Budaya-Tionghoa.Net | Dahulu kala di daratan Tiongkok hiduplah seorang janda yang bermarga Liu, orang-orang biasa memanggilnya dengan sebutan nyonya Liu. Karena sang suami meninggal dunia di usia yang masih muda, nyonya Liu otomatis menjadi orang tua tunggal. Nyonya Liu seorang diri membesarkan putra tunggalnya.
|
Berbuat baik akan memperoleh balasan yang baik pula. Balasan baik tersebut bisa kita terima sendiri ataupun diterima orang-orang dekat kita. |
Nyonya Liu gemar sekali memberikan bantuan kepada para tetangga. Seringkali ia membagikan beras dan pakaian kepada mereka yang kurang mampu.Warga sekitar sangat memuji kebaikan hati nyonya Liu,akan tetapi putranya tidak bisa menerima perilaku tersebut. Nyonya Liu lantas menasehati putranya: “Sudah sewajarnya kita berbuat baik kepada orang lain, di dunia ini mana ada orang yang tidak punya kerisauan hidup? Tak lama kemudian nyonya Liu meninggal dunia.
Tiga tahun kemudian rumah keluarga Liu mengalami kebakaran, semuanya habis tak tersisa. Para tetangga bergotong-royong memberikan bantuan. Untuk membalas budi nyonya Liu mereka bahu-membahu membangunkan sebuah rumah baru untuk keluarga Liu. Semenjak kejadian ini, putra nyonya Liu barulah menyadari mengapa beliau semasa hidupnya seringkali melakukan perbuatan baik.
Berbuat baik akan memperoleh balasan yang baik pula. Balasan baik tersebut bisa kita terima sendiri ataupun diterima oleh orang-orang dekat kita.Orang yang membalas perbuatan baik kita tidak harus orang yang menerima perbuatan baik kita. Berbuat baik memang membutuhkan suatu pengorbanan, akan tetapi hasil yang akan didapat tidak bisa dipastikan oleh kita manusia awam. Agar perbuatan baik kita lebih tepat sasaran,dalam berbuat baik kita harus bersikap bijak. Ibarat orang menanam pohon janganlah menanam di tempat yang gersang.Marilah kita berbuat banyak kebaikan untuk semua pihak.
Xie Zheng Ming
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa