Budaya-Tionghoa.Net | Jaman dulu festival hantu ini biasanya dikelenteng kota (Bogor) sangat ramai sekali. Mulai tanggal satu dari bulan tujuh kepala hosang dari kelenteng ini keliling daerah perdagangan kota dgn membawa boneka-boneka dari kertas dengan surat undangan untuk hantu-hantu itu menghadiri festival mereka besok harinya dikelenteng.Di kelenteng biasanya ada panggung untuk wayang Potehi , wayang golek asal dari Fukien dan cerita Si Ji Juei , dimainkan disana setiap hari dan malam. Pohon Pinang dengan hadiah-hadiahnya diatas dipasang dan sudah dilicingkan dengan minyak motor. Para pedagang pada hari itu memberikan donasi mereka untuk dibagi kepada rakyat jelata. Dari buku-buku sekolah cita-cita sampai beras, minyak ayam, kambing dan juga babi – sapi dibawa untuk diberikan kepada semua orang yang memerlukannya. Bagian ini sebelum festival sudah penuh dan meskipun tidak ada yang jaga tidak ada yg dicolong. Di pintu gerbang kelenteng dipasang boneka-boneka kertas dengan simbol raja air dan raja api. Dan boneka besar dari raja akhirat yang bermuka biru dan lidah panjang juga disediakan.(Pengantar Admin dari Artikel Andreas Mihardja)
DATA ALBUM
Photographer : Ardian | Kategori : Festival | Tanggal : N/A | Festival Hantu, Panjat Pinang , Raja Api vs Raja Air | Lokasi : N/A
GALERI FOTO (klik zoom untuk foto dibawah ini agar bisa melihat ukuran besar)
{phocagallery view=category|categoryid=24|limitstart=0|limitcount=0|detail=5|displaydetail=0|displaydownload=0|displaydescription=0|displayimgrating=0|type=1}
Telusuri Foto : http://web.budaya-tionghoa.net/gallery-photoblog
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghua