Budaya-Tionghoa.Net| Pecinan di Medan ada di banyak tempat misalkan daerah Sukaramai atau ke Pasar Ramai di Jl. Thamrin yang seperti Glodok-nya Jakarta. Di malam hari bisa mengunjungi Jl. Semarang atu Selat Panjang, banyak sekali yang menjual makanan hanya saja hati-hati untuk ke”halal”an makan tersebut bagi turis yang beragama tertentu , lebih baik ditanya terlebih dahulu ke penjualnya sebelum dipesan daripada salah pesan.
|
Sate Memeng merupakan sate kambing yang dapat dinikmati di malam hari di ujung jalan Irian Barat. Disamping itu ada Sate Padang dan Nasi Padang yang juga enak. Masakan lezat lainnya , Sate Kerang , Nasi Lemak , Lontong Sayur yang dimalam hari bisa minta diantarkan makan Nasi Lonte . Ini semua makanan “halal” dan juga Manisan Buah Medan plus Bika Ambon.
Memang banyak orang salah pengertian mengenai Nasi Lonte itu, soalnya dulu bukanya malam sekali dan orang2 yang keluyuran malam ya makan disana, tapi sekarang sekitar jam 8.00 malam sudah buka. dan biasanya rame. Untuk sop kambing yang lezat bisa ditemukan di jalan Tapanuli dan kalau tidak salah yang jual orang Aceh.
Hotel yang mungkin agak miring harganya bisa coba di Wai Yet ( dulu namanya memang itu, tapi kami yakin orang2 pasti tahu ). Kalau naik kendaran umum Taxi atau Becak ya harap berhati-hatilah dan pintar-pintarlah dalam menawar dan jangan sampai ditodong. Kota medan itu kecil, jadi dulu kemana-mana hanya 10 ~ 15 menit sudah sampai ke lokasi .
Sekarang kota Medan dilanda kemacetan dimana-mana dengan daerah kantong macet seperti Jl Serdang (dekat Jl Timor) sampai simpang Jl. Irian Barat , kemudian Jl. Gatot Subroto Petisah, Lapangan Benteng , Jl. Asia , Jl. Nusantara , Jl. Thamrin sekitar perguruan Sutomo dan Methodist 1. Sedangkan Jl. Pandu sudah menjadi langganan macet sejak dulu kala. Daerah kantong macet lainnya adalah Jl. Sutomo dan Jl. Gatot Subroto dekat simpang Sunggal arah ke Milenium Plaza.
E-mie adalah masakan yang lebih dekat dengan Mie Celor di Jambi atau Palembang, sebetulnya arti dari E-mie itu adalah mie kuah udang, dan kalau tidak salah asalnya dari India . Dulu di Medan yang jual orang Keling / Kalinggga ( orang india yang warna kulitnya item ). Tapi sekarang sudah banyak yang menjual, baik itu orang Melayu, Tionghoa atau Aceh. tapi yang enak memang yang buatan asli orang India, sekarang sudah susah cari di sana dan mungkin disekitar Kampung Keling masih ada. Kalau mau menikmatinya dengan lebih nikmat maka jeruknya harus diperbanyak.
Ada yang namanya Nasi Perang di daerah kampus STIE Harapan di Jl Imam Bonjol daerah Polonia seberangnya rumah sakit St Elisabeth. Porsinya kecil, harga murah dan rasa yahud dan halal. Karena ini daerah kampus makanannya menjamur neh. Malam hari di jalan Pemuda persis dipersimpangan jl. Mangkubumi dikala malam ada yang suka jual Liang Teh . Kalo liang teh ini asli, bisa pilih pahit, manis, hangat atau dingin.
Malam ada banyak alternatif untuk tempat makan selain jalan Sumatra, jalan Selat Panjang Bisa juga ke jalan Pagaruyung di Kampung Keling, sederetan jalan ini tersaji makanan semuanya. Di ujung jalan ada yang jual seafood yang lumayan enak. Di Pagaruyung ada yang jual tahu isi dan rasanya enak plus mengantri.
Siang hari di jalan Mangkubumi simpang jalan Wajik (agak ragu nama jalannya-maaf ya) depan Toko Brastagi Buah ada Kari Bihun yang enak. Kalo soal halalnya ini saya masih ragu.
Buat yang bisa makan non halal bisa ke Po Piah di Jl. Jose Rizal dan Bakmi Siantar di Jl. Singa (Sumatra) atau di Jl. Taruma (Kampung Keling) samping Suans Bakery serta yang di jalan Biduk (Petisah). Bisa mencoba juga Kuetiaw Ateng di jalan S. Parman atau di jalan Sumatra.
Untuk oleh-oleh bisa ke A1 di Jl. Gajah Mada yang terkenal dengan teng-teng (kacang tumbuk) dan jangan lupa mampir ke Bolu Meranti di Jl. Kruing no. 7 didaerah Sekip. Untuk bolu gulung ini ada baiknya order by phone dulu sebelum datang, tapi kalau terlanjur datang juga masih tetap dilayani dan ada persediaan.
Budiman Sugih & Gal
(Editor : Admin Tionghua Bersatu)
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Tionghua Bersatu