Budaya-Tionghoa.Net | Tiongkok berencana untuk meluncurkan Chang’e-3 tahun depan yang akan melakukan pendaratan di bulan sebagai bagian dari program eksplorasi robotic dibulan menurut China Daily [1] . Sejauh ini baru 12 orang Amerika yang pernah berjalan di permukaan bulan dan orang berikutnya kemungkinan besar berasal dari Tiongkok.
|
Menurut sebuah white paper , China’s Spaces Activities yang dirilis bulan Desember 2011, penelitian awal tentang pendaratan berawak di bulan akan dilakukan lima tahun kedepan bersamaan dengan penelitian roket pendorong yang penting untuk meluncurkan wahana antariksa berawak ke bulan. Para ilmuwan berharap bahwa pendaratan berawak ke bulan dapat terlaksana dalam 20 tahun kedepan setelah penelitian awal. Pendaratan tersebut harus ditopang dengan pengembangan robot eksplorasi.
Kepala ilmuwan untuk progam eksplorasi bulan , Ouyang Ziyuan 欧阳自远 , mengindikasikan bahwa Tiongkok memiliki kemampuan untuk meluncurkan manusia ke bulan tapi sejauh ini baru keberangkatan , sementara Tiongkok belum punya kemampuan untuk memulangkan kembali taikonotnya ke Bumi. “Tiga langkah dalam eksplorasi bulan tanpa awak harus dilalui sebelum mengirimkan manusia ke bulan”. [ibid] Ouyang sebelumnya pernah mendorong negara-negara besar di Asia seperti Jepang , Tiongkok dan India untuk berkerjasama dalam misi ke bulan ini. Komentar Ouyang ini muncul sejam setelah para ilmuwan Tionghua menyatakan telah memetakan seluruh permukaan bulan. [2]
Tiongkok mengadopsi program robotic untuk eksplorasi yang mencakup tiga tahap : mengitari bulan, mendarat dibulan dan kembali dengan membawa sampel. Tiongkok telah menyelesaikan langkah pertama dengan meluncurkan Chang’e-1 (2007) untuk mengorbit mengelilingi bulan. Tahap kedua dilalui dengan meluncurkan Chang’e-2 , satelit cadangan untuk Chang’e-1 , dimodifikasi dan diluncurkan di tahun 2010 untuk menguji sejumlah teknologi penting untuk pendaratan.
“Chang’e-3 akan menjadi pesawat antariksa pertama kali rancangan Tiongkok dengan “kaki” yang diuji untuk lingkungan bulan yang keras” kata Ouyang kepada China Daily.
Hu Ho , kepala perancang mengatakan bahwa para ilmuwan telah memutuskan sasaran untuk membawa sampel tanah dari bulan. Menurut Hu , Tiongkok akan menggunakan cara seperti program Apollo untuk mengumpulkan sampel sebanyak mungkin. Dalam rencana ini , sebuah roket akan diluncurkan dari Bumi dan menaruh empat modul ke orbit bulan. Dua modul akan mendarat di bulan dimana yang satu akan menggali tanah . Sampel tanah akan disimpan di modul yang satunya lagi .
Tiongkok berencana untuk membawa dua kilogram sample tanah , dan untuk melakukan hal tersebut adalah masalah pelik. Tiga misi Uni Soviet sebelumnya hanya membawa 300 gram tanah dibulan. Amerika Serikat jauh mengumpulkan lebih banyak sampel sejumlah material bulan berkat keterlibatan astronot. Tiongkok belum memiliki pengalaman untuk membawa kapsul berisi sampel agar dapat kembali ke atmosfir bumi dengan selamat.
Walaupun Amerika Serikat telah melalui pencapaian ini empat dekade sebelumnya , ilmuwan Tiongkok harus mengandalkan diri sendiri memecahkan masalah teknis. Para ilmuwan mendapat tekanan publik untuk sukses sementara waktu terbatas. “Orang sekarang cenderung meremehkan resiko kegiatan diluar angkasa. Mereka berpikir bahwa itu mudah dan hanya sedikit toleransi yang diberikan terhadap kegagalan. Padahal Uni Soviet dan Amerika Serikat juga mengalami beberapa kegagalan.”
REFERENSI :
- Xin Ding Ding , “Journey To The Moon” , China Daily , 27 April 2012
- Jiang Yuxia , ” Chinese scientist calls for co-op between Asian space powers” , Xinhua , 12 November 2008