Budaya-Tionghoa.Net | Hariyanto Arbi lahir pada tanggal 21 Januari 1972 di Kudus, Jawa Tengah. Dia anak bungsu dari keluarga Arbi , bermarga Ang (Merah dalam dialek Hokkian). Keluarga Arbi ini sangat menonjol didunia bulutangkis nasional dan dunia. Selain Hariyanto Arbi ada pula Hastomo Arbi dan Hartono Arbi yang berada dalam naungan Klub Djarum.
|
Yang paling berkesan dari Hariyanto Arbi adalah lompatan smashnya dengan tinggi badan sekitar 1.75 cm . Menonton pertandingannya akan membuat kita teringat pada figur Liem Swie King yang juga dikenal sebagai Raja Smash. Karena ciri khas permainan-nya ini Heryanto Arbi dijuluki “Smash 100 Watt”.
Selama berkarir sebagai atlet Bulutangkis , Hariyanto meraih berbagai prestasi dunia. Hariyanto memulai debut Thomas Cup 1994 dengan mengalahkan Rashid Sidek. Kemenangan yang diraih ini prestise karena team Malaysia adalah rival utama Indonesia selain Tiongkok.
Hariyanto juga menjuarai sektor tunggal putra dan merahi medali emas di ajang Asian Games Hiroshima di Jepang. Hariyanto menjuarai turnamen bergengsi All England selama dua tahun berturut-turut , 1993,1994. Dengan demikian Hariyanto masuk daftar juara All England yang lebih dari satu kali seperti jejak seniornya , Liem Swie King , Tan Joe Hok dan Rudy Hartono.
Prestasi lainnya meraih gelar juara dunia di tahun 1995 , Swiss Open 1997 , India Open 1997 dan meraih medali emas di SEA Games 1997 dihadapan publiknya sendiri di Jakarta.Setelah itu Hariyanto Arbi pensiun untuk menekuni bisnis salah satu perlengkapan bulutangkis. Pada tahun 2006 , buku biografi Hariyanto Arbi dirilis.
Zhonghua Wenhua
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa