PERANG MODERN – TSUSHIMA [RUSSO – JAPANESE WAR]
Sino-Japanese War I membuat Jepang mendapat kontrol atas Korea dan Taiwan. Jepang terlibat persaingan dalam perebutan pengaruh di kawasan Manchuria dan Korea. Di tahun 1900 Jepang bersama kekuatan Eropa lainnya terlibat dalam perang Boxer 1900. [10]
Pada tanggal 8 Februari 1904 Jepang melancarkan serangan kejutan terhadap kekuatan naval Russia di Port Arthur.[11] Russia sudah memiliki jaringan kereta api Siberia tetapi kondisi geografis menyulitkan militer Russia dari kawasan Timur ke Moskow. Sementara Jepang terus membangun kekuatan sejak Restorasi Meiji dan berhasil membungkam Tiongkok dalam perang Sino-Japanese War I dan kedua negara juga terlibat dalam Perang Boxer.[12]
Rontoknya Pasific Fleet membuat Russia memutuskan untuk mengirimkan bala bantuan Baltic Fleet [Pasific Fleet II] . Armada ini mengalami kendala geografis karena harus melalui laut Baltik- Tanjung Harapan (Afrika Selatan) , Madagaskar , Vietnam Selatan , sebelum sampai ke Tiongkok.
Armada Baltic Fleet dalam perjalanan menuju Pasific melewati perairan utara Eropa dan sempat menimbulkan ketegangan dengan Inggris ketika armada ini tidak sengaja menembak perahu nelayan diperairan Hull-Inggris. Insiden ini mengancam konflik antara Inggris dengan Russia. Permasalahan ini selesai ketika Tsar minta maaf dan membayar kompensasi 65 ribu pound sterling. [13]
Perjalanan Baltic Fleet dibawah pimpinan Zinovy Rozhestvensky ini membutuhkan waktu hampir setengah tahun dalam jarak 33 ribu km.[14] Port Arthur jatuh pada tanggal 2 Januari 1905 setelah mengalami pengepungan dalam posisi Baltic Fleet sedang berada di Madagaskar. Tujuan admiral Russia sekarang adalah menuju Vladivostok melalui jalur beresiko di selat Tsushima.
Admiral Togo memutuskan untuk menghantam Baltic Fleet. Togo mempersiapkan kapal dagang untuk menyaru sebagai armada militer di sekitar Taiwan. Armada Russia menghindar dari armada palsu Jepang dan menghadapi armada sesungguhnya di selat Tsushima . Armada Russia dikalahkan secara telak dengan kehilangan 8 battleship dan korban tewas lebih dari lima orang.[15]
Huang Zhiwang
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa
Referensi :
1. Dim Cheuk Lau , Roger Ames , “Sun Bin : The Art Of Warfare : A Translation Of The Classic Chinese Work Of Philosophy And Strategy, 2003 , Sunny Press
2. Kwan Man Bun , “Market And Network Capitalisme : Yongli Chemical Co , Ltd and Imperial Chemical Industries , Ltd , 1917-1937 ,
3. Andrew Gordon , “A Modern History Of Japan : From Tokugawa Times To The Present “ , 2003 , Oxford University Press
4. Sant , Mauch , Sugita , “ Historical Dictionary of United States – Japan Relations” , 2007 , The Scarecrow Press Inc
5. Tony Jaques , “Dictionary of Battles And Sieges-Volume 1”, Greenwood Press , London
[1] http://web.budaya-tionghoa.net/religi-filosofi/filsafat-lainnya/1692-36-stratagems-satu-dari-7-ajaran-klasik-militer
[2] Lihat point 2, http://web.budaya-tionghoa.net/religi-filosofi/filsafat-lainnya/1692-36-stratagems-satu-dari-7-ajaran-klasik-militer ,
[3] Perusahaan Bruner Mond didirikan oleh John Brunner dan Ludwig Mond pada tahun 1874
[4] Tony Jaques , p418
[5] Dim Cheuk Lau , Roger Ames , p11
[6] Yongli mengajukan petisi kepada pemerintah pada tanggal 5 Februari 1926 karena harga pasar yang tidak masuk akal.
[7] Kwan , p101
[9] http://www.tjsoda.com
[10] Sant , Mauch , Sugita , p11
[11] ibid
[12] loc.cit , p220
[13] Tony Jaques ,p306
[14] Tony Jaques ,p1041
[15] ibid