Budaya-Tionghoa.Net | Seorang aktivis berpengaruh dari Korea Selatan untuk demokrasi Korea Utara , Kim Young Hwan dan tiga koleganya diusir Tiongkok pada hari Jumat., dimana mereka sebelumnya telah ditahan pada tanggal 29 Maret dengan dakwaan membahayakan keamanan nasional.
|
Menurut NY Times (21/7) , sedikit yang diketahui tentang apa yang dilakukan empat orang aktivis tersebut di kawasan timur laut Tiongkok , tetapi kasus ini menarik perhatian publik di Korea Selatan karena Kim Young Hwan secara nasional diketahui merupakan pemimpin pelajar di dekade 80an yang berkampanye melawan penguasa saat itu .
Di tahun 1991 , dia pergi ke Korea Utara untuk bertemu dengan pemimpinnya , Kim Il-Sung . Setelah itu Kim Young Hwa menjadi penentang Korea Utara yang vokal.
Meskipun disangkal Korea Selatan , berbagai laporan berita di media mengaitkan bahwa sebagai gantinya untuk kembalinya Kim Young-Hwan dan koleganya , pemerintah setuju untuk repatriasi seorang Tionghoa yang mendekam di penjara selama 10 bulan untuk kasus pelemparan bom di Kedubes Jepang di Korea Selatan.
Sedangkan menurut Global Times (12/7) , Kim Young Hwan bersama rekan terlibat dalam aktivitas rahasia di provinsi Liaoning untuk membantu imigran Korea Utara . Proses pembebasan (pengusiran) para aktivis ini melalui pembicaraan dengan pihak otoritas Tiongkok menurut seorang sumber dari Beijing kepada kantor berita Korea Selatan , Yoonhap.
Hampir semua migran dari Korea Utara yang melintas kewilayah Tiongkok digolongkan sebagai migran ekonomi dan direpatriasi. Beberapa kelompok kanan mendesak Tiongkok untuk memperlakukan kaum migran sebagai sebagai pengungsi potensial , karena orang yang dikembalikan ke Korea Utara dapat menghadapi hukuman berat.
Sejumlah besar imigran Korea Utara secara ilegal memasuki Tiongkok sejak akhir dekade 90an karena kelaparan di negara mereka. Beberapa diantara mereka berusaha masuk Korea Selatan melalui Tiongkok , beberapa menetap ilegal di Tiongkok dan melakukan berbagai aksi kriminal seperti penyelundupan narkoba , yang bisa membahayakan masyarakat. (Sumber : AFP , Global Times , New York Times)
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Tionghoa Bersatu