Bagian Lima: Peraturan dalam Perilaku dan Etiket
Ada banyak sila/aturan (Jie 戒) dalam Taoisme, dan sila/aturan pada umumnya dikelompokkan ke dalam ketetapan. Beberapa ketetapan meliputi lebih dari 1200 aturan, dan yang lain rata-rata di sekitar 300. Ketetapan ini dibagi menjadi tiga tingkat yang berbeda disebut “Shang Pin Jie” 上品戒 , “Zhong Pin Jie” 中品戒 , “Xia Pin Jie” 下品戒 , kelompok aturan/sila tinggi, pertengahan dan tingkat yang lebih rendah. Upacara Pentahbisan menjadi upacara agama yang diberikan oleh suatu institut berwenang kepada yang menerimanya seperti seorang pendeta Taoist. Upacara ini pertama kali muncul dalam sejarah di sekitar dinasti Jin-Yuan, diberikan oleh Bai Yun Guan (Kuil Awan Putih) di Beijing.
Dalam Taoisme, sila atau ketetapan aturan dirancang untuk pengaturan diri sendiri seorang Taoist dalam rangka untuk menjangkau tujuan religius tertentu dalam diri seseorang. Tujuan dari aturan adalah mencegah seseorang dari niat yang tidak diinginkan, keinginan tidak pantas, makian dan perilaku berbahaya. Keberadaan aturan-aturan itu untuk membantu memelihara dan mengembangkan kemurnian dan integritas seseorang, untuk membantu kemajuan seseorang di jalan Tao. Mengikuti aturan dapat membantu orang secara cepat pada status tidak ada tindakan salah dan tidak menguimbar nafsu yang tidak pantas, dan untuk mencegah pikiran seorang tidak terjerumus kedalam pandangan yang salah.
Sebagai tambahan kepada “Jie” 戒, institusi Taoism, seperti suatu kuil, sering menetapkan peraturannya sendiri yang mengatur perilaku para pendeta Taoist atau pengunjung kuil itu. Pelanggaran dari peraturan ini pasti mendapatkan hukuman atau teguran keras.
“Wu Jie” 五戒 berarti lima aturan/sila. Lima aturan adalah: 1.tidak melakukan pembunuhan, 2.tidak melakukan pencurian atau mengambil barang yang bukan haknya, 3.tidak melakukan hubungan seksual yang tidak pantas,4.tidak melakukan kata-kata tidak pantas, 5.dan tidak makan/minum makanan/minuman yang membuat kesadaran tidak terjaga baik. Dipercaya bahwa “Wu Jie” 五戒 menjadi dasar untuk pemeliharaan kebaikan dalam badan kita. Sepanjang seseorang dapat menaati aturan, orang akan menerima berkat dan perlindungan dari dewata, bisa mempunyai kesehatan dan umur panjang, dan untuk mencegah kemalangan dan penderitaan dalam hidup. Kemudian, 3 lebih aturan ditambahkan untuk “Wu Jie” 五戒 untuk membentuk “Ba Jie” 八戒 , delapan aturan. Ketiga aturan tambahan adalah tidak tidur di tempat yang mewah berlebihan, tidak ada parfum dan pakaian yang berlebihan, dan tidak ada keterpikatan terhadap hiburan secara berlebihan.
“Shi Jie” 十戒 berarti ketetapan sepuluh aturan. Dalam peraturannya 1.tidak melakukan tindakan tidak berbakti terhadap orang tua, para guru atau para senior; 2.tidak membunuh atau menyiksa binatang hidup; 3.tidak melakukan kegiatan yang menghianati negara atau yang merugikan negara, 4.tidak melakukan hubungan sexual tidak pantas, 5.tidak boleh menghina dan merendahkan kitab-kitab Taoisme dan ajaran Taoisme; 6.tidak boleh memakai baju yang tidak pantas dan membuka baju di aula tempat sembahyang; 7.tidak boleh menghina kaum miskin dan yatim piatu juga tidak boleh merampas harta benda kepunyaan mereka; 8.tidak memamerkan bagian tubuh secara tidak pantas; 9.tidak tergantung terhadap alkohol dan mengucapkan perkataan menyakikan bagi orang lain; 10.tidak ada berperilaku kejam/tidak adil untuk memperoleh manfaat untuk dirinya.
“Nu Zhen Jiu Jie” 女真九戒 adalah ketetapan sembilan aturan yang dibuat untuk Taoist wanita. Aturan adalah 1.hormat, lembut dan hati-hati terhadap kata-kata; 2.menjaga harga diri dan jauh dari kecabulan; 3.menghargai semua kehidupan; 4.rajin dalam membaca ajaran dan menahan diri dari mengkonsumsi alkohol atau daging; 5.sederhana dalam gaya hidup; 6.bebas dari keraguan dan ketertarikan dan berhati-hati terhadap emosi naik turun; 7.tidak ada pesta atau kumpul-kumpul yang tidak pantas; 8.tidak boleh menyiksa atau memperlakukan pembantu secara tidak baik; 9.tidak mencuri.
Jie atau sila/aturan adalah hal yang harus dilakukan oleh para Taoist, yang bertujuan mencegah timbulnya hati buruk dan nafsu yang sesat, menjaga ucapan dan perilaku. Sila dalam Taoisme yang dibuat adalah bertujuan menyadarkan para Taoist untuk selalu senantisa menjaga kebersihan batin dalam melatih Tao, setulus hati berlatih diri, sehingga Jing, Qi dan Shen bisa menjadi satu, juga bisa dan meneruskan tradisi yang baik dari Taoisme dan memajukan diri. 10 perilaku buruk tidak timbul, tiada nafsu yang berlebihan dan tiada memaksa, memfokuskan diri untuk melatih Tao, membuang nafsu-nafsu duniawi caranya dengan mengutamakan sila.
Tidak seperti “Jie” 戒, Liyi 礼仪 atau etiket Taoist adalah sikap perilaku yang baik ketika orang saling berhubungan dengan orang lain dalam lingkungan Taoist maupun masyarakat pada umumnya. Maka etiket dirancang dari rasa hormat satu sama lain. Etiket dapat membantu seseorang untuk hidup dalam peran sebagai Taoists; etiket juga membantu menciptakan dan memelihara atmosfer yang harmonis dan teratur. Beberapa pelanggaran menyangkut etiket pasti dapat teguran bahkan hukuman, yang mana seperti halnya dengan pelanggaran terhadap “Jie” 戒 yang juga mendapat hukuman juga. Etiket Taoist meliputi syarat-syarat berpakaian, berbicara, makan, dan berjalan, tidur, standar perilaku selama suatu upacara agama berlangsung dan lain lain Hal itu meliputi hampir semua aspek hidup seorang Taoist, terutama seorang pendeta Taoist.
Etiket di dalam kuil
Para pendeta Taoist dari tradisi Quan Zhen diharuskan untuk tinggal di kuil. Sebaliknya para pendeta Taoist dari tradisi Zheng Yi mempunyai fleksibilitas lebih dalam area ini, tapi perlu tinggal dan bertindak menurut ajaran Taoisme, ajaran dan aturan dibuat untuk menegakkan semangat dari Taoisme. Kuil harus memelihara kerohanian dan kesucian nya. Asrama dari para pendeta harus bersih dan rapi; di dalam asrama tidak ada alkohol dan daging, maupun tidur telanjang. Secara umum asrama-asrama dari pendeta dibatasi untuk publik, dan mengundang orang awam untuk tinggal bermalam adalah tindakan terlarang. Ruang tempat tinggal untuk Taoist wanita dan Taoists pria selalu berada pada bagian yang berbeda dari kuil dan menjaga perilakunya.
Para Taoist pada umumnya menyapa satu sama lain dengan sebutan “Dao Zhang (lebih senior dalam tingkatan)”, “Dao You (Para teman Tao 道友)”, atau “Dao Ye (Senior 道爷)” ketika pihak lain lebih tua menurut umur.
Hal pertama di pagi hari adalah mandi dan membersihkan diri kemudian semua ke aula penghormatan, menghormati dewa dan para leluhur serta sesepuh, dan kemudian melaksanakan ritual doa pagi dan melatih diri. Malam harinya, tidak boleh berbicara hal-hal yang tidak perlu, meditasi merawat hati.
Memasang dupa untuk menghormati 敬香
Saat menghormati dewata pada umumnya dilakukan dengan membakar dan memasang dupa. Memasang dupa memiliki makna bahwa bahwa asap dupa merupakan sarana untuk menyampaikan maksud kita kepada para dewata. Yang perlu diingat bukan berapa banyak dupa dan berapa besar dupa yang dibakar dan dipasang, tapi ketulusan hati, jika hati tulus, satu batang dupa sudah cukup. Pengurus aula 殿主 umumnya menyalakan tiga dupa serentak dan ketika ditancapkan ke dalam pendupaan/hiolo; mereka harus menancapkan dengan lurus dan jarak satu sama lain dupa berkisar 1 cm/2 cm.
Koupai 叩拜 (bersujud/kowtow) merupakan cara budaya Tionghoa untuk menunjukkan penghormatan. Ketika melakukan Kowtow, berdiri secara normal di depan subyek, kedua kaki perlu memutar sedikit keluar membentuk \ /, ketika berlutut, kedua lutut dan tangan kanan menyentuh tanah, sedang tangan kiri yang menyentuh punggung telapak tangan kanan membentuk X, membungkuk hingga dahi menyentuh punggung tangan kiri. Taoist memberikan penghormatan kepada 81 wujud manifestasi dari Taishang, kaki membentuk angka 8, tangan membentuk angka 10 dan kepala adalah angka 1 (dalam aksara mandarin).
Gong Shou Li (拱手礼 soja) adalah suatu cara menyambut dan menghormati orang lain dengan tangan kiri menutupi kepalan tangan kanan dari luar, dan mengangkatnya sejajar dengan dada tanpa membungkukkan badan. Arti soja adalah menjunjung kebaikan dan menjauhi kejahatan.
Zuo Yi (membungkuk 作揖) adalah cara sambutan tradisional yang lain. Sambutan dilakukan dengan dua tangan melipat di depan perut dan menurunkan tangan selagi membungkukkan badan ke depan. Ketika melakukan Zuo Yi 作揖 pada umumnya berkata “Wu Liang Tian Zun” 无量天尊 pada saat yang bersamaan. “Wu Liang Tian Zun” 无量天尊 secara harafiah berarti “Tian Zun Tiada Batas” (Tianzun adalah sebutan untuk dewata tingkat tinggi), ini merupakan suatu cara untuk memohon kepada dewa untuk menganugerahkan kebijaksanaan dan memberkati kepada orang yang kita hormati. Zuo Yi 作揖 pada umunya dilaksanakan ketika orang-orang menyambut orang lain yang lebih tua atau lebih senior.
Ritual Doa Pagi dan Sore – “Zao Wan Gong Ke” 早晚功课 adalah aktivitas harian yang paling utama dari pendeta Taoist yang tinggal di kuil, yang harus dilakukan. Ritual Pagi “zao ke” 早课 pada umumnya dilakukan di antara jam 5-7 pagi, untuk mendoakan keselamatan dan kesehatan seluruh mahluk dan Ritual Sore “wan ke” 晚课 pada umumnya di antara jam 5-7 sore, untuk menyebrangkan arwah-arwah yang tidak mendapat tempat layak. Selama upacara, membaca kitab-kitab Taoisme dengan suara lantang adalah bagian yang utama, dan tujuan yang pertama adalah membantu kemajuan pengembangan jalan Dao. Taoisme percaya apabila membaca kitab-kitab suci dengan suara lantang adalah suatu cara yang sangat penting untuk melatih diri, untuk membentuk kehendak seseorang, dan untuk mendekatkan diri dengan dewa yang bantuannya akan memainkan peran kunci dalam melatih Tao. Dipercaya lebih lanjut bahwa selama seseorang dapat dengan sepenuhnya memusatkan pada pengajaran dan menghayati sehingga tak perlu dikhawatirkan lagi atau tertatih-tatih, orang akan mampu mencapai keabadian dan mencapai Dao.
Taoisme juga beranggapan bahwa “Pengembangan diri di jalan Tao memiliki keterkaitan pada pelajaran yang terdapat di kitab Taoist yang dittulis oleh yang abadi, orang suci dan dewa. Membaca dan mempelajari kitab-kitab tersebut akan merealisasikan kebenaran dan hakekat diri seseorang. Tanpa pengajaran religius dan ritual, Tao tidak dapat berkembang, tanpa bacaan dan pelajaran menyangkut kitab-kitab, energi kehidupan tidak bisa terpelihara. Kitab mencatat pengajaran Kebenaran menuju keabadian yang diajarkan oleh para master yang telah mencapai pencerahan; Mantera menghadirkan rahasia kebenaran yang diberikan oleh yang abadi dari surga. Barang siapa yang dapat membaca kitab dengan ketulusan akan dapat memahami makna sebenarnya; dan yang dapat bertindak sesuai pada ajaran kitab tersebut akan mencapai hasil yang dijanjikan. Membaca dan berbuat yang sesuai adalah dua proses penting pengembangan, dan semua Taoists harus melaksanakannya”.
Dalam Taoisme, ada aturan bahwa upacara agama itu tidak bisa dilakukan pada tanggal “Wu” 戊 , dan hari “Wu” 戊 yang datang tiap sepuluh hari. Pada hari “Wu” 戊 , tidak membakar dupa, tidak membaca kitab, tidak ada wujud persembahan atau pemujaan yang dilakukan.
Para pendeta Taoist yang tinggal di kuil Taoist diwajibkan untuk memakai pakaian Taoist yang mencakup asesoris seperti mahkota, kerudung, kaos kaki dan sepatu yang secara khusus disediakan untuk pendeta Taoist. Tradisi memakai seragam ini dimulai sejak masa dinasti Utara Liu Song 南朝刘宋 oleh seorang Taoist Lu Xiu Jing 陆修静 .
Di masa kini, pakaian seorang pendeta Taoist biasanya dibagi dalam beberapa kategori, Da Ling (pakaian sehari-hari 大领), Jie Yi (jubah untuk penerimaan sila), Hua Yi (jubah upacara 花衣), Fa Yi (seragam ritual 法衣). Da Ling merupakan jenis pakaian yang biasanya dikenakan oleh etnis Han sebelum masa Dinasti Ming, ada jenis yang panjang dan yang pendek; Jie Yi 戒衣 adalah pakaian yang eksklusif dikenakan selama upacara penerimaan sila; Hua Yi 花衣 adalah jubah yang dikenakan oleh para pendeta yang sedang menyelenggarakan ritual Taoist; Fa Yi 法衣 adalah jubah upacara formal yang dikenakan hanya oleh pendeta untuk ritual dan para kepala pendeta kuil. Warna seragam Taoist yang umum adalah hijau gelap, biru gelap dan hitam gelap, pakaian upacara pada umumnya berwarna merah, ungu atau kuning yang dihiasi dengan berbagai pola teladan hidup, kebijaksanaan dan dunia surgawi.
Ada semacam sorban atau topi untuk kepala yang disebut “Jin” 巾, Jin adalah suatu potongan kain dalam bentuk berbeda atau warna, yang digunakan untuk membungkus rambut seseorang. Secara tradisional terdapat sembilan macam Jin yang berbeda, mereka adalah Hun Yuan Jin 混元巾, Zhuang Zi Jin 庄子巾, Chun Yang Jin 纯阳巾, Jiu Liang Jin 九梁巾, Hao Ran Jin 浩然巾, Xiao Yao Jin 逍遥巾, San Jiao Jin 三教巾, Yi Zi Jin 一字巾 dan Tai Yang Jin 太阳巾.
Asesoris untuk kepala yang lain adalah “Guan” 冠 . “Guan” 冠 artinya mahkota. Ada lima macam “Guan” 冠. Mereka adalah Huang Guan 黄冠, Wu Yue Guan 五岳冠, Xing Guan 星冠, Lian Hua Guan 莲花冠 dan Wu Lao Guan 五老冠. Guan lebih digunakan sebagai pakaian formal, hanya dapat dikenakan selama ritual dan upacara. Sebagai contoh, ketika memakai Guan 冠 tidaklah diijinkan memasuki kamar mandi. Ada persyaratan untuk kaki, seperti kaos kaki putih dan sepatu hitam dibuat dari bahan katun.
科斋礼仪 ritual
Ada banyak upacara agama dan ritual dalam Taoisme. Salah satu yang paling umum disebut “Zhai Jiao” 斋醮. Semua para pendeta Taoist diwajibkan untuk mampu melaksanakan “Zhai Jiao” 斋醮. “Zhai Jiao” 斋醮 merupakan suatu prosedur yang rumit. Meliputi pembakaran dupa, membungkuk, menyanyi, mengirimkan petisi ke surga, berdoa dan memberi sesaji dan lain lain “Zhai Jiao” 斋醮 pada umumnya dibagi menjadi dua kategori, Yang satu disebut “Qing Jiao” 清醮 dan yang lain disebut “You Jiao” 幽醮 . Keduanya dibedakan satu sama lain atas tujuan yang hendak dicapai. “Qing Jiao” 清醮 untuk memohon berkat, keberuntungan, mengusir kemalangan untuk yang hidup; sedangkan “You Jiao” 幽醮 dimaksudkan untuk membantu yang telah meninggal. Dengan tanpa melihat upacara mana yang akan dilaksanakan, para pelaku ritual ini sebelum dan semasa melakukan upacara ritual wajib untuk tidak memakan daging dan mengkonsumsi alkohol, membersihkan diri/mandi dan menenangkan batinnya.
Pada upacara penyalaan dupa, pada umumnya disertai dengan memberikan persembahan kepada para dewata. Persembahan itu adalah dupa, pelita/lilin, teh (air), buah-buahan dan bunga. Ketika melakukan pemberian persembahan itu, para pendeta harus memegang barang-barang yang dipersembahkan dengan dua tangan dan mengangkatnya hingga dahi, membungkuk dan meletakkannya pada meja persembahan.
Pada upacara utama (misalnya pada tanggal 1 dan 15 penangglan Tionghoa) atau selama upacara penting, para pendeta dan kepala kuil wajib untuk melaksanakan “San Li Jiu Kou” (Membungkuk Tiga kali dan Sembilan kali Bersujud 三礼九叩). “San Li Jiu Kou” 三礼九叩 adalah penghormatan yang paling tinggi.
Faqi yu gongqi 法器与供器 Alat upacara dan alat persembahan
Ada banyak instrumen dan peralatan unik untuk menyelenggarakan ritual Taoist. Beberapa instrumen musik seperti muyu, bokhie 木鱼, lonceng 铃, simbal 釵 dan alat musik lainnya; pedang pusaka 宝剑, bendara perintah 令旗, 天篷尺 meteran Tian Peng dan lain-lain. Alat persembahan seperti pendupaan, tempat lilin, vas bunga, piring dan lain-lain. Penting untuk diketahui bahwa pada hari “Wu” 戊, tidak ada ritual atau upacara yang diijinkan. Hari “Wu” 戊 datang tiap sepuluh hari, dan dapat dicek menggunakan kalender Tionghoa. Menurut aturan jaman dahulu, semua semua kuil Taoism setiap hari wu menutup pintu dan beristiarahat.