubahan sikap dari Chu Xiang Gong keberadaan kerajaan Chu tak dapat dipertahankan lagi.
Suatu hari Zhuang Xin menghadap Chu Xiang Gong untuk memberikan nasehat,namun justru amarah yang di dapat.Tak lama setelah itu,apa yang dikuatirkan Zhuang Xin menjadi kenyataan.Kerajaan Qin datang menyerbu kerajaan Chu,Chu Xiang Gong mengalami kekalahan.Raja Chu menjadi menyesal karena tidak mengindahkan nasehat Zhuang Xin.
Chu Xiang Gong lantas mengaku salah dan memohon petunjuk kepada Zhuang Xin bagaimana menjalankan pemerintahan yang baik?Zhuang Xin memberi petunjuk kepada raja Chu melalui sebuah cerita:
Dahulu kala seseorang memelihara sekawanan domba.Suatu hari sang pemilik mendapati dombanya berkurang seekor,ternyata ada kerusakan pada kandang.Para tetangga menasehati pemilik domba agar segera memperbaiki kandangnya.Akan tetapi sang pemilik domba berpendapat:domba yang sudah hilang tidak akan kembali lagi,untuk apa memperbaiki kandang?
Esoknya pemilik domba kembali mengalami kehilangan.Karena terus menerus kehilangan domba,pada akhirnya sang pemilik mau tidak mau segera membetulkan kandangnya.Semenjak kandang tersebut diperbaiki tak ada lagi kejadian kehilangan domba.
Setiap orang memang tidak ada yang sempurna,akan tetapi alangkah baiknya kita senantiasa untuk memperbaiki diri agar semakin berkurang ketidak sempurnaan tersebut.Kandang yang rusak dalam cerita di atas adalah mengkiaskan kekurangan kita. Pepatah mandarin wang yang bu lao(membetulkan kandang setelah kehilangan kambing) digunakan untuk mengungkapkan tidak ada kata terlambat dalam memperbaiki diri.
Xie Zheng Ming
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan LINK aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.