Budaya-Tionghoa.Net | Belibis adalah angsa liar atau wild swan, bentuknya langsing dan kuat terbang jauh, sedangkan bebek mandarin bentuk tubuhnya ya mirip mentok, tak bisa terbang, hanya lebih cantik dibanding mentok, mereka selalu berpasangan, yang betina lebih polos, yang jantan berwarna warni dan memiliki jambul.
|
Karena selalu berpasangan, mereka menjadi simbol sepasang kekasih atau suami istri, saat orang Tionghoa kawin, gambar-gambar bebek mandarin ini ditempel di mana-mana, di pintu, di kaca, di perabot, dan di atas bingkisan-bingkisan, menyatu dengan simbol double happiness.
Idiom bebek mandarin dalam puisi sering muncul, terutama saat penyair sedang patah hati ditinggal mati pasangannya. Contohnya petikan syair karya Nalan Xingde di bawah ini ( lengkapnya di buku saya hlm. 262)
Mencari kembali angkasa biru meremang remang,
kukira di esok hari
salju pasti berada di tipis cambang.
Bumi manusia dan langit dewata,
tak jua memutus perjodohan fana.
Bunga musim semi daun musim gugur,
telah menyentuh angan menorehkan luka.
Berniat mengikat tali kemesraan,
balik dikejutkan gugurnya pengharapan,
di dua tempat bebek sejoli menggigil sendirian.
Sungguh tak berdaya,
biarlah suara-suara hujan di serambi,
mengalunkan nyanyian sembilu hati.
Zhou Fuyuan , 25545
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa