37.Mencari Jalan
Sebenarnya bagaimanapun – tuanrumah cukup baik. Masih memberi kesempatan kepada saya buat mencari jalan akan ke mana saya. Jalan mundur memang selalu ada. Di selatan masih ada beberapa teman kami – dan semua saya kenal baik. Tetapikebanyakan mereka adalah teman-teman tua usia – dan sakitan serta memang sudah tak punya kemauan buat ke luar Tiongkok. Mereka memang bertekad dan bermaksud tinggal di Tiongkok – mungkin buat sementara sebelum ada jalan atau juga memang bermaksud hidup-matinya di Tiongkok. Nah, yang seperti ini kebetulan tidak ada pada kami.
Oleh pengaturan tuanrumah – saya bekerja setengah hari, dari jam 08.00 sampai dengan jam 12.00. Dengan menerima gaji juga setengah dari sebelumnya. Soal gaji – soal uang – benar-benar tak ada soal buat kami. Saya kira buat seluruh orang asing yang bekerja di Tiongkok – terutama buat para expert – para akhli-asing. Bergaji cukup banyak. Uang banyak tetapi barangnya tak ada! Sangat sulit mendapatkan barang yang kita sedang cari. Tidak jarang kami harus pesan kepada teman-teman yang kebetulan mau ke Hongkong. Beli raket dunlop saja harus pesan di Hongkong.
Ada hal-hal yang menjadi pikiran saya. Kenapa kontrak-kerja saya itu harus berhenti dan tidak diperpanjang – hanya selama dua tahun. Ini terpikir pada saya – biasanya buat mengakhiri kontrak-kerja akan selalu dua belah pihak berkonsultasi dulu – bagaimana baiknya – apa usul-usulnya – apakah mau diperpanjang atau hanya sekian saja – dan lain-lainnya. Tetapi perkara pemutusan kontrak-kerja yang ada pada saya ini – hanya dari satu pihak –
yaitu putuskan buat tidak diperpanjang lagi – tanpa saya tahu sebelumnya. Jadi saya anggap mendadak – dan tiba-tiba. Karena itu pendapat saya – mereka yang dulu minta kepada saya – dan kini mereka yang memutuskan saya harus bagaimana dan harus apa. Jadi sayapun merasa ya sudahlah kalau orang sudah tak mau lagi – kenapa mesti minta-minta dan merengek-rengek agar bisa terus bekerja. Saya mengambil contoh para akhli-asing – expert lainya. Rata-rata mereka sampai dua – tiga serta lima tahap diperpanjang. Seorang akhli dari Malaysia – yang juga teman serta tetangga kami – sudah lebih tigapuluh tahun bekerja di Radio Beijing. selalu kontrak kerjanya diperpanjang. Beberapa akhli lainnya – selalu sangat jarang hanya satu kali kontrak-kerja yang lamanya dua tahun itu, dan selalu diperpanjang. Lalu kenapa saya hanya satu kali – dan hanya dua tahun saja – sudah itu diputus secara sepihak? Lama saya berpikir – kenapa – dan apa sebabnya.
Juga saya bandingkan diri saya dengan para akhli lainya. Mereka memang lain dengan saya. Seperti akhli dari Malaysia itu – orangnya alim – orangnya tidak banyak kehendak yang kira-kira bertentangan dengan tuanrumah. Selalu mengikuiti jadwal yang diatur oleh tuanrumah. Pergi kerja – lalu pulang kerja – lalu ya di rumah saja. Terkadang ikut pengaturan tuanrumah buat dengan bis Radio atau kendaraan Radio, ke Toko-Persahabatan atau ke Hotel Persahabatan atau ke mana saja yang memang sudah dijadwalkan tuanrumah. MIsalnya buat nonton pertandingan sepakbola – nonton konsert – meninjau ke obyek tertentu. Saya juga terkadang mengikuti sama dengan mereka. Tetapi ada lainnya. Saya suka membuat acara sendiri – bersepeda ke mana-mana – mendatangi rumah teman-teman sekerja maupun yang tidak satu kantor. Mencari teman. Beranjangsono ke rumah orang-orang Tiongkok yang tidak satu kantor – bergaul dengan bebas dengan banyak orang Tiongkok – orang totoknya bukan Hoakiau-nya. Saya punya banyak teman di luar hubungan kerja – di luar hubungan yang ada sangkut pautnya dengan jawatan. Dan hal ini sebenarnya sangat tidak disukai oleh tuanrumah. Sedapat mungkin selalu membatasi diri hanya dengan lingkungan sepekerjaan saja – hanya dalam hubungan kerja saja. Jangan sampai merambah ke luar jauh ke pergaulan umum. Tuanrumah tidak suka akan cara dan perilaku kehidupan saya.
Saya di mana-mana selalu diterima orang-orang Tiongkokyang saya datangi – yang saya beranjangsono kepada mereka. Bahkan tidak jarang saya makan-minum di rumah mereka. Dan cara begini sangat tidak disukai tuanrumah! Tuanrumah akan suka pabila dengan cara akhli yang saya sebutkan tadi – pergi kerja – lalu pulang kerja – lalu di rumah saja – bisa ke luar berolahraga misalnya – tetapi bukan lalu mencari pergaulan – mencari teman – beranjangsono – bergurau – berkelakar sebagaimana mazsarakat normal. Dan saya, besar dugaan saya memang terlalu bebas – terlalu banyak tahu tentang kehidupan orang-orang biasa orang Tiongkok. Dan hal ini sangat tidak disukai oleh tuanrumah. Tetapi hal inipun tidak lalu menjadi garis umum kebijaksanaan tuanrumah secara keseluruhan. Hanya ada sebagian kecil orang yang masih menggunakan ukuran sempit begini – dan kebetulan orang – wanita penguasa para akhli – expert itu, tampaknya sangat berat penyakit sempit pergaulan yang saya sebutkan ini, dan saya terkena imbasnya – harus distop kontrak-kerjanya! Dan saya harus segera cari
jalan – akan ke mana dan mau ke mana!,-