WU XING 五行.
Uraian tertua tertulis tentang ini ditemukan pada naskah oleh Chou Yen 鄒衍 (350 – 270 BCE) fase-fase elemen ini diidentikan dengan planet. Pada konteks astronomi kuno terdapat asosiasi antara 5 fase ini dengan planet tata-surya (solar system): Yupiter – fase kayu, Mars – fase api, Saturnus – fase tanah, Venus – fase logam, Merkuri – fase air.
Arti harafiah: lima proses, lima fase. Konsep ini menganggap perubahan alam selalu dinamis melewati 5 fase proses. Proses ini dilambangkan sebagai: air(shui 水), api(huo 火), logam(jin 金), kayu(mu 木), dan tanah (tu 土). Unsur-unsur ini dilambangkan juga dalam bentuk angka bilangan, maka dapat dipadankan pada luo-shu 络書 grid 3X3 kotak bujur. sangkar. Paham ini diutarakan pada tahun 135 BCE oleh filosof Dong Zhong-shu 董仲舒(179-93 BCE).
TABEL 1.ASTRONOMI KUNO MENGHUBUNGKAN PLANET TATA SURYA DENGAN 5 FASE WU-XING 五行, DAN ARAH MATA ANGIN.( KELLEY,D.H. ET AL.2011:328)
{supertable table}
Planet |
Title |
Direction |
Elemen |
Purpose |
Jupiter |
Sui-xing (Year Star) 歲星 | East |
Wood |
Year Regulation |
Mars | Ying-Huo-xing (Glitterer) 熒惑星 | South |
Fire |
|
Saturn | T’ien-xing (Filler) , Zhen-xing 鎮星 | Center |
Earth |
Filling the country |
Venus | T’ai-bai-xing (Great White) 太白星 | West |
Metal |
Day Regulation |
Mercury | Ch’en-xing (Hour Star) 辰星 | North | Water | Hour Regulation |
{/supertable}
Masing-masing fase dianggap memiliki karakter khusus dalam siklus enersi. Air bersifat enersi yang selalu menurun menyebabkan ketenangan. Api memiliki sifat enersi yang selalu bertambah mengarah ke puncak. Logam bersifat padat dengan kumpulan enersi yang menyatu. Kayu bersifat tumbuh, enersi yang mengembang kesegala arah. Tanah memiliki sifat enersi yang berputar pada sumbu dan bergerak pada bidang datar.
GAMBAR 16. LIMA UNSUR,WU-XING 五行. URUTAN GARIS TEGAS= BERSIFAT MEMPERKUAT, GARIS PUTUS = MEMPERLEMAH.
(SWETZ,F.J.2008:35)
Dalam falsafah wu-xing 五行 urutan antara tiap unsur memiliki sifat membangun saling memperkuat, konstruktif, dan urutan yang saling melemahkan; menaklukan; destruktif. Urutan konstruktif produktif: tanah-logam-air-kayu-api-tanah. Kayu tumbuh oleh air, api membesar oleh kayu, api menghasilkan abu menjadi tanah, tanah menghasilkan logam, logam menembus bumi mengeluarkan air. Sedangkan urutan menaklukan, melemahkan berupa : tanah-air-api-logam-kayu-tanah.
Teori mengenai penaklukan; pelemahan ini digunakan juga sebagai dasar pembenaran oleh para pendiri dinasti kekaisaran Tiongkok ketika menjatuhkan dinasti sebelumnya, lalu mendirikan dinasti baru dan melanggengkan pengalihan kekuasaan kaisar pada keturunan berikutnya. Setiap dinasti memiliki warna kerajaan sendiri, dan juga menempatkan dinasti pada salah satu urutan fase diatas secara berurutan. Merupakan usaha agar mendapat dukungan masyarakat, dengan memanfaatkan falsafah wu-xing yang merupakan bagian dari kepercayaan masyarakat luas. Naskah sejarah dinasti Tiongkok kuno yang menguraikan tentang proses pergerakan wu-xing 五行 ini adalah, Chun-qiu zhuo-si zhuan 春秋左氏傳 “Spring and autumn annals” Catatan masa musim semi dan gugur marga Zhuo( 239 BCE).
GAMBAR 17. KOTAK GRID 3 X 3 LUO-SHU DIHUBUNGKAN DENGAN PROSES KONSTRUKTIP WU-XING. ( FRANK J. SWETZ. 2008:36) .
Dengan memakai angka 5 sebagai titik pusat pertemuan, serta mengambarkan arus daya fase kayu yang mendukung api, dan fase logam mendukung air. Dimunculkan simbol swastika terbalik, sebagai huruf ―wan‖ 卍 . Simbul ini muncul pada budaya Tionghoa bersamaan dengan masuknya agama Buddha sebagai lambang segala hal yang baik dan terpancar. Simbol ini sebenarnya telah dikenal sejak masa sebelum masuknya agama Buddha, pada saat itu sebagai lambang matahari, api dan pergerakan. Berarti dalam pola pikir luo-shu dimaknai semua hal dalam alam semesta berupa karya produktip dari proses wu-xing sebagai yang baik dan aktip. Simbol ikon wan ini banyak dijumpai sebagai ornament pada klenteng tradisional Buddhis.
Wu-xing juga dihubungkan dengan 28 rasi bintang (lunar mansion) dan pengelompokannya membentuk 4 kelompok rasi bintang yang digambarkan sebagai hewan penguasa langit pada 4 arah mata angin.
TABEL 2 (Jika belum tertampilkan berarti belum diupdate)
TABEL 3 (Jika belum tertampilkan berarti belum diupdate)
Bilangan-bilangan pada grid 3X3 bujur sangkar luo-shu dapat dikelompokan pada lima fase wu-xing. Lalu kelima fase elemen ini dapat diterapkan pada arah mata angin dan musim, serta warna. Urut-urutan wu-xing juga dapat dihubungkan dengan warna, dan ini menentukan pilihan warna yang dipakai secara berurutan pada bangunan klenteng berarsitektur tradisional Tionghoa.