Budaya-Tionghoa.Net | Pengantar : Ada berbagai mahakarya mengenai perang yang populer. Beberapa diantaranya adalah karya Sun Tzu , Art of War dan karya lainnya adalah 36 Strategi atau Thirty Six Stratagems. Dua mahakarya klasik ini memiliki rentang dua milenium lebih dengan karya lain di Jepang seperti Gorin noshu yang ditulis oleh Miyamoto Musashi. Art of War – Sun Tzu lebih menekankan pada manajemen perang seperti organisasi , kepemimpinan , perencanaan dan beberapa taktik perang , maka 36 Strategi ini merupakan ini cocok untuk diterapkan di berbagai bidang dari bidang politik , diplomatik , spionase . Hampir sebagaian besar strategi dalam 36 stratagems ini berdasarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa Zhanguo [warring states]. Asal usul 36 Stratagems ini tidak diketahui dengan jelas baik penulis maupun yang merangkumnya dan juga waktu persisnya.
Admin
|
36 stratagems – Satu dari 7 ajaran klasik militer
CHAPTER 1- Winning Strategies
1. “瞞天過海” “瞒天过海”(man2 tian1 guo4 hai3) – Menipu langit, menyeberangi lautan [1]
2 “圍魏救趙” “围魏救赵”(wei2 wei4 jiu4 zhao4) – Mengepung Wei untuk menyelamatkan Zhao[2]
3 “借刀殺人” “借刀杀人”(jie4 dao1 sha1 ren2) – Membunuh dengan pisau pinjaman[3]
4 “以逸待勞” “以逸待劳”(yi3 mian3 dai4 lao2) – Menunggu dengan santai musuh bekerja (buat musuh menjadikan diri mereka kelelahan selagi kita menyimpan kekuatan)
5 “趁火打劫”(chen4 huo3 da3 jie2) – Menjarah rumah yang terbakar (serang musuh saat mereka lemah)
6 “聲東擊西” “声东击西”(sheng1 dong1 ji1 xi1) – Bersuara di timur kemudian serang di barat (memalsukan serangan di satu sisi dan serang dari sisi lain)
CHAPTER 2 – Enemy Dealing Strategies
7 “無中生有” “无中生有”(wu2 zhong1 sheng1 you3) – Buatlah sesuatu dari ketidakadaan (buatlah sebuah kebohongan menjadi nyata). [4]
8 “明修棧道,暗渡陳倉/明修栈道,暗渡陈仓”(Míng xiū zhàn dào, àn dù chén cāng) – Secara terang-terangan memperbaiki jalan, menyusup melalui celah Chen Cang.[5]
9 “隔岸觀火” “隔岸观火”(ge4 an4 guan1 huo3) – Melihat api membara di seberang sungai. [6]
10 “笑裏藏刀” “笑里藏刀”(xiao4 li3 cang2 dao1) – Menyembunyikan pisau di balik senyuman.[7]
11 “李代桃僵” “李代桃僵”(li3 dai4 tao2 jiang1) – Korbankan pohon kismis untuk menjaga pohon persik.[8]
12 “順手牽羊” “顺手牵羊”(shun4 shou3 qian1 yang2) – Mencuri kambing di sepanjang jalan.[9]
CHAPTER 3 – Attacking Strategies
13 “打草驚蛇” “打草惊蛇”(da2 cao3 jing1 she2) – Menakuti ular dengan memukul rumput di sekitarnya. [10]
14 “借屍還魂” “借尸还魂”(jie4 shi1 huan2 hun2) – Meminjam mayat orang lain untuk membangkitkan arwah.[11]
15 “調虎離山” “调虎离山”(diao4 hu3 li2 shan1) – Pancinglah harimau untuk meninggalkan sarang di gunung.[12]
16 “欲擒姑縱” “欲擒故纵”(yu4 qin2 gu1 zong2) – Untuk menangkap, seseorang harus melepaskan. [13]
17 “拋磚引玉” “抛砖引玉”(pao1 zhuan1 yin3 yu4) – Melempar bata untuk mendapatkan giok.[14]
18 “擒賊擒王” “擒贼擒王” (qin2 zei2 qin2 wang2) – Kalahkan musuh dengan menangkap pemimpinnya.
CHAPTER 4 – Chaos Strategies
19 “釜底抽薪” (fu3 de5 chou1 xin1) – Menyingkirkan kayu bakar di bawah tungku masak. [15]
20 “混水摸魚”(hun2 shui3 mo1 yu2) – Menangkap ikan saat air tidak tenang.[16]
21 “金蟬脱殼” (jin1 chan2 tuo1 qiao4) – Melepaskan kulit emas jangkrik. (Penampilan palsu mengecoh musuh.)[17]
22 “關門捉賊” (guan1 men2 zhou1 zei1)- Menutup pintu untuk menangkap pencuri. [18]
23 “遠交近攻” (yuan3 jiao1 jin1 gong1) – Berteman dengan negeri yang jauh, menyerang tetangga dekat. [19]
24 “假道伐虢” (jia3 dao4 fa2 guo2) – Memperoleh jalur aman untuk menaklukkan negeri Guo.[20]
CHAPTER 5 – Proximate Strategies
25 “偷梁換柱” (tou1 liang2 huan4 zhu4) – Gantikan kayu balok dengan kayu yang jelek. [21]
26 “指桑罵槐” (zhi3 sang1 ma4 huai2) – Menuding pohon mulberry saat mengutuk pohon locust. [22]
27 “假痴不癲” (jia3 chi1 bu4 dian1) – Berpura-pura bodoh namun tetap tenang. [23]
28 “上屋抽梯” (shang4 wu1 chou1 ti1) – Singkirkan anak tangga setelah musuh naik ke atap.[24]
29 “樹上開花”(shu4 shang4 kai1 hua1) – Menghiasi pohon dengan bunga palsu.[25]
30 “反客為主”(fan3 ke4 wei2 zhu3) – Buat tuan rumah dan tamu bertukar peran.[26]
CHAPTER 6, Defeat Strategies
31 “美人計” “美人计” (mei3 ren2 ji4) – Perangkap wanita cantik.
32 “空城計” “空城计” (kong1 cheng2 ji4) – Siasat benteng kosong.[27]
33 “反間計” “反间计” (fan3 jian1 ji4) – Biarkan mata-mata musuh menyebarkan informasi palsu di markas musuh.[28]
34 “苦肉計” “苦肉计” (ku3 rou4 ji4) – Melukai diri sendiri untuk mendapatkan kepercayaan musuh.[29]
35 “連環計” “连环计” (lian2 huan2 ji4) – Tidak pernah mengandalkan satu strategi.[30]
36 ” 走為上策” “走为上策” (zou3 wei2 shang4 ce4) – Jika semua strategi gagal, mundurlah. [31]
[1] Sewaktu Tang Taizong hendak menyerang Korea,, Jenderal Xue Rengui memasang siasat agar sang kaisar yang takut naik kapal mau menyeberang lewat lautan. Pada hari yang cerah, kaisar diajak jenderal menemui seorang bijak di gua,, setelah masuk gua lalu tinggal di dalam beberapa hari,, lama kelamaan kaisar curiga karena merasa mendengar suara air dan angin,, waktu melihat keluar ternyata sudah ada di kapal,, ternyata ujung gua tadi merupakan sebuah kapal yang ditutupi papan dan kain bagian luarnya sehingga gelap di dalam. Ini adalah trik agar kaisar mau ke korea lewat laut. Taktik ini mengajarkan bahwa kalau kita membuat persiapan yang mencolok, musuh akan waspada tetapi kalau kita berlagak biasa dan berperilaku layaknya keseharian maka mereka tidak akan waspada. Dalam kelengahan ini kita bisa memanfaatkan peluang untuk menang. Langit disini adalah Tang Taizong selaku putra langit.
[2] Kisah pertempuran Jenderal Sun Bin melawan kakak seperguruannya Pang Juan pada masa Zhanguo,,, saat Zhao diserang Wei, Qi mengirimkan bala bantuan di bawah Sun Bin dan Tian Ji,, Qi langsung menyerang ibukota Wei, Liang daripada ke Zhao. Serangan ini memaksa Pang Juan untuk kembali ke Wei. Di tengah jalan pasukan Wei yang kelelahan karena perjalanan panjang dikalahkan di Malingdao. Taktik ini mengajarkan untuk menyerang titik lemah musuh daripada langsung menyerang dari depan
[3] Mengajarkan kita untuk menggunakan kekuatan orang lain atau musuh sndiri untuk menghancurkan musuh kita,, bisa melalui diplomasi,, suap atau tipu muslihat.
[4] Bisa digunakan untuk menimbulkan kesan palsu pada musuh,, entah untuk menakuti mereka atau memancing ke dalam perangkap,, dalam Pertempuran Malingdao, Sun Bin menipu Pang Juan dengan menyuruh bawahannya meninggalkan barang2 berharga dan wajan memasak dalam jumlah yang cukup untuk 100 ribu orang di hari pertama,, 50 ribu di hari kedua dan 25 ribu di hari ketiga untuk mengesankan desersi di pasukan Qi dan membuat Pang Juan beranggapan Qi sudah melemah,,, Pang Juan masuk perangkap Sun Bin dan terbunuh saat dia mengejar tentara Qi yang disangka kabur di daerah pegunungan maling
[5] Mengenai Xiang Yu dan Liu Bang,, saat Liu Bang mengirim orang untuk memperbaiki jalan gunung, di saat yang sama dia secara diam2 mengirim pasukan melalui kota Chen Cang,, Xiang Yu yang hanya fokus pada proses perbaikan jalan tahunya perlu bertahun-tahun bagi Liu Bang buat memperbaiki jalan,, Pasukan Liu Bang sukses merebut Guanzhong melalui serangan mendadak dan keberhasilan ini memberikan pondasi kokoh bagi Liu Bang untuk meraih kemenangan atas Xiang Yu kelak. Mirip dengan strategi no 6 hanya lebih menekankan ilusi pada praktek daripada no 6 yang merupakan ilusi strategis.
[6] Berarti saat ada pertempuran di antara musuh-musuh kita, maka jangan ikut campur. Biarkan saling bunuh nanti kita yang akan mendapatkan keuntungan paling banyak. Makanya diibaratkan menjauh di seberang sungai. Sungai sebagai kiasan pembatas antara kita dan musuh.
[7] Menjalin hubungan baik dengan musuh sambil menyusun kekuatan. Setelah mendapat kepercayaannya segera serang dia. Misalnya ya Liu Bang yang berbaik-baikan ama Xiang Yu kemudian balik menghancurkannya
[8] Terkadang ada kondisi dimana kita harus berkorban, maka korbankan saja. Jangan biarkan tujuan jangka panjang dirusak oleh kepentingan jangka pendek. Jika ada seseorang harus dikorbankan maka korbankan dia. Jangan sampai yang lain juga menanggung akibatnya
[9] Maksudnya saat kita menjalankan sebuah strategi, terkadang ada efek yang tak terduga. Bila menguntungkan walau hanya kecil maka ambillah. Disini digunakan kambing sebagai perumpamaan keuntungan kecil.
[10] Lakukan sesuatu yang mencolok namun tidak mengarah langsung pada musuh,, tujuannya untuk melihat bagaimana mereka akan merespon. Lakukan sesuatu yang aneh, tidak biasa dan tak terduga agar pikiran musuh menjadi tidak tenang
[11] Gunakan strategi, ide-ide atau metode yang terlupakan dengan memberikannya tujuan baru atau memulihkan adat, tradisi maupun nilai2 lama yang kiranya bermanfaat.
[12] Ini jelas sekali. Melawan musuh di daerah yang menguntungkan mereka sama saja melawan harimau di sarangnya . Pancing mereka keluar dari sarang, lalu pecah dan hancurkan. Misalnya Jenderal Bai Qi waktu Pertempuran Chang Ping sengaja menarik mundur pasukan Qin. Jenderal Zhao Kuo terpancing, meninggalkan pertahanan kokoh di belakang dan merebut 12 benteng Qin yang ternyata cuma jebakan,, Zhao dihancurkan Qin di Chang Ping.
[13] Siasat agar musuh tidak melawan mati-matian saat terkepung. Berikan sedikit kelonggaran pada formasi agar musuh tergoda untuk lari melalui celah yang ada dan tidak terpancing bertarung hidup mati. Dengan melemahnya moral musuh maka musuh akan mudah ditangkap.
[14] Cerita ini melibatkan dua penyair masa dinasti Tang bernama Zhao Gu (趙嘏) dan bernama Chang Jian (常建). Saat Chang Jian bepergian ke Suzhou, dia mendengar Zhao Gu berniat mengunjungi kuil disana. Chang Jian ingin belajar dari ahli syair sehingga dia pergi ke kuil duluan dan menulis dua baris syair dari empat baris, berharap Zhao Guo akan melihatnya dan menyelesaikan dua baris terakhir. Zhao Gu bertindak sesuai Chang Jian harapkan, dan dari cerita ini munculnya kalimat ini.
[15] Menghadapi musuh yang sangat kuat jangan serang dari depan, tetapi singkirkan apa yang menjadi sumber kekuatannya itu untuk melemahkan kemudian menghancurkannya. Misal Cao Cao membakar lumbung beras Tentara Yuan Shao di Wuchao daripada langsung menghadapi mereka di Guandu. Terbukti tanpa makanan dan kelelahan karena lama mengepung musuh telah membuat moral tentara Yuan melemah dan mudah dikalahkan.
[16] Sebelum menyerang musuh, ciptakan kekacauan pada mereka, lakukan apa saja yang dapat mengganggu musuh dan mengacaukan pikiran mereka. Dalam keadaan ini musuh akan mudah dikalahkan.
[17] Ketika dalam bahaya terkepung oleh musuh,secara diam-diam tinggalkan posisi yang sekarang. Di saat yang sama, buat kesan pada musuh bahwa kita masih tinggal di posisi yang sama, entah dengan menyalakan api, mengibarkan bendera dalam jumlah besar, apapun yang membuat musuh berpikir kita tidak meninggalkan posisi kita sama sekali.
[18] Saat mengepung musuh, jangan berikan kesempatan untuk melarikan diri,, karena musuh yang melarikan diri akan berbahaya kelak. Tetapi bila musuh berhasil lari, berhati-hatilah saat mengejar agar tidak dijebak balik.
[19] Taktik ini diajukan oleh Perdana Menteri Fan Ju dari Kerajaan Qin. Fan Ju menganjurkan pada Raja Zhaoxiang agar berteman dengan Yan dan Qi yang jauh dan serang Zhao, Han dan Wei yang tetangga sebelah Qin. Di masa lalu, strategi perang zhanguo sering memiliki target yang jauh dari negara mereka sendiri yang membuat tanah yang ditaklukkan berada jauh dan tak dapat dihubungkan langsung dengan wilayah kerajaan. Khususnya Qin pada masa Wei Ran yang merupakan paman Raja Zhaoxiang dan kakak dari ibusuri Xuan sering menggunakan pasukan Qin untuk menyerang Qi di timur. Tanah Qi terpisah dari Qin oleh Zhao, Han dan Wei. Alhasil tanah yang diperoleh dari Qi tidak dapat dimasukkan ke wilayah Qin dan sebaliknya dimasukkan ke tanah pribadi Wei Ran di Qi. Penyelewengan ini dikritik Fan Ju yang kemudian mengajukan strategi lebih jelas dan terarah dengan menyerang negeri tetangga dan memasukkan wilayah ke Qin.
[20] Merujuk pada kisah Jin Xian Gong (Duke Xian of Jin). Negeri Guo sering menyerang perbatasan Jin. Duke Xian kemudian berharap dapat menyeberangi wilayah negeri Yu (Yu ada diantara Jin dan Guo). Yu memberi izin lewat pasukan Jin, setelah Jin menghancurkan Guo, mereka lalu pulang ke Jin sambil menghancurkan Yu di tengah jalan. Yu yang lengah dapat dengan mudah dikalahkan.
[21] Kacaukan formasi musuh. Rusak metode perang mereka dan lakukan hal yang berlawanan dengan standar latihan mereka. Dengan ini musuh akan bingung dalam menghadapi kita karena tidak siap dengan gaya perang yang tidak familiar.
[22] Untuk mendisiplinkan bawahan, kritik mereka tanpa secara langsung menunjuk siapa orangnya.
[23] Berpura-pura bodoh atau tidak berguna untuk membuat musuh menganggap kita tidak membahayakan. dalam kelengahannya, musuh akan lebih mudah dikalahkan. Misalnya Sima Yi saat merebut kekuasaan dari Cao Shuang, selama tahun 247 sampai 249 M, Sima Yi berpura-pura sakit dan tidak mampu. Saat Cao Shuang mengirim orang untuk memeriksanya, ia berpura-pura pikun karena usia lanjut. Cao Shuang yang merasa aman karena tidak ada saingan lantas mendominasi istana dan berbuat seenaknya, membuat marah banyak pejabat dan memberikan kesempatan Sima Yi mengumpulkan kekuatan. Saat Sima Yi memberontak dan merebut kekuasaan, Cao Shuang tak mampu berbuat apa-apa dan langsung dikalahkan.
[24] Gunakan tipuan dan umpan untuk masuk ke wilayah yang berbahaya atau kita kuasai,, setelah itu, potong jalur mundur musuh dan hancurkan mereka.
[25] Adalah tipuan untuk membuat ilusi keadaan. Ibarat pohon yang ditempeli bunga palsu sehingga nampak sehat dan subur maka gunakan tipu muslihat untuk menjebak musuh. Apa yang sebenarnya bukan ancaman menjadi nampak mengancam. Apa yang tidak berguna nampak berguna. Ketika Zhang Fei sendirian menghadang ribuan Tentara Cao, ia membuat seolah-olah di belakangnya ada ribuan pasukan dengan debu yang tinggi beterbangan menggunakan kuda yang menyeret ranting pohon di tanah, Tentara Cao jadi ragu2 untuk mengejar karena takut masuk jebakan.
[26] Berarti kita menyusup ke dalam pihak musuh. Entah menyerah, kerjasama atau perjanjian damai,, kemudian dari dalam temukan kelemahan musuh,, dengan informasi itu gunakan untuk menghancurkan musuh,. Misalnya Huang Gai dalam pertempuran Chi Bi pura-pura menyerah pada Cao Cao untuk mengetahui dimana kelemahan formasi musuh dan menggunakannya untuk menyerang menggunakan kapal api.
[27] Merujuk pada Zhuge Liang melawan Sima Yi dalam roman Samkok. Sadar pada karakter Sima Yi yang selalu berhati-hati, Zhuge Liang sengaja membuka semua pintu gerbang Xicheng dengan Zhuge santai nongkrong di atas gerbang utama sambil main kecapi. Sima Yi yang melihat ini beranggapan ada perangkap yang dipasang di Xicheng, hal ini terbantu oleh reputasi Zhuge sendiri sebagai ahli perangkap dan jarang mau mengambil strategi berbahaya, menguatkan kesan bahwa ada jebakan yang dipasang,,, Sima Zhao melihat tipuan ini namun sarannya diabaikan Sima Yi, tentara Wei pun mundur. Perlu pemahaman yang mendalam dan perhitungan sempurna untuk melakukan strategi ini. Namun kisah ini sebenarnya fiksi saja,, yang melakukan strategi ini secara nyata justru adalah Zhao Yun dalam kampanye Hanzhong.
[28] Artinya kita menggunakan semua kemampuan yang kita miliki untuk memecah belah musuh, entah melalui suap, infromasi palsu atau apapun juga. Dengan melemahnya kemampuan musuh dalam menyerang maupun bertahan karena rusaknya persatuan akan lebih mudah ditaklukkan. Misalnya pada masa akhir Zhanguo, kepala penasehat Kerajaan Qin, Wei Liao mengajukan saran pada Ying Zheng untuk menggunakan 300000 tael emas sebagai suap kepada para pejabat tinggi dari enam kerajaan timur. Dengan begitu diharapkan mereka akan memihak Qin atau minimal mendorong raja mereka bersahabat dengan Qin, hal ini akan menimbulkan perpecahan dan konflik di internal kerajaan musuh antara anti Qin dengan pro Qin. Selain itu disetujui pula penggunaan mata-mata dan pembunuh untuk menghabisi orang-orang berbakat di timur yang anti Qin untuk melemahkan mereka.
[29] Ini bertujuan agar memperoleh kepercayaan musuh, dengan melukai diri sendiri . Ada dua efek yang mungkin didapat. Pertama, musuh menjadi lengah karena tidak menganggap kita sebagai musuh yang membahayakan,, kedua, mendekatkan diri pada musuh dengan berpura-pura bahwa luka disebabkan oleh musuh yang sama,,
[30] Dalam membuat strategi seseorang harus punya rencana cadangan. Dengan begitu tidak akan mudah jatuh dalam kepanikan apabila satu rencana gagal karena masih memiliki rencana yang lain. Hal ini juga penting untuk tujuan jangka panjang.
[31] Saat anda kalah ada tiga pilihan yang tersisa: menyerah, berkompromi atau melarikan diri. Menyerah berarti kalah total, kompromi berarti setengah kalah dan lari berarti anda belum kalah. Selama anda belum dikalahkan berarti masih ada kesempatan menyusun kekuatan dan membalas.
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Tionghoa