Budaya-Tionghoa.Net | Pada bulan November ini orang tua saya mendapat banyak sekali undangan pesta pernikahan. Dari belasan undangan yang diterima, yang paling berkesan adalah undangan tanggal 19 November yang lalu di restoran Mahameru jalan Diponegoro , Surabaya.
|
Pepatah “xian jin ru bin” digunakan untuk meng ungkapkan suami istri saling mem perlakukan dengan hormat seperti terhadap tamu |
Bermodalkan sedikit informasi pada undangan dan kemampuan mandarin saya bisa mendapatkan account Facebook mereka. Permohonan pertemanan yang saya ajukanpun langsung disetujui oleh kedua pengantin. Pada hari H saya melihat mereka begitu serasi, pengantin wanita tampak bahagia sekali. Saya pun sempat mendapati pengantin wanita agak gugup ketika persiapan hendak menari bersama para penari menuju panggung pelaminan. Kue pengantinnya berbentuk mirip sebuah candi. Saya pun sempat bergurau dengan ibu saya: nanti ketika giliran saya, kue itu berbentuk bunga teratai susun. Ibu hanya berkomentar: pacar saja belum punya,sudah berkhayal aneh-aneh. Cerita berikut saya tulis untuk para pasangan baru agar mereka bisa hidup bahagia,yang sudah berpasangan dapat lebih bahagia,juga sebagai pedoman bagi saya untuk berperilaku kelak jika sudah menemukan belahan hati.
Pada jaman chunqiu, di kerajaan Jin hiduplah seorang menteri senior yang bermarga Xu. Suatu ketika raja kerajaan Jin Yang bernama Jin Wen Gong mengutus beliau mengunjungi kerajaan Lu. Dalam perjalanan pulang dari kerajaan Lu, di daerah Ji(sebutan lain untuk provinsi He Bei) pejabat Xu mendapati ada seorang pemuda sedang menyiangi rumput. Waktu itu tampak pula seorang wanita muda datang mendekati ke arah pemuda tersebut untuk mengantar makan siang. Ternyata mereka adalah sepasang suami-istri yang baru saja menikah. Si istri begitu hormatnya melayani sang suami makan siang.
Pertama-tama diambilnya semangkuk nasi, kemudian mangkuk berisi nasi tersebut diangkat dengan kedua tangan setinggi kepalanya baru diberikan kepada sang suami.Sang suami juga melakukan hal yang sama, diangkatlah kedua tangannya setinggi kepala untuk menerima nasi pemberian si istri. Melihat kejadian tersebut pejabat Xu dalam hati berkata: sepasang suami-istri yang begitu saling mencintai, sungguh-sungguh hal yang tak mudah untuk dilakukan. Karena merasa tertarik untuk mengetahui lebih banyak, pejabat Xu memutuskan untuk berhenti sejenak guna berbincang dengan mereka.
Dari perbincangan tersebut diketahui bahwa si pemuda tersebut bernama Ji Rui. Ji Rui adalah seorang yang berkebajikan dari daerah Ji. Sesampainya di kerajaan Jin, pejabat Xu merekomendasikan Ji Rui kepada Jin Wen Gong untuk memangku jabatan sebagai panglima militer.
Pepatah mandarin xiang jin ru bin digunakan untuk mengungkapkan suami istri saling memperlakukan dengan hormat seperti terhadap tamu.
Xie Zheng Ming
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa