Budaya-Tionghoa.Net|Di salah satu film seri Mandarin ” Siluman Ular Putih (Bai Su Zhen) di tahun 1993 yang dibintangi oleh Angie Chiu , saya mendengar dialog antara suami istri… Si suami memanggil istrinya ‘Niang Zi’ dan si istri dengan sangat mesra selalu membalas ‘Xiang Gong’. Saya pernah tanya ke teman yang kebetulan orang dari Tiongkok , dia bilang bahwa ‘niang zi’ dan ‘xiang gong’ itu memang panggilan suami-istri.. Tapi digunakan di zaman dulu dan sekarang sudah jarang sekali dipakai.
|
Xianggong dan niangzi memang suatu cara memanggil suami-istri di zaman dulu. Xianggong artinya banyak, juga dapat dipergunakan untuk menyebut laki2 terpelajar, atau yang telah lulus ujian menjadi pejabat kekaisaran.
Jaman terus berkembang, pada dinasti Ming dan Qing berkembanglah prostitusi lelaki , dan celakanya, mereka juga populer disebut Xiang Gong! Sekarang, kalau anda memanggil orang dengan “xiang gong” , sama saja dengan memaki orang .
Niangzi sebenarnya adalah untuk menunjuk kepada seluruh wanita, namun akhirnya dinamika bahasa menjadikan niangzi juga digunakan untuk panggilan istri, wanita yang telah menikah. Xin-niang-zi (mandarin) = Sin-nio-a atau sin-nio (hokkian) untuk menyebut pengantin perempuan adalah hasil dari evolusi ini. Sinnio artinya perempuan yang baru menikah yah menunjuk pengantin.
Sekarang ini, yang lebih umum untuk panggilan mesra antar suami-istri adalah laogong – laopo (dibaca laukong – laupho). Ada juga pangaruh Barat, misalnya saling memanggil dengan sebutan qin-ai-de (my dearest), tian-xin (sweetheart). Kadang ada terjemahan mi-tang (madu) dari sebutan mesra “honey”. Ini memang fenomena yang melucukan.
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa