Budaya-Tionghoa.Net| Produk buatan Tiongkok atau secara umum dikenal dengan “Made in China” adalah sebuah frasa yang dipandang sebelah mata , identik dengan harga murah berkualitas rendah. Dan kondisi ini mulai berubah.
|
Survei terakhir oleh perusahaan yang didirikan oleh Li Ning — mantan atlet Tiongkok yang meraih medali emas di Olimpiade 1984–memperlihatkan bahwa jumlah konsumen di Amerika Serikat — yang ingin membeli produk asal Tiongkok — terus meningkat.
Li Ning mendirikan perusahaan , Li Ning Co. yang bergerak dibidang perlengkapan olahraga. Perusahaan yang berbasis di Beijing ini bermitra dengan Acquity Group , sebuah perusahaan e-commerce dan konsultan marketing.
Mereka meluncurkan Digital Li-Ning , sebuah perusahaan joint venture senilai 10 juta USD untuk penjualan secara online. Perusahaan ini berbasis di Chicago.
Menurut studi telah terjadi pergeseran signifikan persepsi konsumen di Amerika Serikat terhadap merek-merek asal Tiongkok selama lima tahun terakhir. Sekitar 62% orang Amerika mengatakan bahwa mereka mungkin akan membeli produk dari perusahaan-perusahaan Tiongkok sekarang ini dibandingkan tahun 2007.
Lebih dari setengah responden dalam survey tersebut mengatakan bahwa mereka percaya akan kualitas produk Tiongkok dan akan menyamai merek-merek Amerika Serikat dalam lima tahun berikutnya.
Produk elektronik menjadi pilihan favorit diantara kategori produk Tiongkok , seperti misalkan merek Haier dan Lenovo sebagai perusahaan yang paling dikenal.
Heisner selaku wakil presiden untuk perusahaan Li Ning di Amerika Serikat seperti yang dikutip dari China Daily –mengatakan bahwa sebagai warga digital lebih menyukai interaksi dengan perusahaan melalui saluran digital. Hasil survey menunjukkan bahwa semakin mereka familiar dengan dengan budaya Tionghua dan produk , semakin terbuka juga mereka terhadap apa yang ditawarkan oleh perusahaan Li Ning.
Seorang responden seperti yang dikutip dari China Daily mengatakan bahwa penilaiannya terhadap sebuah produk adalah berdasarkan kualitasnya dan bukan karena dari negara mana produk tersebut berasal. Lanjutnya , sebuah merek asal Tiongkok mungkin berkualitas baik sementara merek lainnya tidak. Faktor usia juga turut mempengaruhi penilaian. Generasi tua sulit untuk merubah pikiran mereka sementara generasi muda lebih menerima produk asal Tiongkok.
Eric Schmidt , pendiri dan presiden dari China Entrepreneurs , sebuah perusahaan konsultan di Beijing — mengatakan bahwa orang berpikir bahwa Tiongkok adalah berbasis manufaktur. Mereka tidak memahami kualitas dari merek dan produk Tiongkok. Dalam satu dekade kedepan semuanya akan berubah karena perusahaan Tiongkok belajar dengan cepat. Mereka dapat menyerap skill marketing.
Sumber :
Ariel Tung , “Study shows Americans view Chinese brands positively” , China Daily, 15 Juni 2012