Budaya-Tionghoa.Net | Film The Road Home [1999] diangkat dari novel “Remembrance” yang ditulis oleh Bao Shi yang mempunyai judul lain “Wo De Fu Qin Mu Qin” yang artinya “Ayah dan Ibuku”. Setting sejarah novel ini adalah menjelang masa Revolusi Kebudayaan Mao di tahun 1966. Dalam novelnya , penulis terlihat ingin menyorot segi lain menjelang revolusi , masa dimana tiada hari tanpa revolusi dengan mengupas kisah romantis ringan yang kontras dengan beban-beban revolusi yang berat.
|
Inti cerita bersetting medio tahun 1960an menjelang Revolusi Kebudayaan. Tokoh utamanya adalah pemuda bernama Luo Yusheng , seorang pengusaha dari kota yang pulang kampung halamannya di Tiongkok utara untuk melayat pemakaman ayahandanya. Mendiang ayahnya , Luo Changyu adalah seorang guru yang sangat dihormati oleh penduduk setempat.
Ibunda Yusheng menghendaki upacara tradisional dalam pemakaman . Sang anak demi menghormati keinginan ibunya , kemudian menyetujui kehendak ibunya kendati jaman dibawah rejim komunis telah berubah. Ternyata pada hari pemakaman , lebih dari seratus pria , para mantan murid Luo Changyu , secara bergantian memberikan penghormatan untuk menggotong peti mati gurunya tanpa mau menerima bayaran sedikitpun uang yang disediakan Yusheng. Demi menghormati ayahnya , Yusheng mengajar di sekolah desa selama sehari. Ternyata pengalaman sehari itu sangat membekas dalam hatinya. Apakah Yusheng akan meninggalkan desa untuk melanjutkan bhakti kepada mendiang ayahnya dengan menjadi guru desa ? Film drama bermutu tinggi ini diproduksi oleh Guang Xi Film Studio bekerja sama dengan Beijing New Pictures. Untuk distribusi global ditangani oleh Columbia Pictures Film Production Asia. Sayangnya film ini tidak beredar di bioskop-bioskop Indonesia tetapi masih bisa dinikmati karena terdistribusi dalam bentuk disc film.
NILAI BUDAYA
Zhang Yimou adalah seorang sineas besar dari kelompok sutradara yang kerap disebut sutradara generasi kelima. Zhang sering dituduh oleh pemerintahnya sendiri sebagai pembangkang sehingga filmnya sulit beredar di negaranya sendiri. Sejak film debutnya dalam “Red Sorghum” [1998] disusul “Ju Dou” , “Raise the Red Lantern” , “Not One Less” , “Story of Qiu Ju” , sampai film “Hero” dan “House of Flying Dagger”, secara lihai dia menyusupkan kekhasan budaya Tionghua.
Dalam film The Road Home ini , Zhang memasukkan unsur-unsur kepercayaan tradisional. Antara lain , ketika penduduk desa bergotong-royong membangun rumah sekolah , maka seorang gadis , Zhao Di [Zhang Zhiyi] , menenun kain merah untuk diletakkan di bubungan. Ini merupakan kepercayaan rakyat untuk menolak bala, agar rumah tersebut tampak awet. Pak Guru Luo Changyu [Hao Zheng] tak mau memasang plafon agar ia bisa memandangi kain merah hasil tenunan gadis bermantel merah itu.
Setelah Changyu meninggal , Zhaodi yang sudah tua [Yulian Zhao] memaksakan diri menenun kain penutup peti mati padahal anaknya , Yusheng [Sun Honglei] adalah seorang pengusaha kaya yang ingin membeli kain serupa di toko.
DATA
The Road Home | 1999 | Sutradara : Zhang Yimou | Produser : Zhang Weiping , Zhao Yu | Naskah : “Remembrance” – Bao Shi | Dibintangi : Zhang Zhiyi, Sun Honglei , Zheng Hao , Zhao Yulian | Musik : San Bao | Durasi : 89 Menit | Bahasa : Mandarin | Republik Rakyat Tiongkok