Wang Tai Peng (sejarawan dari Australian National University dan jurnalis di Vancouver, Hongkong dan Singapore ) yang juga pernah mengeritik Menzies, membantahnya dengan tegas pendapat yang keliru dan membabi buta dari Geoff Wade ini. Wang Tai Peng mengatakan bahwa Hu Jintao dan Cai Wu adalah pejabat tinggi Tiongkok yang tidak akan berbicara sembarangan (asbun) tanpa bukti sejarah yang kuat dan pernyataannya selalu disaring dan diuji dahulu dengan hati- hati oleh staf ahlinya sebelum dikeluarkan, apalagi didepan forum internasional.
Wang mengatakan bahwa sebelumnya tidak pernah seorang pejabat negara Tiongkok menyebutkannya hal ini, karena dianggap belum cukup valid penilitian sejarahnya. Keyakinan akan kebenaran peristiwa sejarah ini berdasarkan atas penelitian sejarah bertahun-tahun yang dilakukan oleh Professor Zhang Zhiqiang yang diterbitkan baru-baru ini pada tahun 2003 yang berjudul “Zheng He Fleets Had Reached Australia Before 1450”. Penelitian Prof. Zhang ini independen dan tidak ada kaitannya dengan teori 1421 dari Menzies itu.
Kedatangan Cheng Ho ke Australia juga telah diakui oleh para ahli Kartografer (peta) dunia seperti yang diberitakan dalam majalah Economist,12 Jan, 2006
(though cartographers no longer doubt that Australia and New Zealand were discovered by Chinese seamen centuries before Captain Cook arrived on the scene).
Dengan adanya hasil penelitian baru dari sejarawan Tiongkok dll. mengenai kunjungan armada Ming ke Australia ini, maka yang tadi sebelumnya masih dianggap mitos atau fiksi berubah menjadi fakta sejarah, maka Hu Jintao baru yakin mengatakannya didepan forum internasional (Australia).
James Cook yang hingga kini dianggap sebagai orang pertama yang menemukan benua Australia (sebenarnya nelayan Indonesia pencari teripang juga datang lebih dahulu dari James Cook ke Australia) menggunakan peta ” British Admirality” yang sudah tertera peta Australia-nya yang dibuat oleh pendatang sebelumnya, tetapi walaupun begitu James diklaim sebagai orang pertama yang menemukanbenua Australia pada tahun 1770.
Bukanlah hal yang mustahil jika pelaut Tiongkok sudah dapat mencapai benua Australia pada abad 15 (masa dinasti Ming), karena sebelumnya pada abad ke-13 saja (1293), Kaisar Kublai Khan dari dinasti Yuan (Mongol) sudah mengirim tentara ekspedisinya yang besar dengan armadanya melalui samudra ke Jawa (Tuban) untuk memerangi Kertanegara dari Kerajaan Singasari. Teknologi bangunan kapal dan ilmu pelayaran yang tinggi dari Yuan dan Ming itu diwarisi sejak jaman Dinasti Sung (960-1279) yang mengawali pembangunan kapal- kapal besar untuk pelayaran jauh.
Selain itu pelaut Tiongkok juga telah mengenal penggunaan Kompas dalam pelayarannya sejak abad ke-11 (bahkan ada yang menyebutnya abad ke-8), sebelum orang Eropah mengenalnya, dan jarak antara Tiongkok ke Australia juga jauh lebih dekat dibandingkan dengan jarak antara Tiongkok-Afrika Timur yang bahkan pernah dikunjungi oleh armada Ming.
Sebenarnya sebelum Cheng Ho, seorang pengembara (traveler) yang bernama Wang Da Yuan pada masa dinasti Yuan (1279-1368) pernah datang ke Australia, seperti yang diteliti oleh ahli sejarah Professor Han Zheng Hua dan Professor Zheng Yi Jun yang hasil penelitiannnya diterbitkan pada tahun 1980 dan diperkuat lagi pembuktian sejarahnya oleh Li Yong Cai pada tahun 1990. (http://big5.phoenixtv.com:82/gate/big5/blog.phoenixtv.com/user3/1421- china/archives/2006/311674.html).
Banyak catatan perjalanan Cheng Ho dihancurkan sesudah Cheng Ho meninggal oleh pemerintah Ming penerus kaisar Yongle dan Xuan De, maka beberapa nama-nama geografi dll. yang pernah dikunjunginya dan didokumentasikan juga ikut musnah untuk selamanya. Catatan yang selamat dan masih ada sampai sekarang adalah catatan yang dibuat oleh Ma Huan (Ying-yai Sheng-lan) dan Fei Xin (Xin Cha Shen Lan).
Pada tahun 2005, peta Cheng Ho menjadi topik pembicaraan yang hangat , gara-gara sebuah peta yang ditemukan oleh Liu Gang (pengacara dan kolektor) yang kebetulan mendapati dan membelinya pada tahun 2001 dari sebuah pedagang antik di Shanghai, pada peta itu tercantum tahun 1763 dan dibuat oleh Mo Yi Tong dijaman dinasti Ching serta merupakan copy dari peta tahun 1418. Tetapi banyak ahli mengatakan bahwa peta itu adalah peta “Aspal” dan diragukan keasliannya, karena menggunakan projeksi Mercator yang belum lazim digunakan pada peta-peta sejamannya.
Selain itu peta aslinya dibuat pada tahun 1418 sedangkan Menzies menyebutnya Amerika dikunjungi oleh Cheng Ho pada tahun 1421, disini terjadi kontradiksi, karena tidak mungkin peta ini dibuat oleh Cheng Ho tiga tahun sebelum dia dianggap pernah datang dan melihat Amerika pada tahun 1421. Liu Gang memperlihatkan peta ini ke publik yang sadar akan nilai sejarahnya gara-gara kebetulan membaca buku Menzies 1421 itu.
Selama pelayarannya, Cheng Ho membuat catatan-catatan geografi dan menyusun peta pelayarannya berdasarkan informasi yang didapatkannya. Para ahli kartografi berkesimpulan bahwa peta Cheng Ho ini (Zheng He Hanghai Tu), selain peta dari pelaut Arab / Islam, ikut mempengaruhi pembuatan peta-peta kuna di Eropah seperti peta “De Virga” yang dibuat pada tahun 1411 dan 1415 dan peta “Fra Mauro” yang dibuat pada tahun 1457 dan 1459, pada peta-peta ini tercantum daratan Asia dan
Afrika yang relatif akurat, sedangkan pada waktu itu benua Afrika belum dijelajahi atau dikunjungi oleh pelaut Eropah atau sebelum Vasco da Gama melingkari Tanjung Harapan di Afrika Selatan pada tahun 1488.
BAGIAN III