Budaya-Tionghoa.Net | Salah satu jasa Mao Tse Tung kepada kelas petani dan pekerja Tiongkok adalah membangun sistim pelayanan kesehatan masyarakat dengan “dokter telanjang kaki” (barefoot doctors) yang terjangkau dan murah oleh masyarakat luas dan berpenghasilan rendah, sesuai dengan cita-cita sosialisnya.
|
Mungkin karenanya Mao sampai kini masih banyak orang yang menghormati dan tetap diingat oleh rakyatnya terutama dari kelas petani di pedesaan dan kelas pekerjanya, walaupun Mao telah melakukan kesalahan-kesalahan yang serius, seperti mencetuskan Revolusi Kebudayaan yang kontroversial.
Antara tahun 1965-1981, Tiongkok memperkenalkan sistim pelayanan kesehatan masyarakat yang menjangkau golongan miskin dan tertinggal yang hidup di pedesaan dan yang merupakan mayoritas dari penduduk Tiongkok, dengan nama “dokter telanjang kaki” (barefoot doctors).
Sistim pelayanan kesehatan masyarakat miskin ini merupakan gagasan Mao Tse Tung dan ironisnya juga merupakan bagian dari Revolusi Kebudayaan.
[Foto Ilustrasi: Source http://ihm.nlm.nih.gov/images/A13744 .Author World Health Organization photo by D. Henrioud ]
Tiongkok ketika itu tidak mempunyai tenaga dokter yang berpendidikan kedokteran barat yang cukup untuk melayani masyarakat sebuah negara dengan populasi terbesar didunia, maka dengan sistim pelayanan masyarakat “dokter telanjang kaki” ini sebagai tulang punggung pelayanan kesehatan masyarakat pedesaan, masyarakat mendapat pelayanan kesehatan dengan biaya murah dan terjangkau, walaupun aspek preventif lebih berperan daripada kuratif.
Para pekerja kesehatan atau paramedik ini mendapatkan pendidikan singkat dibidang kesehatan selama 3-6 bulan dan dituntut untukberdedikasi tinggi mengabdi kepada kelas petani dan pekerja denganberteladan kepada Dr. Norman Bethune
Dr. Bethune (1890-1939) adalah putera seorang Missionaris dari Kanada dan seorang Internasionalis yang membantu pihak republik dalam perang saudara di Spanyol melawan fasisme Franco (1936-1937) dan mendukung Tiongkok dalam peperangan melawan Jepang. Dr. Bethune memberikan pelayanan kesehatan dan mengobati korban peperangan sebagai seorang dokter. Ia meninggal di Tiongkok pada tahun 1939 ketika masih bertugas.
Tetapi pada tahun 1981 ketika sistim pertanian kolektif “kommune rakyat” dibubarkan dan Tiongkok memasuki era reformasi ekonomi baru (perekonomian pasar), maka sistim pelayanan kesehatan “dokter telanjang kaki” yang disponsori oleh negara akhirnya juga harusbubar, dan sistim pelayanan kesehatan masyarakat di privatisasisebagai konsekwensinya.
Pada laporan WHO ditahun 2000 diberitakan bahwa sistim pelayanan masyarakat di Tiongkok sebelum tahun 1980 lebih baik dibandingkannegara-negara lainnya yang mempunyai taraf perkembangan ekonomi yangsetingkat, tetapi sejak tahun 1980 dilaporkan keadaannyaberbalik.
Pada konferensi WHO di Alma Ata, Kyrgystan tahun 1978, sistim pelayanan kesehatan masyarakat Tiongkok “barefoot doctors” ini bahkan mendapatkan penghargaan tinggi yang dituangkan dalam deklarasi Alma-Ata.
Sistim “dokter telanjang kaki” pada hakikatnya merupakan bagian dari sistim pelayanan kesehatan “universal health care” atau sistim pelayanan kesehatan umum yang disponsori oleh negara kepada semua warganya.
Dr. Bethune adalah salah satu orang penganjur “universal health care” ini dan berbeda dengan praktek sistim pelayanan kesehatan masyarakat yang menjadikan pelayanan kesehatan masyarakat sebagai komoditas ekonomi saja.
Sisitim “dokter telanjang kaki” memang sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan jaman dan perekonomian sekarang, tetapi sekiranya pemerintah Tiongkok benar memprivatisasi semua sistim kesehatan masyarakatnya dan membiarkannya 100% menjadi komoditas ekonomi, maka akan sering terjadi seperti yang dilaporkan sekarang , yaitu hanya orang yang mempunyai cukup uang saja yang mendapatkanpelayanan kesehatan, dilain pihak sistim asuransi kesehatan masyarakat masih belum menjangkau semua lapisan masyarakatnya.
Dan ironisnya ini terjadi ketika Tiongkok sendiri perekonomiannya sedang berkembang pesat, dimana jumlah tenaga medis yang berpendidikkan dan Rumah Sakit modern bertambah banyak jumlahnya.
Di Indonesia saja sistim pelayanan masyarakat yang disponsori oleh negara seperti Puskemas yang sasarannya adalah masyarakat berpenghasilan rendah masih tetap dipertahankan walaupun anggarannya banyak yang berkurang, serta banyak lainnya yang diprivatisasi dan dijadikan komoditas ekonomi juga.
Pertimbangannya adalah karena pelayanan kesehatan masyarakat dinilai masih sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, ataukah Indonesia sekarang lebih sosialis dari Tiongkok ?
Golden Horde , 26094
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa