Budaya-Tionghoa.Net | Foto-foto ini diambil dari suatu tempat tujuan pertama perjalanan Qingming tahun 2012. Tempat ini sudah eksis sejak lama, setidaknya sejak jaman nenek buyut saya masih aktif hidup dan berkarya sesuai tradisi, atas peran beliau, entah besar atau kecil, maka beliau mendapatkan tempat persemayaman abu di tempat ibadah ini. Pertama kali saya ke sini itu ketika masih Sekolah Dasar, sekitar 25-28 tahun yang lalu. Pertama kali datang, tempat ini sangat terbengkalai, sudah ditinggalkan umat, dan seperti tidak terurus, seingat saya altar utamanya adalah Tian Shang Sheng Mu, walau di sebelahnya ada altar Guanyin. Tahun 2012 saya kembali ke tempat ini untuk Qingming dan berterima kasih kepada Guanyin di sini, sesuai kaul ibu saya atas doanya yang dikabulkan.
Sekarang tempat ini telah diperbaiki dan umat-umat kembali datang, dengan tujuan utama adalah ke altar guanyin yang sekarang sepertinya telah menjadi altar utama menggeser Tian Shang Sheng Mu , nama tempat ini adalah “Welas Kasih Samudera” 海慈, yang jelas menunjukkan bahwa tempat ini aslinya adalah tempat pemujaan Tian Shang Sheng Mu. Tetapi mungkin karena dinamika waktu, perubahan situasi kondisi sosial politik, maka kemudian Tian Shang Sheng Mu sepertinya terpinggirkan. Di tempat ini jejak jejak pengaruh Dao masih eksis nyata, altar Tian Shang Sheng Mu tetap ada, kimsin-kimsin Daois tetap eksis. Di tambah di pojokan ruangan agak tersembunyi sebuah altar dewa bumi setempat yaitu Datuk Melayu dengan patungnya yang unik karena mengenakan sorban.
DATA ALBUM
Photographer : Hendri Irawan | Kategori : Temple / Kelenteng | Tanggal Publikasi : 28 Maret 2012 | Nama : Welas Kasih Samudra | Lokasi : Medan , Sumatera Utara , Indonesia
Klik foto dibawah ini sampai tanda kaca pembesar dengan tanda plus keluar.
{phocagallery view=category|categoryid=12|limitstart=0|limitcount=0|detail=5|displaydetail=0|displaydownload=0|displaydescription=0|displayimgrating=0|type=1}