Maaf nih mau tanya tentang Shi-li-fo-sih dan San-fo-si apakah memang itu satu kata untuk Sriwijaya ? Terus diantara dua kata tersebut dari dialek bahasa yang sama atau berbeda ? Itu dulu ..sebenarnya pingin banyak yang ditanyakan sih soal sejarah Nusantara dan relasinya dengan Tionghoa. (Zaini)
Budaya-Tionghoa.Net | Mugkin saya dapat menambahkan sedikit penjelasan disini tentang nama- nama yang memang agak membingungkan bagi peminat sejarah kerajaan Sriwijaya.
|
Shih-li-fo-shih dan San-fo-tsi sebenarnya adalah nama Sriwijaya yang sama dari transkripsi bahasa Tionghoa. Awalnya Sriwijaya disebutkan dengan nama Shih-li-fo-shih dalam catatan dan kronik sejarah Tiongkok, tetapi sejak abad ke 10, atau awal dari Dinasti Sung nama Shih-li-fo-shih berganti menjadi San-fo-tsi, dan ketika Sriwijaya dibawah kekuasaan Dinasti Syailendra.
Banyak perbedaan pendapat diantara pengamat sejarah mengapa nama ini berubah, sebenarnya hal ini dapat terjadi dalam sejarah, dimana kalau penguasanya berganti atau ibukotanya berpindah, maka sebutannya juga kadang-kadang berganti.
Sriwijaya dengan ibukotanya Palembang, memang mempunyai beberapa nama, seperti Swarnadwipa yang disebut dalam prasasti Nalanda. Orang Arab menamakan Sumatra dahulu dengan nama Zabag, tetapi menyebutkan Sriwijaya dengan nama yang sama juga. Palembang sendiri dalam catatan sejarah Tiongkok dinamakan Po-lin-fong dan Chu-chiang (Kukang).
Pada abad ke-10, Sriwijaya merosot kedudukannya , terutama sejak serbuan dari dinasti Chola dari India Sekatan di tahun 1025. Jambi (Melayu Jambi) yang letaknya ditepi sungai Batanghari menggantikan Palembang sebagai pusat perdagangan dan kekuasaan baru yang letaknya lebih strategis dan dekat dengan selat Malaka.
Tetapi nama San-fo-tsi dalam catatan sejarah Tiongkok sebagai nama Sriwijaya yang beribukota di Palembang dilanjutkan terus untuk menamakan Jambi, walaupun sekarang Jambi dan bukan lagi Palembang yang berperan.
Maka ada yang menyebutkan bahwa nama Shih-li-fo-shih adalah Sriwijaya pemula atau awal, dan San-fo-tsi adalah nama Sriwijaya lanjutan I yang beribukota di Palembang dan sekaligus nama Sriwijaya lanjutan II juga yang beribukota di Jambi (Periodesasi Sejarah Sriwijaya, Arlan Ismail). Untuk jaman sekarang sebutan Sriwijaya banyak yg menyebutkan dengan 斯里维加雅( sī lǐ wéi jiā yǎ ), yaitu dengan penyesuaian nada.
Untuk mengetahui sejarah Sriwijaya lebih lanjut ada beberapa buku yang membahasnya seperti buku dengan judul Sriwijaya (Prof.Dr. Slamet Muljana), The Fall of Srivijaya (O.W. Wolters) dan dari pengarang orang Palembang sendiri yang berjudul Periodisasi Sejarah Sriwijaya (H.M. Arlan Ismail) dll.
Salam
G.H.Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua