Budaya-Tionghoa.Net | Hubungan antara Kepulauan Nusantara dengan Negeri China telah berlangsung semenjak zaman dahulu. Berikut ini adalah beberapa transliterasi Mandarin bagi berbagai nama tempat di Kepulauan Nusantara.
|
重迦羅 (zhòngjiāluó). Sumber: Xingcha Shenglan, Dinasti Ming, 1436. Merupakan sebutan bagi Pulau Madura. Bila dikembalikan pada nama aslinya, nampaknya mengacu pada Hujung Galuh, atau nama lama bagi Madura.
墮婆登 (duòpódēng). Sumber: Sejarah Lama Dinasti Tang, buku 197. Merupakan sebutan bagi Bali. Podeng itu mengacu pada Bantan, yang merupakan nama lama Bali.
干拖利 (gāntuōlì ). Sumber: Sejarah Dinasti Liang (502 – 557), buku 54. Merupakan sebutan bagi pantai timur Sumatera. Nama ini mengacu pada Kandari atau Gandhari.
思離朱囉無尼佛麻調華 (sīlí zhūluówúnífómádiàohuá). Sumber: Sejarah Dinasti Song (960 – 1279). Ini merupakan raja salah seorang raja Srivijaya, yang mengacu pada Raja Sri Sudhamanivarmadeva).
文郎馬神(wénlángmǎshén) didapat dari Catatan Sejarah Dinasti Ming, buku ke 323. Mengacu pada Banjarmasin.
買哇柔, (Hokkian Be-oa-jiu; Mandarin mǎiwāróu), yang mengacu pada suku Dayak Biaju atau Ngaju.
吉里地悶 (jílǐdìmèn) Sumber: Xingcha Shenglan yang berangka tahun 1436 dari Dinasti Ming. Ini mengacu pada Pulau Timor. Istilah dìmèn sendiri masih dipergunakan untuk menyebut Timor hingga saat ini.
美洺居 (měimíngjū) Sumber: catatan Sejarah Dinasti Ming (1368 – 1644), buku 323,. Nama ini mengacu pada Maluku. Lihat buku Nusantara dalam Catatan Tionghua halaman 165, yang mengejanya sebagai Mi-Li-Kiu.
宰奴里阿必丁已 (zǎi núlǐābì dīngyǐ). Sumber: Sejarah Dinasti Ming, buku 32. Nama salah seorang raja di Sumatera. Nama ini nampaknya mengacu pada Zainul Abidin.
Ivan Taniputera
5 Agustus 2009