Budaya-Tionghoa.Net | Pada jaman zhanguo di kerajaan Lu hiduplah seorang bangsawan yang bernama Meng Sun. Suatu hari Meng Sun bersama teman-temannya pergi berburu,ia sangat beruntung dapat menangkap seekor anak rusa. Meng Sun dengan gembira segera meminta pembantunya yang bernama Qin Xi Ba untuk memasukkan anal rusa tersebut ke dalam kurungan. Qin Xi Ba menaruh kurungan itu di atas sebuah kereta barang lantas di tarik dengan kuda.
|
Dalam perjalanan pulang Qin Xi Ba mendapati jika keretanya diikuti oleh seekor induk rusa. Induk rusa itu selalu memperhatikan anak rusa yang berada dalam kurungan sambil sesekali merintih. Beberapa kali Qin Xi Ba berusaha mengusir induk rusa tersebut, namun si induk tetap saja mengikuti arah jalannya kereta. Qin Xi Ba menduga induk rusa tersebut pastilah induk dari anak rusa yang ditangkap oleh majikannya.
Melihat hal demikian Qin Xi Ba merasa iba hatinya,pada akhirnya ia memutuskan untuk melepaskan anak rusa tersebut. Begitu anak rusa dilepaskan dari kurungan, sang induk rusa langsung membawanya pergi. Sesampainya di rumah,Meng Sun mendapati kurungan tempat anak rusa dikurung dalam keadaan kosong. Qin Xi Ba mengatakan kepada sang majikan:di tengah jalan karena saya merasa iba,maka saya lepaskan anak rusa tersebut.
Seketika Meng Sun menjadi marah, Qin Xi Ba dipulangkan ke kampung halamannya.Lewat beberapa saat ketika anak Meng Sun dalam masa-masa hendak bersekolah,membutuhkan seseorang untuk merawat dan melayani. Meng Sun teringat akan Qin Xi Ba, segeralah dipanggillah mantan pembantunya tersebut untuk kembali bekerja.
Kejadian ini membuat orang-orang saling bertanya-tanya: “Bukankah dulu Qin Xi Ba telah diberhentikan oleh Meng Sun, sekarang mengapa ia dipanggil kembali untuk bekerja?
Menghadapi pembicaraan para tetangga, Meng Sun berkata: ” Dulu Qin Xi Ba karena merasa iba barulah melepaskan anak rusa dari kurungan,pastilah dia memiliki hati yang welas asih.Saya akan merasa tenang jika ia kembali bekerja untuk merawat dan melayani anak saya.
Dalam hidup ini kita selalu membutuhkan bantuan banyak orang. Bisa memiliki pembantu adalah suatu hal yang baik. Dalam memilih pembantu hendaknya kita mementingkan kepribadiannya. Sebagai pembantu hendaknya juga baik-baik mengabdi. Majikan yang bijaksana tentu akan memperhatikan kesejahteraan pembantunya.Semua orang kedudukannya sama,saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lain.
http://www.facebook.com/groups/budaya.tionghoa/10150537873192436/