Budaya-Tionghoa.Net| Zhu Houzhao [1491-1521] menjadi kaisar dengan nama era Zhengde [1505-1521] pada usia 14 tahun dan menjadi kaisar kesepuluh Dinasti Ming. Zhu Houzhao berkepribadian energik , pintar dan penuh rasa ingin tahu. Dia berkelakuan baik didepan ayahnya yang menyanginya. Segera setelah menjadi kaisar , dia menghadapi tiga masalah : pendapatan negara yang kurang , kegagalan garnisun barat laut untuk memukul mundur Mongol dan ketidaksetujuan para kasim dan pejabat penting terhadap pemecahan permasalahan yang ada pada saat itu.
|
Zhengde mewarisi tiga Neige 內閣 [Grand Secretariat] dari ayahnya. Zhengde tidak menyukai mereka dan sedari naik tahta Zhengde sudah mengabaikan nasehat mereka. Zhengde lebih suka menghabiskan waktu bersama para kasim dan bersenang-senang dalam serangkaian kegemarannya seperti berkuda , memanah , pertandingan gulat dan musik. Di musim panas tahun 1506 , kaisar Zhengde menyamar dan menjelajahi jalanan di Peking [Beijing] dan menghindari sesi studi hariannya dengan alasan ibunya atau neneknya sedang mengunjunginya. Zhengde juga sering bermabuk-mabukan. Zhengde tidak mau terlibat dalam urusan negara dan lebih percaya terhadap kasim-kasim daripada pejabat sipil.
Dibulan Oktober 1506 , kaisar Zhengde berbeda pendapat dengan Grand Secretary , Li Dongyang [1447-1516] mempermasalahkan kebijakan Zhengde yang membiarkan kasim membiarkan para kasim menggunakan voucher garam untuk pembelian tekstil. Li Dongyang berpendapat bahwa dengan kebijakan itu , kasim dapat mengambil garam ekstra untuk dijual demi keuntungan pribadi . Voucher garam memungkinkan pembawanya untuk mengklaim garam dari monopoli garam yang ditetapkan kekaisaran. Kepemilikan garam yang melebihi dari jumlah yang ditetapkan pada voucher adalah pelanggaran serius. Dan dengan status “garam kekaisaran”, tidak ada pedagang maupun pejabat yang berani untuk ikut campur.
Kaisar tidak yakin dan sebaliknya menjawab :
“Apakah semua urusan kerajaan adalah kesalahan para kasim saja? Diantara 10 pejabat sipil tak lebih dari 3-4 orang baik dan sisanya tidak. Anda juga tahu tentang hal ini.”
Namun , Kaisar akhirnya setuju memberikan batangan perak untuk pembelian. Kaisar Zhengde menghadapi permasalahan kurangnya pendapatan negara di awal pemerintahannya . Pada bulan Mei 1506 , Zhengde memerintahkan Departemen Pendapatan untuk menyelidiki keadaan kas kekaisaran. Departemen Pendapatan kemudian melaporkan bahwa kuota pendapatan dalam perak adalah 1.5 juta ons pertahun. Ketika kuota terpenuhi semestinya terjadi surplus 2-4 juta ons perak. Namun karena default dan remisi pajak , pendapatan jarang dapat dikumpulkan secara utuh. Dan diawal abad 16 , pengeluaran tahunan dalam perak mencapai 5 juta ons pertahun.
Situasi semakin buruk saat kaisar Zhengde menolak untuk menggunakan pendapatan pribadinya untuk membayar apapun. Telah menjadi tradisi bahwa kaisar Ming untuk membayar hadiah dan penghargaan dengan dana mereka sendiri. Dibulan Juli 1506 , Han Wen [1441-1526], Mentri Pendapatan mengeluh bahwa kaisar sebelum Zhengde hanya menggunakan 300 ribu ons perak sedangkan Zhengde telah menggunakan 1.4 juta ons untuk tujuan pribadi , dan semuanya berasal dari kas kementrian.
Dibawah pemerintahan Zhengde , Kasim Liu Jin [1452-1510] naik ke posisi utama dan mendominasi pemerintahan Ming selama lima tahun. Liu Jin berasal dari Xingping , provinsi Shaanxi dan aslinya bermarga Tan. Liu Jin melakukan sendiri proses kebiri pada dirinya ketika kanak-kanak dan diadopsi oleh kasim bermarga Liu. Liu Jin dikenal sanggup berpikir dengan cepat dan fasih berbicara. Di awal karirnya Liu Jin tidak memuaskan dalam beberapa tugasnya. Dia kemudian terpilih untuk melayani Zhu Houzhao , pangeran mahkota , yang kelak menjadi kaisar Zhengde. Liu Jin berkerjasama dengan tujuh kasim lainnya membentuk satu poros kekuasaan yang dikenal dengan nama “delapan kasim harimau”. Setelah dipromosikan untuk berkerja di Direktorat Seremonial , Liu mulai mendapat akses lebih banyak terhadap kaisar. Dengan kekuasaan yang besar yang dimiliki , peneliti Barat sering menyebut dia sebagai kasim diktator.
Awal tahun 1506 kasim Liu Jin mulai menyarankan sejumlah cara untuk meningkatkan pendapatan dan kisar memberikan kebebasan untuk melaksanakannya. Liu Jin berpendapat bahwa penurunan pendapatan adalah akibat salah urus , korupsi dari para pejabat sipil . Liu Jin menyarankan penyelidikan umum terhadap para pejabat yang telah bertanggungjawab terhadap permasalahan fiskal , dengan denda hukuman yang akan dinilai pada mereka yang lalai dalam menjalankan tugas mereka.
Liu Jin dan tujuh kasim lain yang telah melayani kaisar sewaktu masih menjadi pangeran mahkota dipindahkan menjadi staff pribadi kaisar. Liu Jin ditugaskan untuk musik istana yang bertanggung jawab untuk hiburan kaisar. Liu Jin kemudian menghadirkan tarian , pertandingan gulat , hewan-hewan eksotis dan musik. Liu Jin pula yang menyarankan kepada kaisar untuk menyamar dan berkeliaran dijalanan Peking. Demikian cara Liu Jin mendekatkan diri pada kaisar sekaligus menjauhkan kaisar dari urusan-urusan negara.