Budaya-Tionghoa.Net| Hingga saat ini masih jarang diadakan pembahasan mengenai humor atau anekdot Tiongkok. Humor atau anekdot sendiri sebenarnya adalah salah satu bagian sastra yang layak juga mendapatkan perhatian. Jadi kita tidak hanya sekedar mencari di manakah letak kelucuannya, karena apa yang dianggap lucu itu berbeda-beda bagi tiap bangsa dan bahkan individu. Berikut ini kita akan mengulas beberapa humor klasik Tiongkok.
|
A.DIBACA DARI KANAN KE KIRI
Seorang penjabat bernama Song Junqing diangkat sebagai gubernur Jiangsu semasa pemerintahan Tong Shi (1862-1874). Ia merupakan seseorang yang ingin agar dirinya dianggap terpelajar.
Selain itu, ia merupakan seorang kaligrafer yang karyanya banyak dicari orang. Suatu ketika seorang duta besar yang telah selesai menjalankan tugasnya selama tiga tahun pulang ke kampung halamannya di Suzhou. Bekas duta besar ini nampaknya menjadi sangat kaya dan merenovasi rumahnya.
Sebagai wujud penghormatan terhadap mantan duta besar tersebut, Song Junqing mengirimkan sebuah papan berukirkan empat aksara Mandarin buah karyanya, yang berbunyi Mei (cantik), Pi (dibandingkan), Dongshan (Gunung Timur, yakni perumpamaan bagi tempat pensiun sang mantan duta besar).
Saat peresmian rumah barunya, sang mantan diplomat membacakan keras-keras empat aksara tersebut di hadapan Song, tetapi ia membacanya dari kanan ke kiri, sehingga menjadi “Shandong, Pi, Mei,” dan bertanya, “Bagaimana mungkin Shandong, sebuah provinsi, dibandingkan dengan Amerika, yang merupakan sebuah benua?” Semua orang yang mendengarnya tertawa. (Humor dari zaman Qing oleh Li Bai Yuan).
Sumber “kejenakaan” humor di atas adalah aksara Mandarin yang dapat dibaca dari kanan ke kiri maupun kiri ke kanan, sehingga menghasilkan makna berbeda. Mei sendiri adalah sebutan bahasa Mandarin bagi Amerika (Meiguo). Alksara “mei” sendiri juga berarti “kecantikan.” Dengan demikian, “kelucuan” humor ini juga terletak pada makna suatu aksara Mandarin yang bisa bermacam-macam tergantung kalimatnya.
(bersambung)
Sumber: An Anthology of Chinese Humour, halaman 70-71).
Ivan Taniputera
12 Juni 2012