Budaya-Tionghoa.Net | Kalau ditinjau dari sudut ilmu budaya, tulisan merupakan salah satu alat pencatat dan penyebaran budaya,sebab tulisan mencatat jejak sejarah perkembangan dan pencapaian yang beraneka ragam dari budaya. Semua hasil karya penemuan dan kebijaksanaan leluhur, dengan tulisan barulah dapat diwariskan untuk selama-lamanya, dan semua kebijakan,kecerdasan generasi berikutnya atau yang akan datang mendapatkan kemajuan dan pencerahan dari pencatatan tulisan. Umat manusia jikalau tidak menemukan tulisan,maka dipastikan akan berada dalam sebuah era barbar dan dungu. Karena itu,tulisan bukan hanya merupakan cahaya penerang bagi umat manusia untuk memasuki era peradaban, namun tulisan juga merupakan alat untuk terus menerus mengembangkan dan menyebarluaskan peradaban umat manusia sepanjang masa.
|
Proses perkembangan peradaban manusia,adalah dimulai dengan adanya bahasa terlebih dahulu,baru kemudian tercipta tulisan,hal ini dikarenakan bahasa lisan sudah tidak dapat memuaskan manusia untuk berinteraksi dan mencatat peristiwa lagi, sehingga terciptalah sebuah sistem simbol komunikasi,yang digunakan uintuk mencatat bahasa lisan. dengan terciptanya tulisan melambangkan sebuah peradaban komuni / masyarakat memasuki sebuah era kemajuan, dan juga sebagai perwujudan cipta,rasa,karsa manusia yang terkumpul menjadi / sebagai kekayaan intelektual. Sesuai dengan perkembangan masyarakat,tulisan juga mengalami kemajuan/perubahan secara kontinu. Kalau dilihat dari pola pada umumnya,perubahan perkembangan tulisan selalu berubah dari yang bersifat konkrit menjadi abstrak,dari yang bersifat persepsi menjadi rasio,dari yang komplit / rumit menjadi semakin simpel / gamblang. Kalau demikian apakah hal ini berlaku juga dalam sejarah perubahan aksara Tionghoa ?
SEJARAH PENCIPTAAN AKSARA TIONGHOA (HANZI)
Ada tiga teori/pandangan mengenai sejarah terciptanya Hanzi , yaitu:
- Aksara tionghoa diciptakan oleh Fuxi 伏羲 , karena Fuxi menemukan bagua 八卦 atau yang disebut heksagram,dan menurut para pakar , Hanzi tercipta dimulai dari perubahan simbol bagua/heksagram.
- Aksara Tionghoa, awalnya merupakan cara membuat catatan dengan simpul 结绳记事, dan menurut sejarah awalnya catatan simpul ditemukan oleh Shennong 神农.
- Aksara Tionghoa ditemukan oleh seorang menteri sejarah dari Kaisar Kuning / Huang Di 黄帝, yang bernama Cangjie 仓颉.
Mengenai teori Hanzi konon katanya berasal dari bagua/heksagram, pandangan ini sudah disanggah oleh banyak para ahli. Meskipun heksagram merupakan sebuah simbol informasi, tetapi arti terkandung di dalamnya sampai sekarang masih belum terlalu jelas. Simbol dasarnya adalah “一“ dan “一 一“,kalau di bandingkan dengan tulisan Jiaguwen甲骨文/tulisan tulang,jinwen金文/tulisan logam yang timbul kemudian, dari tinjauan bentuk sangatlah berbeda jauh,dan tidak mungkin menjadi asal usul dari kedua tulisan tersebut.
Teori mengenai catatan simpul, kebanyakan para ahli juga tidak sependapat bahwa catatan simpul merupakan asal – usul dari Hanzi dan menganggap simpul hanya sebuah cara untuk mencatat sesuatu hal saja. Karena rata-rata kebanyakan masyarakat purba mengunakan cara demikian ( membuat ikat simpul) untuk menyampaikan pesan, dan tidak berubah menjadi semacam bentuk tulisan sampai sekarang. Dengan demikian , apakah benar ataukah cerita palsu tentang tulisan / aksara Tionghoa itu ditemukan oleh seorang yang bernama Cang Jie?
Legenda mengenai seseorang yang bernama Cangjie yang menemukan tulisan sudah ada sejak akhir jaman negara-negara berperang 战国末期, sekitar abad ke 3 SM. Dengan demikian lantas siapakah Cangjie itu? Ada orang berpendapat bahwa Cangjie adalah seorang raja jaman kuno, seorang raja yang hidup diantara jaman Huangdi / kaisar kuning dan jaman kaisar Shennong, ada yang mengatakan bahwa Cangjie hidup pada jaman kaisar Yandi 炎帝,dan ada juga mengatakannya dia hidup pada jaman Fuxi.
Namun menurut Sima Qian dan Ban Gu, pakar sejarah pada jaman Dinasty Han, mengemukakan bahwa Cangjie adalah menteri sejarahnya Kaisar Kuning, oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa secara garis besar, Cang Jie adalah seseorang yang hidup sekitar 4000 tahun yang silam pada sebuah masyarakat patrilineal awal. Menurut catatan buku jaman kuno,Cang Jie adalah “seorang yang memiliki empat mata, memiliki kemampuan dewata, dengan mengamati pergerakan bintang di jagat raya, dan menyelidiki bentuk garis dari tempurung kura-kura serta jejak kaki unggas, diambil dan dikumpulkan semuanya yang indah untuk digabungkan menjadi tulisan, sehingga di sebut huruf kuno.”
Jadi, apakah aksara Tionghoa merupakan ciptaan dari Cangjie? Kalau dilihat dari sejarah perkembangan manusia, dan ditinjau dari hasil dan taraf kebudayaan dan produksi manusia jaman purba yang rendah, andaikata hanya seorang saja yang menciptakan sebuah tulisan adalah sesuatu hal yang sangat mustahil; jika dilihat dari proses terciptanya sebuah tulisan, hal itu memerlukan proses waktu yang sangat panjang,dan tak seorang pun mampu melewati proses demikian. Karena itu tidak dapat dipercayai teori mengenai Cangjie menciptakan tulisan Tionghoa secara seratus persen.
Namun, kita juga tidak dapat menampik pendapat bahwa Cangjie tidak ada hubungannya dengan tulisan Tionghoa, dilihat dari uraian diatas mengenai catatan kitab kuno yang mengatakan “dengan mengamati bintang-bintang,dan melihat garis-garis tempurung kura-kura dan jejak kaki unggas” , makna ini sebenarnya menunjuk adalah semacam tulisan gambar atau “pictogram”; dan ” mengumpulkan semua yang indah” arti sebenarnya adalah mengambarklan keindahan dari sebuah gambar.Jadi kesimpulannya, bahwa aksara Tionghoa, pada awalnya merupakan pictogram dan gambar-gambar pada masyarakat purba.
Masyarakat purba memiliki banyak klan, setiap klan memiliki simbol gambar / totem bagi klannya. Totem / gambar ini dijadikan sebuah simbol klan atau nama klannya. Totem ini biasanya digambarkan di benda-benda yang dipakai ataupun ditato dibadan sebagai simbol untuk membedakan klan-klan lainnya. Kemudian, klan-klan tersebut ada yang tergabung menjadi aliansi klan. Pada alat-alat yang digunakan semakin banyak motif yang digambarkan.H al ini dapat dibuktikan dengan penemuan peninggalan di situs kebudayaan purba yang ditemukan jaman modern ini, dimana banyak ditemukan alat-alat dari jaman batu / neolitikum yang berupa tembikar yang diatasnya ada banyak pola dan gambar, seperti gambar rusa,kuda,ikan,kodok dll. Dan gambar pada tembikar peninggalan situs peradaban Yangshao , Xian , propinsi Shaanxi ditafsir oleh para ahli mengandung arti tertentu.
Tembikar bergambar rusa dan selain itu, situs peninggalan di sungai Lingyang, Shandong yang termasuk peradaban Dawenkou, ditemukan dua simbol 〦 dan 土 , yang mana bentuknya mirip dengan huruf 旦 pada tulisan logam. Bentuk dan simbol demikian berpengaruh langsung terhadap penciptaan Hanzi. Ada pakar berpendapat bahwa simbol- simbol yang dilukis itu adalah bentuk awal dari Hanzi. Oleh karena itu, dapat dijadikan alasan bahwa orang kuno yang mengatakan Cangjie yang menemukan tulisan,sebenarnya adalah nama sebuah suku purba, ataupun nama dari pemimpin suku purba .
Dalam proses aktivitas pergerakannya yang semakin luas jangkauan ,maka itu diperlukan adanya alat komunikasi dalam hubungan interaksi mereka yang semakin berkembang luas ,mereka menyerap dan mengatur kembali gambar-gambar dan simbol komunkasi dari suku lain, dan akhirnya mereka menjadi salah satu suku yang sangat maju kebudayaannya pada masa (purba) tersebut. Kalau dilihat dari anggapan bahwa” Cangjie adalah seorang pejabat dari Kaisar Kuning”, boleh juga kita menganggap bahwa Cangjie adalah sebuah bagian dari klan Huangdi.
Yang mana sekarang didaerah Tiongkok , baik di propinsi Shandong ( kota Shouguang寿光), Henan ( kabupaten Le Xian乐县), Shaanxi (kota Xian 西安 dan kabupaten Baishui 白水) bertebaran makam dan kuil Cangjie maupun menara penciptaan tulisan Cangjie. Salah satunya kuil yang paling besar dan terkenal adalah kuil pemujaan Cangjie di Kabupaten Baishui di Shaanxi. Walaupun peninggalan kuno ini orang belakangan yang membuatnya berdasarkan legenda-legenda. Tetapi kalau dilihat dari sudut pandang lain, hal ini menjelaskan bahwa aktivitas dan pengaruh dari klan Cangjie sangat luas . Dalam wilayah yang begitu luas, mereka menyerap gambar / simbol dari berbagai klan, sehingga mengatur ulang , kemudian dimodifikasi simbol dan gambar tersebut. Inilah awalnya terbentuknya sebuah tulisan yang bernama 汉字 Hanzi atau aksara Tionghoa.