COSMOGONY
Cosmogony (kelahiran alam semesta) diantara beragam mitologi rakyat Tionghoa terdapat kisah dengan tokoh Panku 盤古. Ia dikisahkan lahir dari telur; sebagai lambang keadaan tanpa bentuk (混沌 hun-tun), beralatkan pahat dan palu ia mengukir bumi dan langit. ―Telur‖ yang menetas menjadi sumber asal daya alami yin-yang 陰陽 . Daya yin 陰 menjadi bumi, daya yang menjadi langit 陽 . Digambarkan sebagai mahluk pendek bercawat dari dedaunan tumbuhan atau kulit hewan, kepalanya bertanduk 2 buah. Kadang- kadang diceritakan dalam tugasnya dibantu oleh 4 mahluk lain: kirin, burung phoenix, kura- kura dan naga. Kisah lainnya digambarkan kedua tangannya memegang matahari dan bulan sebagai hasil perdana dari karyanya.
Tugasnya berlangsung selama 18,000 tahun menghasilkan: matahari, bulan, bintang, langit dan bumi. Selama itu tubuhnya tumbuh setiap hari bertambah 6 kaki. Pada akhirnya ia mati dengan niatan agar hasil ciptaannya memilki kehidupan. Kepalanya menjadi gunung-gunung, napasnya berubah merupakan angin dan awan, suaranya berupa badai, keempat anggota tubuh membentuk bumi, darahnya berubah menjadi sungai, otot dagingnya menjadi tanah, jangutnya berupa tata surya, kulit tubuh dan rambut menjadi pohon tetumbuhan, gigi; tulang dan sumsumnya menjadi logam, batu dan mutu-manikam, keringatnya berupa hujan, dan manusia bergerak diatas tubuhnya.
GAMBAR 2. GAMBARAN PANKU; TANGAN KANAN MEMEGANG BULAN DAN TANGAN KIRI MATAHARI. (PENPRASE, B.E. 2011:78)
Kisah anthropomorphic ini berasal dari kepercayaan rakyat. Sebenarnya mitos penciptaan ini mitos yang berumur muda, baru timbul pada periode Tiga Negara 三國 (220-280 CE)dalam San Wu Li Ji 三五曆記[1] (Catatan 3 kaisar 5 raja) yang ditulis oleh Xu Zheng 徐整 seorang pejabat ritual istana (太常卿 tai-chang-qing) pada kerajaan Wu 吳 (222-280 CE).
Beragam kisah mitologi cosmogony lain dalam khasanah masyarakat tradisional Tionghoa. Nuwa 女媧 menciptakan manusia dan perbaikan langit yang bocor, Gun-Yu 鯀禹 yang mengatasi banjir air bah, masih banyak cerita mitologi lain dapat ditemukan pada beberapa naskah kuno: Shan-hai-jing 山海经 Naskah gunung dan lautan(ca. abad ke 4 BCE – abad ke 2 CE), Chu-ci 楚辭 Catatan kerajaan Chu( Qu Yuan ca. 340-278 BCE), Hui-nan-zi 淮南子 Naskah oleh Huai-nan-zi ( ca. 139 BCE).
Di kota Bogor, dapat dijumpai sebuah bangunan klenteng yang ditujukan untuk menghormati tokoh Panku ini. Bangunan klenteng terletak pada sebuah pulau ditengah sungai Ciliwung; Pulo Geulis. (Vihara Mahabrahma)
GAMBAR 1. VIHARA MAHABRAHMA DAN KIMSIN TOKOH PANKU DI PULO GEULIS, PULAU DI TENGAH SUNGAI CILIWUNG, BOGOR. (FOTO OLEH PENULIS) …..
Sejarah panjang peradaban masyarakat Tiongkok kuno yang diawali dengan legenda mengenai raja-raja bijaksana lebih dari 3,000 tahan sebelum Masehi, sejak belum dikenal budaya tulis; berlanjut hingga masa sekarang dengan sendirinya mewarisi banyak rekaman pemikiran yang pernah muncul. Demikian juga dalam hal kosmologi , beberapa paham persistent bertahan hingga kini dan mempengaruhi sikap hidup masyarakat Tionghoa tradisional terhadap bangunan dan lingkungan.
Berikut ini uraian singkat mengenai beberapa paham utama yang tercakup dalam kosmologi tradisional Tionghoa: gai-tian 蓋天, hun-tian 渾天, xuan-ye 宣夜, luo-shu 洛書, he-tu 河图, wu-xing 五行, yin-yang 阴阳; 陰陽 , feng-shui 风水 (geomancy), 28 rasi bintang sektor bulan (lunar mansions, er-shi-ba xiu; 二十八宿), 10 batang langit (tian-gan 天干) dan 12 ranting bumi (di-zhi 地支), 24 waktu matahari (er-shi-si jie-qi; 二十四節氣).