Tanya : Kata seperti berikut ini: shin = Baru . wa atau watashiwa = saya, ichi = 1 , Go = 5 , baka = bodoh– Jika diperhatikan, mirip seperti bahasa Teo Chew seperti shin = baru , wa = saya , it = 1 , ngow = 5 , bale = bodoh. Apakah sebagian nenek moyang Jepang ada yang Teo Chew ketika terdampar ke Jepang ? Ini sangat aneh, karena Bahasa Jepang terpisah jika disukukan dengan Bahasa Mandarin & Tionghoa lainnya .?
|
Jawab : Didalam ilmu bahasa ada suatu grup bahasa yang kita sebut grup Altaic . Ini merupakan grup bahasa yang terluas didunia . Didalam rumpun bahasa ini termasuk grup Turkic, Mongolic, Tungusic[Manchu] , Japanese, Korean etc . Jumlah pemakainya memang tidak banyak , hanya 450 juta tetapi daerah penyebarannya boleh dikatakan sama besarnya dengan grup bahasa Austronesia . Grup bahasa Austronesia tersebar dari Madagaskar ,Srilangka, Nicobar, Malaysia, Thailand,Indonesia, Filipina , Papua, Australia sampai dengan semua pulau-pulau diPacific Melanesia, Micronesia, sampai ke Hawaii.
Grup bahasa Altaic terdiri dari bahasa Turkic (termasuk Turkye,Kurdish, Iran, Tuirkestan, Kazak,Uzbek, Tajik, sebagian Afghan, Sinkiang dan Siberian Turkic) , bahasa Mongolic yang dipakai oleh suku-suku keturunan GengisKhan – termasuk bahasa resmi Ordos, Kalmyk, Buryat etc , bahasa Manchu Tungu yang dipakai di Siberia dan Manchuria , bahasa Korean yang digunakan di Korea dan Yanbian region atau China Korean autonomous region , bahasa Jepang yang digunakan di Jepang sendiri dan Okinawa.
Grup Sino-Tibetan terdiri dari grup Sinitic digunakan di Tiongkok dan Taiwan , Tibet , selatan Mongolia dan selatan Manchuria dan bagian utara Indochina. Grup lainnya Tibeto-Burman yang dipakai mulai di Baltistan[ Pakistan] , Kashmir, Ladakh , Nagaland, Nepal, Bhutan, Sikkhim, Assam, Tibet sampai Myanmar, North Thailand, Hunan,Guizhou.
Rumpun bahasa Sino-Tibetan punya keistimewaan dalam hal nada . Nada dalam Mandarin hanya empat, tapi nada suku Dong di Guangxi sampai 12 , dialek Konghu 9 nada, dialek Tiociu 8, dialek Hokkian 7, dialek Hakka 6, bahasa Vietnam 6 etc. Karena bernada bahasa kelompok ini lebih puitis, coba perhatikan buku pelajaran Mandarin untuk anak-anak, bila dibaca tepat nadanya, kedengaran seperti deklamasi sajak.
Bahasa Jepang memang termasuk grup Altaic, sedangkan bahasa Mandarin (dan dialek2nya)
termasuk rumpun Sino-Tibetan. Jadi secara struktur kedua bahasa ini berbeda cukup jauh.
Pertanyaannya: mengapa banyak bunyi bahasa Jepang yang mirip dengan bahasa Tiociu?
Alasannya adalah karena bahasa Jepang menyerap kosa kata bahasa Tionghoa, yang terjadi paling banyak pada dinasti Tang.
Di duga, bahasa yang dipakai pada dinasti Tang mirip dengan bahasa Minnan (bahasa Hokkian dan Tiociu) sekarang. Karena itu banyak bunyi bahasa Jepang yang mirip dengan bahasa Minnan.
Ada dua macam pengucapan bahasa Jepang yaitu Onyomi dan Kunyomi. Secara simple,
kunyomi adalah pengucapan menurut bahasa asli Jepang, dan Onyomi adalah pengucapan
menurut bahasa Tionghoa (yang mirip dengan bahasa Minnan lafal wenyan).
Contoh:
Kunyomi Onyomi Hokkian Tiociu Arti
wenyan wenyan
Hito Jin Jin Jing Orang
Yama San San San? Gunung
Aza Ji Ji Ji Huruf
Shita Ka Ha Ha Bawah
Itutsu Go Gou Ngou Lima
Kemudian, masalah banyaknya huruf Kanji yang sama dengan huruf Tionghoa. Hal ini tidak berhubungan dengan kelompok/rumpun bahasa. Pemilihan huruf adalah sistem penulisan yang bisa dilakukan untuk bahasa manapun. Huruf Kanji bahasa Jepang bisa ditulis dengan huruf hiragana, juga bisa dengan huruf Latin.
Seperti bahasa Indonesia yang bisa ditulis dengan huruf Arab dan huruf Latin. Bukan berarti bahasa Indonesia satu kelompok dengan bahasa Arab atau bahasa Latin.
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Tionghua Bersatu