ASTRONOMI DAN PENANGGALAN TIONGHOA
Peradaban Tionghoa telah mengenal astronomi jauh sebelum peradaban di benua lain memulainya, mendahului +/- 1,000 tahun sebelum dikenalnya ilmu astronomi di Eropah. Mereka telah memiliki astronom kekaisaran yang bertugas di observatorium mengamati dan mendokumentasikan kejadian di langit, planet, bintang, komet, supernova dsb. Sangat penting pengetahuan mereka sebagai bukti legitimasi pengukuhan kaisar adalah ―putra langit‖, agar kaisar dapat meramalkan perkiraan kapan gerhana bulan atau matahari akan terjadi. Agar memperoleh pengakuan dan pembenaran oleh masyarakat yang diperintahnya.
Tugas astronom kekaisaran masa kuno: menentukan penanggalan, memelihara catatan sistim periodisasi perbintangan semesta alam, memperkirakan terjadinya gerhana bulan dan matahari, mencatat kejadian khusus di angkasa (munculnya komet, nova, supernova, bintang tamu).
Dalam kosmologi masyarakat tradisional, terdapat keyakinan semua benda langit memiliki pengaruh bagi kehidupan manusia sesuai tanggal dan waktu kelahiran yang bersangkutan. Sebagai masyarakat agraris penanggalan sangat dominan mengatur pola dan irama kehidupan para petani dan kehidupan masyarakat umum.
Perhitungan penanggalan dilakukan campuran menurut peredaran bulan dan matahari (huangli 黃曆 atau nongli 農曆), berupa siklus 30 dan 29 hari setiap bulannya. Cara perhitungan ini memiliki beberapa ketidak tepatan; sehingga secara teratur pada penanggalan lunar diadakan koreksi bulan ke13 setiap 2-3 tahun 1 kali, dalam 19 tahun akan terjadi 7 kali bulan lun, run yue 閏月. Satu bulan kalender akan ditambahkan ketika posisi matahari pada titik terjauh dari garis katulistiwa (winter solstice), terletak berdekatan dengan letak bulan pada hari terakhir bulan ke 11 lunar. Pada tahun berikutnya segera akan ditambahkan bulan ke13 pada kalender lunar ini.
Untuk pertanian mereka cenderung mengikuti perhitungan menurut penangalan matahari. Karena lebih mendekati kenyataan alami; perubahan musim setiap tahunnya. Sehingga secara keseluruhan penanggalan tradisional ini berupa campuran perhitungan menurut peredaran bulan (lunar) dan matahari (solar): penanggalan lunisolar. (Maka kurang tepat sesungguhnya istilah yang dipakai oleh masyarakat di Indonesia hanya disebut sebagai ―penanggalan Imlek‖ 月曆)
Penanggalan mengatur agenda upacara ritual dalam klenteng dan rumah tangga. Awal musim bertani, hingga musim panen dilakukan mengikuti kalender. Festival musim semi, merupakan acara paling meriah setiap tahun sebagai upacara awal tahun. Awal para petani bersiap berladang kembali. Festival pertengahan musim panas, merupakan perayaan pada saat matahari berada di garis lingkar utara, puncak musim panas. Saat panen berlangsung. Upacara ritual masyarakat Tionghoa tradisional dilakukan secara berurutan tertib mengikuti penanggalan, ritual pribadi dan keluarga yang dilakukan dirumah sendiri; dan ritual ibadat bersama yang diselengarakan di klenteng.