LINGKUNGAN SITUASI PABRIK DAN KEHIDUPAN BURUH
Begitu alat produksi di sektor industri secara sah dipindah ke Negara, buruh di Tiongkok mendapat perlindungan hukum dari Negara. Kaum buruh di perusahaan Negara dijamin status pekerja tetap, 8 jam kerja, skala upah bertingkat 8, tunjangan kesehatan, makanan dan perumahan yang disubsidi. Buruh juga berhak mendapat libur untuk melahirkan dan libur karena sakit, penitipan anak anak yang disubsidi, pensiun dan tunjangan lain untuk pensiun. . Kaum buruh di negeri negeri kapitalis harus berjuang lebih dari seratus tahun: satu perjuangan yang sering kali perjuangan berdarah, untuk mendapat hak dan tunjangan yang sama. Kaum buruh Tiongkok mendapatkannya dalam satu malam saja melalui kekuasaan politik dari Negara. Buruh industri di negeri negeri Barat tidak pernah dijamin pekerjaan yang menguntungkan dan dalam restrukturasi global sekarang ini mereka kehilangan banyak tunjangan yang mereka dapatkan melalui satu perjuangan yang berat.
Cara pembangunan pabrik di Tiongkok dan cara menjalankannya adalah unik.(3) Setelah 1949, ketika satu pabrik baru dibangun atau satu pabrik tua diperluas, perumahan untuk buruh dan kader dibangun disekitar pabrik itu. Dengan berjalannya waktu, pabrik menjadi bukan saja tempat kerja bagi buruh tetapi juga rumah dan komunitas mereka. Sebuah pabrik tipikal (rumah sakit, universitas atau lembaga negara) mempunyai satu atau lebih dari satu kantin yang memberi pelayanan makanan kepada buruh dan kader yang tinggal dan bekerja di kompleks pabrik. Disitu juga ada toko toko, tukang cukur, tukang roti dan pelayanan untuk kebersihan. Hampir semuanya punya satu atau lebih dari satu penitipan anak anak , taman kanak kanak, bahkan sekolah dasar (di pabrik pabrik besar, ada juga sekolah menengah pertama atau sekolah menengah atas). Pabrik juga punya tempat tempat rekreasi yang memberi hiburan , poliklinik yang memberi pengobatan untuk penyakit ringan (rumah sakit menangani penyakit penyakit yang lebih serius).
Pelayanan yang diberikan kepada buruh dan keluarganya disini disubsidi oleh pabrik dan dibiayai oleh dana kesejahteraan buruh. Misalnya, untuk pelayanan makanan, pabrik membangun kantin, dapur dan membayar gajih tukang masak dan personil lainnya dan keperluan lainnya. Harga makanan di kantin yang dibayar oleh buruh dan kader kader kira kira sama dengan harga bahan makanan itu. Biaya rumah penitipan anak anak yang dibayar orang tua kira kira sama dengan harga makanan yang dimakan anak anak di rumah penitipan itu ditambah biaya kecil untuk membayar ongkos langsung lainnya. Demikian juga dengan sebagian besar pelayanan dan jasa. Masih ada lagi pelayanan dan tunjangan yang kecil kecil. Misalnya, pabrik menggunakan truknya untuk mengangkut buah buahan dan sayur sayuran dari tanah pertanian, kemudian menjualnya kepada semua orang dengan harga yang mereka berikan kepada petani. Selama bulan bulan musim panas yang panas, buruh mendapat minuman soda dingin gratis di toko dan beberapa yuan extra untuk kompensasi kesulitan yang mereka hadapi.
Walaupun kecil, tetapi pelayanan atau jasa dan tunjangan ini menunjukan satu sikap dari pihak manajemen dan juga buruh bahwa pabrik harus memperlakukan buruhnya dengan baik. Baik buruh maupun manajemen percaya bahwa berapa baik kepala pabrik menjalankan pelayanan ini kepada buruh sama pentingnya dengan berapa baik dia menjalankan produksi itu sendiri. Buruh mengeluh kalau jasa pelayanan itu tidak dikelola dengan efisien atau dengan adil dan kalau manajemen melakukan tindakan pilih kasih. Apakah buruh berusaha keras untuk melakukan pekerjaannya dengan baik sangat tergantung sekali kepada bagaimana manajemen melakukan tugasnya dalam mengurus kehidupan pabrik mereka.
Pengawas dalam pabrik pabrik milik Negara di Tiongkok memainkan banyak peranan. Pengawas tidak saja menjamin produksi berjalan lancar tetapi juga menyelesaikan perselisihan antara buruh bahkan antara suami dan istri dalam keluarga buruh. Orang diluar Tiongkok terkejut mendengar seorang istri mengeluh kepada pengawas tentang suaminya yang memperlakukannnya dengan tidak baik dirumah. Seorang pengawas di sebuah pabrik di Tiongkok rupanya bekerja sebagai manajer produksi, penasihat dan sekaligus sebagai pekerja sosial. Terjemahan harfiah dari kata ¡¨supervisor¡¨ (=pengawas) dalam bahasa tionghoa adalah ¡¨pemimpin¡¨ (¡¨leader¡¨). Seorang pemimpin dianggap harus bisa menunjukan kecakapannya dalam memimpin termasuk mempunyai kwalitas pemikir yang tepat, adil, menempatkan kepentingan buruh diatas kepentingan lainnya, dan seterusnya. Ketika politik reformasi sekarang menuntut manajer untuk menempatkan pencarian keuntungan sebagai prioritas dalam pekerjaannya, buruh tidak simpati dan ini merupakan satu dilema yang harus dihadapi oleh manajer manajer itu.