Budaya-Tionghoa.Net | Jenny Be Kiam Nio dilahirkan pada tahun 1893 dan putri keempat dari Be Kwat Koen dan The Siang Ling (1865-1934). Dia juga adik perempuan ketiga dari Be Soen Nio. Orangtuanya merupakan tokoh Tionghoa yang dihormati di Jawa.
|
Enam anak perempuan dari Be Kwat Koen juga punya reputasi sebagai gadis-gadis cantik dan menjadi pilihan favorite untuk menjadi istri dari keluarga-keluarga kaya dan punya reputasi pada masa itu.
Enam anak gadis dari Bhe Kwat Koen dan The Siang Ling adalah
1. Be Soen Nio (1883-1972) – Goei Ing Hong (1880-1920)
2. Be Tie Nio – Liem Hong Hoen (dikaruniai tiga anak)
3. Be Kiong Nio (Bertha) – Tan Tjwan Liong ( dikaruniai sebelas anak)
4. Be Kiam Nio – Jene (1893-1985) – Kwee Zwan Lwan (1891-1947) (dikaruniai tiga anak)
5. Be Wie Nio Wies – Liem Hwat Soei (dikaruniai tiga anak)
6. Be Hien Nio Hendrika (1906-1999) – Oei Tjong Hauw (1904-1950) (kelak menikah dengan Tsjang Swie Tie)
Be Kiam Nio menikah dengan Kwee Zwan Lwan (1893-1946) , anak tertua dan direktur pabrik gula Djatti Piring di Ciledug. Keluarga Kwee di Jawa Barat yang dekat dengan perbatasan Jawa Tengah , merupakan keturunan dari Kwee Giok San.
Kwee Giok San berasal dari Lungtzi , sebuah kota kecil dekat Zhangzhou (Fukien). Di tahun 1840 , Giok San menempuh perjalanan ke Nanyang dan di tahun 1850 tiba di Jawa Tengah dan menjadi pedagang di Ciledug , kawasan timur dari Cirebon .
Awal kehidupan Kwee Giok San penuh dengan kesulitan. Anak Giok San , yaitu Kwee Boen Pien dilantik menjadi kapitan di Ciledug. Anak Kwee Boen Pien , Kwee Keng Liem mendirikan pabrik gula Djatti Piring di tahun 1896 dan untuk empat dekade berikutnya keluarga Kwee berada dalam kemakmuran.
REFERENSI :
Post , P. 2009 , “ Java’s Capitan Cina and Javanese Royal Families Status , modernity and Power Major-titular Be Kwat Koen and Mangkunegoro VII “ , Jurnal of Asia Pasific Studies , Waseda University
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua