Budaya-Tionghoa.Net | Buku Gavin Menzies yang terbit pertama kalinya ditahun 2002 ini, telah menimbulkan polemik dan perdebatan yang yang sengit antara pihak-pihak yang pro dan kontra mengenai otentitas data dan pembuktiannya. Buku ini menimbulkan polemik yang panjang karena hipotesisnya (tesis 1421) yang mengemukakan hal baru dan berbeda dengan keyakinan dan norma sejarah yang sudah baku sampai kini, seperti salah satunya klaim Columbus sebagai orang pertama yang menemukan benua Amerika dan James Cook dengan benua Australianya.
|
Seperti buku “The Da Vinci Code” , buku “1421, The Year China Discovered America” ini telah menjadi sasaran kritik yang sengit, dan dianggap sebagai buku fiksi dan fantasi oleh beberapa ahli sejarah (mainstream historian) dan bahkan dari ahli Sinologi sendiri, karena dianggap kontroversial dan mengandung lebih banyak unsur mitosnya daripada realitas, serta tidak didukung oleh bukti-bukti sejarah yang meyakinkan atau akurat.
Tesis pokok 1421, dari Menzies ini, mengatakan bahwa benua Amerika dan Australia telah dikunjungi oleh Cheng Ho, sebelum Columbus atau James Cook masing-masing mendarat di Amerika dan Australia.
Tetapi apapun yang telah terjadi, buku Menzies ini telah terlanjur populer dan menjadi “best seller” dibeberapa negara yang telah diterjemahkan kedalam beberapa bahasa, karena menyegarkan danmembangkitkan kembali ingatan orang dengan pelayaran penemuan (discovery) benua baru oleh penjelajah dan pelaut bangsa Tionghoa pada jaman dinasti Ming, seperti Cheng Ho, Zhou Man, Zhou Wen, Yang Qing dan Hong Bao.
Pada hakikatnya sebuah penulisan sejarah itu tidaklah mutlak final, karena interpretasi sejarah itu relatif dan dapat berubah setiap waktu seiring dengan bukti-bukti penemuan baru seperti dibidang arkeologi, arsip dan catatan sejarah tua, pembuktian dan uji DNA, pengukuran usia dengan radioaktif carbon dll. Sebenarnya buku Menzies ini tidak semuanya mengandung unsur fiksi, seperti halnya dengan perjalanan armada Ming ke Australia 600 tahun yang lalu.
Beberapa ahli sejarah ada juga yang memilih sikap terbuka, menunggu dan melihat hingga ada bukti-bukti sejarah penemuan atau perkembangan baru yang mendukung atau menggagalkan hipotesis 1421 ini.
(wait and see attitude and open minded approach towards Menzies theory until such time that conclusive evidence either against or for the 1421 theory begins to have emerged from the horizon to dispel any doubts or questions about it still lingering there in their minds).
Tetapi ada juga orang-orang yang mengeritik dengan keras, dan menyangkal pembuktian sejarah yang valid, seperti Geoff Wade (Senior Research Fellow in the Asia Research Institute, NUS) dalam sangkalannya atas kunjungan Cheng Ho sebelum James Cook atau Willem Janszoon menemukan Australia .
Geoff Wade menyerang dan mengeritik dengan keras dalam surat terbukanya atas pidato Presiden Hu Jintao dan Menteri Cai Wu (minister in charge of China’s State Council Information Office), ketika Hu Jintao memberikan pidato dan menyebut tentang kunjungan Cheng Ho ke Australia didepan Parlemen Australia pada tahun 2003,
(“Back in the 1420s the expeditionary fleet of China’s Ming Dynasty reached Australian shores. For centuries the Chinese sailed across vast seas and setled down in what was called Southern Land or today’s Australia”),
Dan pidato sambutan Menteri Cai Wu didepan National Press Club di Canberra, tahun 2005 yang mengatakan hal yang sama
(“According to historical records, the fleets he commanded once arrived at the cost of Australia, which might serve as the start of Sino-Australian cultural exchanges and trade”)
Surat terbuka Geoff Wade ini menuduh Hu Jintao dan Cai Wu keliru, fiksi dan menyesatkan publik dunia yang mengatakan bahwa Cheng Ho datang ke Australia sebelum James Cook.
(Hu Jintao and Cai Wu are misleading the world for claiming Zheng He’s visit to Australia 600 years ago).
Disini Geoff Wade yang mengaku ahli sejarah Tiongkok melakukan kekeliruan, tanpa mempelajari terlebih dahulu bukti-bukti
sejarah.
BAGIAN II