Budaya-Tionghoa.Net | Tragedi Trisakti merupakan bagian dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Awal reformasi Indonesia dan tumbangnya Orde Baru yang berkuasa selama 32 tahun. Namun perjuangan menuju Era Reformasi Indonesia ini bukan tanpa perjuangan yang mengorbankan nyawa.
|
Di bulan Mei 1998 , situasi Indonesia pada umumnya dan ibukota Jakarta pada khususnya mulai genting. Mahasiswa terus berdemonstrasi menuntut pengunduran diri presiden Suharto dan makin membesar. Berbagai media massa dari surat kabar sampai stasiun televisi menyorot dan meliput perkembangan aksi demonstrasi mahasiswa.
Di kampus A Universitas Trisakti yang terletak di jalan Grogol , Jakarta Barat – para mahasiswa melakukan aksi damai diikuti sekitar 6000 civitas academica lainnya. Aksi simbolik penurunan bendera setengah tiang juga dilakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap situasi dan kondisi bangsa Indonesia pada saat itu.
Setelah melakukan orasi , mahasiswa bersiap melakukan longmarch ke gedung MPR-DPR. Didepan kantor walikota Jakarta Barat , mahasiswa dihadang oleh aparat keamanan yang bersenjata pentungan dan tameng. Negosiasi terjadi diantara mahasiswa dan petugas keamanan. Mahasiswa bersikeras agar mereka diijinkan melanjutkan aksinya. Permintaan itu ditolak petugas keamanan dengan alasan dapat menyebabkan kemacetan dan anarkis.
Sekitar jam setengah lima sore , dekan FH Universitas Trisakti Andi Andojo berhasil membujuk para mahasiswa untuk kembali ke kampus. Pada saat kembali ke kampus , aparat datang mengejar , memukul dan menembaki para mahasiswa dengan gas air mata , peluru karet dan peluru tajam.
Hendrawan Sie dari jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi tertembak dibagian leher dan pinggang tembus ke perut ketika berdiri di balik pagar . Dia sempat dibawa ke RS Sumber Waras namun nyawanya tidak tertolong lagi . Selain Hendrawan tiga rekannya antara lain, Hery Hartanto (Teknik Mesin), Elang Mulia Lesmana (Teknik Arsitektur) dan Hafidin Royan (Teknik Sipil) tewas dalam insiden itu. Dua orang meninggal ditempat dan dua lainnya meninggal dirumah sakit.
Peristiwa penembakan itu malah semakin memicu demonstrasi besar-besaran dikalangan mahasiswa . Disisi lain terjadi juga kerusuhan massa yang terprovokasi untuk menjarah , memperkosa dan membunuh yang menjurus kerusuhan berbau rasial yang memakan korban lebih dari seribu jiwa . Ibukota Jakarta benar-benar dalam keadaan genting dan pada akhirnya Suharto mundur dari jabatan presiden setelah sempat berkuasa selama tiga dekade lebih.
Hendrawan Sie lahir pada tanggal 3 Maret tahun 1978 di Balikpapan , Kalimantan Timur. Pada saat insiden Trisakti umurnya masih belia , masih 20 tahun dengan status anak tunggal dari pasangan Hendrik Sie dan Karsiah. Ibunya sendiri berasal dari suku Dayak.
Hendrawan Sie bersama tiga rekannya yang gugur dijuluki sebagai Pahlawan Reformasi. Di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono , beliau memberikan penghargaan Bintang Jasa Pratama kepada empat pahlawan reformasi , termasuk Hendrawan Sie.
Pemerintah Kalimantan Timur kemudian merubah nama jalan dimana rumah Hendrawan Sie dan keluarganya tinggal menjadi Jalan Hendrawan Sie . Pihak kampus Trisakti juga memberikan nama Hendrawan Sie terhadap salah satu gedung kampusnya sebagai Gedung Hendrawan Sie .
Di masa pemerintahan Habibie , seorang Tionghoa lainnya , Yap Yun Hap menyusul jejak Hendrawan Sie , dan gugur sebagai pahlawan Reformasi.
MOD 2
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua