Budaya-Tionghoa.Net | Kwee Tiam Tjing (1900-1974) dilahirkan di Pasuruan . Dia menempuh pendidikan , Lagere School Malang , kemudian ke MULO. Dia juga seorang otodidak dan mulai banyak membantu berbagai surat kabar , terutama “Lay Po” yang waktu itu baru terbit di Bandung dimana Kwee membuktikan kemampuannya dalam hal menulis yang membuatnya kelak menduduki satu tempat penting dalam bidang jurnalistik.
|
Kemudian dia duduk dalam staff redaksi “Soeara Publiek” yang waktu itu ditinggalkan oleh Phoa Tjoen Hoay dan berganti kepimpinan di bawah Liem Koen Hian. Dia dikenai sembilan delik pers, sehingga terpaksa mendekam selama sepuluh bulan di penjara (1926). Dia pindah dari “Soeara Publiek” dan masuk sebagai staf “Sin Jit Po” bersama Liem Koen Hian . Liem kemudian mengganti nama surat kabar menjadi “Sin Tit Po”.
Dia menerjunkan diri dalam pergerakan dan menjadi salah satu pendekar Pertij Tionghoa terkemuka. Belakangan dia tinggal di Jember , dimana dia menerbitkan dan memimpin “Pemberita”. Kemudian surat kabar itu ditutup dan dia pindah ke Semarang dan duduk sebagai staf “Matahari”.
Text Asli
Ia terlahir di Pasoeroean, sekola pertama dalem Europ. Lagere School Malang, teroes ka Mulo di itoe tempat djoega. Kamoedian ia banjak ambil privaatles dan zelfstudie, berbareng itoe moelai banjak bantoe soerat-soerat kabar, teroetama dalem “Lay Po” jang itoe waktoe baroe terbit di Bandoeng dimana ia oendjoek njata dalem toelisan-toelisannja bahoea dirinja bakal doedoekin satoe tempat jang terpenting dalem journalistiek. Kamoedian ia doedoek dalem staf-redactie “Soeara Publiek” jang itoe waktoe satelah ditingalken oleh
toean Phoa Tjoen Hoay lantes pindah dalem pimpinannja toean Lim Koen Hian, dimana ia dengen sekalih goes telah dapet 9 persdelict jang kendati 6 perkara telah bisa bebas tapi restant jang laen telah bikin ia mendekam dalem pendjara 10 boelan lamanja.
Pindah dari “Soeara Publiek” ia laloe masoek dalem staf “Sin Jit Po” bersama toean Liem Koen Hian djoega jang ganti namanja itoe soerat kabat menjadi “Sin Tit Po” sehingga ini hari. Itoe waktoe ia terdjoenken djoega dirinja dalem pergerakan dan mendjadi salah satoe antara pendekar Pertij Tionghoa Indonesia jang terkemoeka. Blakangan ia tinggal di Djember, dimana ia menerbitkan dan pimpin “Pemberita”, tapi akhirnja itoe soerat kabar ditoetoep dan ia sekarang di Semarang doedoek dalem staf “Mata Hari”
Salam,
Steve Haryono , 25182
PS. Saya mengutip seadanya seperti yang tertulis dibuku. Perhatikan perbedaan Lim Koen Hian dan Liem Koen Hian. Perbedaan ini juga tertulis di buku tersebut.
REFERENSI :
Orang orang Tionghoa jang terkemoeka edisi tahun 1935
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa