Budaya-Tionghoa.Net | Sidang pleno ke III dari Konggres ke XI Partai Komunis yang diselenggarakan pada bulan Desember 1978, menunjukan dimulainya ¡§Reformasi ¡¨ Deng Xiao-ping. Sejak tahun 1978, reformasi telah merubah politik secara drastis dan mengeluarkan undang undang pokok untuk membongkar sistim politik, ekonomi dan sosial yang dibangun selama 30 tahun pertama Republik Rakyat Tiongkok. Dan setelah itu, proyek proyek khusus yang dimulai oleh Deng dan para pendukungnya, semuanya bersifat kapitalis dan sesuai dengan kerangka besar dari reformasi.(1) Proyek proyek kapitalis itu adalah satu cara kongkrit untuk membalik perkembangan Tiongkok dari transisi sosialis ke kapitalisme. Kekuatan kekuatan klas yang berkumpul dibelakang ¡¨reformasi¡¨ kelihatannya kuat, tetapi pelaksanaan dari proyek proyek kapitalis menghadapi perlawanan kuat dari kaum buruh dan kaum tani.
|
Dibawah pimpinan Mao Tse-tung, Tiongkok mengambil beberapa langkah besar dalam perkembangan menuju Sosialisme. Proyek proyek besar sosialis dilaksanakan selama 30 tahun , sebelum 1979. Salah satu diantaranya adalah reformasi perburuhan yang merubah sifat kerja dan posisi dari klas proletar dalam masyarakat Tiongkok. Mao menjalankan politik yang akhirnya akan menghapus secara bertahap kerja upah sehingga tenaga kerja tidak akan lagi menjadi barang dagangan. Sebelum 1979, buruh di perusahaan negara dibayar menurut skala bertingkat 8, berdasarkan kepada lamanya waktu bekerja dan pengalaman dan dijamin kebutuhan pokok hidup dan juga pekerjaan tetap. Lagi pula, buruh turut serta secara aktif dalam masalah masalah yang berhubungan dengan pekerjaan dan aspek lainnya dari kehidupan pabrik. Selama sepuluh tahun terakhir dari periode itu, pabrik pabrik Tiongkok mengambil praktek yang akan mengurangi perbedaan dalam peranan manajemen dan buruh; praktek praktek itu termasuk buruh turut serta dalam manajemen pabrik dan manajer melakukan kerja produktif.
Reformasi perburuhannya Deng yang diametral bertentangan dengan reformasinya Mao, adalah untuk menegakan kembali kerja upah dan merubah tenaga kerja menjadi barang dagangan yang bisa dibeli dan dijual di pasar tenaga kerja. Begitu Deng berkuasa pada tahun 1979, dia dan para pendukungnya merubah Konstitusi dan menghapus hak buruh untuk mogok.(2) Kemudian reformasi meletakan kembali pembayaran bonus dan sistim upah borongan. Pada tahun 1986, dikeluarkan Undang Undang Tentang Kerja Kontrak yang mengambil beberapa langkah untuk secara syah menghapus status kerja tetap bagi pegawai negeri. Dibubarkannya Komune Rakyat di pedesaan dan kegagalan sistim tanggung jawab keluarga dibawah Deng telah mengakibatkan sejumlah besar petani meninggalkan pedesaan dan dengan demikian membantu terbentuknya pasar tenaga kerja. Politik buka pintu untuk penanaman modal asing termasuk penanaman modal padat kapital oleh korporasi korporasi asing besar dan penanaman modal padat kerja oleh usaha busines dari Hongkong dan Taiwan di daerah pesisir adalah perkembangan yang mempercepat perubahan tenaga kerja menjadi barang dagangan.
Esei ini membahas masalah masalah sebagai berikut: (1) Selama 30 tahun dibawah pimpinan Mao Tse-tung, berapa jauh transformasi yang dialami oleh buruh dalam perusahaan perusahaan negara? Apa saja kontradiksi kontradiksi yang ada dalam pelaksanaan proyek Mao supaya tenaga kerja tidak lagi menjadi barang dagangan?
Bagaimana kontradiksi kontradiksi itu dipecahkan atau tidak dipecahkan? (2) Apa perubahan perubahan yang terpenting dalam undang undang dan politik perburuhan sejak 1979 dan mengapa reformasi perburuhan merupakan proyek kapitalis penting dalam seluruh reformasi Deng? Bagaimana pelaksanaan dari politik reformasi perburuhan? Dan bagaimana kontradiksi kontradiksi yang timbul sebagai akibat dari politik reformasi perburuhan Deng dipecahkan atau tidak dipecahkan? (3) Bagaimana masa depan?
REFORMASI PERBURUHAN MAO
DAN PROYEK SOSIALIS LAINNYA
DALAM PERUSAHAAN PERUSAHAAN NEGARA.