Budaya-Tionghoa.Net |Tanggapan terhadap tulisan Kanariya Chandra sebelumnya. Huruf Hanzi (Kanji) sendiri sebenarnya tidak pernah statis, artinya berubah mengikuti perkembangan zaman. Mulai dari penulisan pada tulang atau tempurung (jia gu wen), ukiran pada bahan logam (jin wen), ukiran pada batu jade/onix atau kayu (zhuan shu), sampai pada karakter yang ditulis menggunakan kuas dan tinta (li shu, kai shu, xing shu, chao shu). Dan sampai sekarang cara penulisan huruf hanzi dengan tinta terbagi menjadi 2 kelompok yaitu ying bi shu fa (penulisan dengan pena keras, menggunakan fountaine pen) dan ruan bi shu fa (penulisan dengan pena lembut alias kuas).
|
Memang benar karakter hanzi sejak dari dinasti Song hampir tidak banyak mengalami perubahan, karena yang berubah lebih pada cara penulisan dari li shu menjadi kai shu. Manusia itu kalau sudah terbiasa dan nyaman dengan sesuatu, memang cenderung untuk menolak perubahan. Begitulah yang terjadi ketika diperkenalkan karakter hanzi simplified, banyak yang menolak.
Taiwan sampai saat ini secara resmi hanya menggunakan karakter hanzi tradisional, walaupun sudah banyak yang protes (salah satunya adalah TV terkenal di Taiwan – Dong Feng yang terang-terangan menggunakan karakter simplified untuk logonya). Satu hal yang perlu diingat adalah karakter simplified ini bukanlah langsung muncul begitu saja dengan menciptakan huruf-huruf yang sama sekali baru tetapi ada kaidah-kaidah tertentu sehingga antara karakter tradisional dan karakter simplified masih terdapat benang merahnya dan keduanya masih mirip-mirip.
Balik ke kisah Changjie mengenai huruf Sheng4 (bijak) dan Guai4 (aneh) dimana dalam karakter tradisional Sheng4 itu terdiri dari radikal kuping mulut dan raja tetapi dalam karakter simplified terdiri dari radikal you4 dan tanah, sehingga mirip dengan karakter guai4 yang terdiri dari radikal hati (di samping kiri sebgai pian1pang2) plus radikal you4 dan tanah. Ini sebenarnya balik lagi ke orangnya. Salah sendiri kalau membaca karakter tidak dengan teliti sehingga bisa salah membaca. Orang ini pasti juga sering salah membaca antara huruf tu2, yu2 dan cha2.
Terakhir, kenapa dalam penulisan kaligrafi selalu yang dipakai adalah karakter tradisional ? Sebenarnya yang lebih tepat adalah dalam kaligrafi, orang cenderung menggunakan karakter tradisional. Alasannya sebenarnya simple saja, karena karakter tradisional itu bentuknya benar-benar seimbang, sehingga secara komposisi/konstruksi (khan kaligrafi itu seni), karakter tradisional itu lebih cakep kelihatannya. Karakter simplified, ada yang sedikit mencong ke kiri atau ke kanan, jadi tidak full dan tidak seimbang.
Dalam belajar karakter mandarin, sebaiknya kedua jenis karakter (tradisional dan simplified) dipelajari semua. Penulisan sehari-hari bolehlah menggunakan karakter simplified, namun penulisan surat-surat penting (nama, angka dalam kontrak/wasiat dsb) haruslah menggunakan
karakter tradisional.
Budaya-Tionghoa.Net |Mailing List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghua