Budaya-Tionghoa.Net| Stephen Chou Sing Ci atau Zhou Xing Ci 周星驰 dilahirkan pada tanggal 22 Juni 1962. Dia memasuki TVB Hong Kong sejak awal 1980an dan segenerasi dengan Tony Leung. Chou dan Leung pada awalnya mendaftar audisi untuk menjalani pelatihan di TVB. Sementara Leung diterima , Chou di tolak. Chou menggunakan jalur koneksi untuk tetap bisa mengikuti kelas malam dan akhirnya bisa tampil sebagai co-host acara 430 Space Shuttle. Walau demikian dia termasuk terlambat memulai untuk mendapatkan kesempatan untuk tampil di layar lebar.
|
Debut awal Chou di dunia film dalam Final Justice (1988) . Setelah itu Chou menjadi bintang Hong Kong yang paling produktif dalam bermain untuk sekitar 50 film dalam 6 tahun saja. (1988-1994) . Film sukses pertamanya adalah All For The Winner (1990). Film komedi ini dibintangi oleh Jeffrey Lau dan Corey Yuen dan merupakan versi parodi dari God of Gambler-nya Chou Yun-fat (1989). Film ini menandai masa emas Chou Sing Ci di dekade 90an untuk sejajar dengan bintang laris lainnya seperti Andy Lau , Chow Yun-Fat dan Jackie Chan.
Film ini laris manis dan Chou mendapat popularitas tinggi. Chou berperan sebagai orang lugu dari mainland dan datang ke Hong Kong dimana dia menyadari kemampuan luar biasa dalam berjudi. Cheung Man yang ikut membintangi film ini untuk beberapa tahun berikutnya akan menjadi partner Chou dalam beberapa film seperti God of Gambler II , trilogi Fight Back To School , Fist of Fury 1991 , Royal Tramp dan King of Beggars.
Chou dikenal dengan penampilannya yang kocak dengan wajah yang memancing tawa . Dia akan melakukan apapun dari hal yang paling memalukan dan paling bodoh dalam adegan-adegan filmnya . Tawa penonton menjadi semacam indikator kesuksesan Chou. Gaya komik Chou menjadi dikenal dengan istilah mo le tau , tanpa otak , gak nyambung , tidak logis , slapstick, sarkasme dll.
Disisi lain Chou punya kemampuan bela diri untuk dipertunjukkan dalam filmnya. Terkadang Chou malah menampilkan adegan yang lebih laga daripada film laga sungguhan dalam beberapa filmnya seperti dalam Legend of the Dragon, Fist of Fury , Shaolin Soccer dan Kungfu Hustle yang dikenal luas.
Chou mulai mengurangi keterlibatannya difilm sejak tahun 1995 dengan hanya membintangi sekitar 10 film selama enam tahun (1995-2001) sampai sukses besarnya dalam Shaolin Soccer.
Shaolin Soccer (2001) meraih keuntungan besar dengan mencapai 60 juta HKD dan memenangkan sejumlah penghargaan di Hong Kong Film Award. Film ini juga menembus pasar internasional termasuk Barat. Film ini berkisah tentang seorang bekas rahib Shaolin yang berusaha reuni dengan lima saudaranya. Selanjutnya kisah bergulir dengan derajat kelucuan diberbagai adegan yang mengundang tawa dengan klimaks pertandingan sepakbola yang lain dari yang lain.
Kesuksesan ini dilanjutkan dengan Kung Fu Hustle (2004). Film ini mengandung adegan laga yang lebih intens dan lebih menarik disertai komedi muram. Sukses komersial film ini melampaui Shaolin Soccer sebelumnya . Pencapaian ini membuat Chou menjadi raja box-office.
Di tahun 2008 , Chou memproduksi sekuel dari Shaolin Soccer yang bernuansa Jepang , Shaolin Girl , yang kurang menarik dibanding Shaolin Soccer. Di tahun 2012 ini Chou dikabarkan akan membuat remake dari film India , 3 Idiots. Melihat perjalanan awal karir Chou yang tidak mudah , Chou pantas menerima hasil dari perjuangan kerasnya selama bertahun-tahun.