Budaya-Tionghoa.Net| Masih berkaitan dengan Duan Wu Jie , penulis teringat sebuah penggalan kisah dari legenda ular putih yang cukup terkenal. Seperti yang telah kita ketahui bersama, kisah ini menceritakan kisah cinta berlatar pada jaman Dinasti Song Selatan, antara Siluman Ular Putih – Bai Niang 白娘 alias Bai Suzhen 白素貞 yang berbudi dengan Xu Xian 许仙 alias Xu Hanwen 许漢文. Sebuah legenda yang tercatat dalam Jingshi Tongyan 警世通言 karya Feng Menglong pada jaman Dinasti Ming (1368 to 1644) . Tahukah anda bahwa pada saat perayaan Duan Wu inilah Bai Shuzhen menampakkan wujud aslinya?
|
Alkisah, pada hari tersebut Xu Xian bertemu dengan Fa Hai, Fa Hai yang sejak semula menentang hubungan manusia dan siluman tersebut menyuruh Xu Xian membeli arak Xiong Huang 雄 黃 酒, untuk diminumkan ke sang istri Bai Suzhen. Dikarenakan tradisi yang telah ada di kalangan masyarakat Tionghoa sejak jaman dahulu kala, untuk merayakan Duan Wu dengan minum arak Xiong Huang, yang bertujuan untuk mengusir racun dan hawa yang buruk, sebagai seorang tabib, Xu Xian tidak curiga sedikitpun.
Ia segera membeli arak Xiong Huang dan setibanya di rumah, mencari Bai Suzhen untuk meminumnya bersama-sama. Bai Suzhen yang saat itu sedang mengandung, menolak minum arak, namun karena rasa cintanya pada sang suami, akhirnya ia meminumnya sedikit, tapi ia tak curiga sedikitpun kalau yang diminumnya adalah arak Xiong Huang. Tak lama setelah meminumnya, Bai Suzhen merasakan kepalanya pusing, dan ia masuk ke kamar untuk beristirahat.
[Gambar 2 Xi Hu dengan Pagoda Leifeng]
Selang beberapa waktu, karena istrinya tidak bangun-bangun, Xu Xian yang merasa bersalah dan tidak enak hati, menengoknya ke dalam kamar, namun, betapa terkejutnya dia, ketika membuka tirai kelambu pembaringan, bukan istrinya yang ia lihat, melainkan seekor ular putih yang besar. Xu Xian pingsan seketika. Tak lama kemudian Xiao Qing si ular hijau masuk, mendapati tuannya Xu Xian pingsan ia segera membangunkan Bai Suzhen.
[Gambar 3 Duan Qiao tempat Bai Suzhen & Xu Xian bertemu pertama kali]
Bai Suzhen yang baru saja tersadar dari pengaruh arak Xiong Huang, melihat suaminya tergelak di lantai, ia buru-buru menghampiri, namun ia menjadi sangat sedih karena kondisi suaminya bukan pingsan biasa. Nyawa suaminya tinggal tiga hari saja, Bai Suzhen harus segera mencari jamur dewa Lingzhi yang berusia ribuan tahun untuk menyadarkannya. Saat itu juga Bai Suzhen memerintahkan Xiao Qing menjaga tubuh sang suami, sedangkan ia sendiri segera pergi ke Gunung Kunlun untuk mencari Lingzhi chao.
[Gambar 4 : Bai Suzhen bertempur saat mengambil Lingzhi]
Ketika tiba di Kunlun Shan, Bai Suzhen segera mencari rumput dewa tersebut, namun dua orang murid dewa memergokinya ketika Bai Suzhen sedang memetik Lingzhi, pertarunganpun tak terelakkan, tetapi Bai Suzhen yang sedang mengandung segera saja kelelahan dan terdesak. Dalam keadaan terjepit muncullah Dewa Panjang Umur Nanji Xianweng pemilik Lingzhi itu, karena melihat kesungguhan hati Bai Suzhen akhirnya mengampuninya dan memberikan Lingzhi tersebut untuk mengobati suaminya.
Bagian kisah tersebut di atas adalah bagian penting dalam keseluruhan Legenda Ular Putih, yang mengambil setting di Xi Hu (Danau Barat) yang terkenal dengan panorama dan jembatan Duan Qiao yang dalam cerita merupakan tempat Bai Suzhen dan Xu Xian bertemu pertama kali.
Sumber gambar : http://ilearn-culture.com/traditions/folklore/madam-white-snake/
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa |