Budaya-Tionghoa.Net| Suatu kali seorang saat sedang mengajar seorang guru jatuh tertidur dan dibangunkan oleh siswanya. Guna menutupi rasa malunya, guru itu berkata, “Aku selalu berharap berjumpa dengan Konfusius, Sang Suciwan Agung.
|
Beberapa saat yang lalu, aku berjumpa dengannya.” Keesokan harinya, sewaktu pelajaran giliran muridnya yang jatuh tertidur. Sang guru yang menyaksikan hal itu membangunkan dan memarahinya, “Betapa beraninya engkau tidur saat pelajaran.”
Namun murid yang cerdik itu menjawab, “Aku juga baru saja berjumpa dengan Sang Suciwan.” Guru bertanya, “Lalu apa yang dikatakan Beliau?” Murid menjawab, “Beliau berkata bahwa ia tidak berjumpa denganmu kemarin.” (Humor zaman dinasti Ming oleh Feng Menglong)
(Sumber: An Anthology of Chinese Humour, halaman 18).
Letak kejenakaan anekdot ini adalah seorang guru yang berbohong. Seharusnya seorang guru hendaknya menjadi teladan bagi muridnya. Jikalau seorang guru berbohong, maka muridnya juga akan melakukan hal yang sama, bahkan kemungkinan dapat menjadi lebih piawai ketimbang gurunya. Oleh karenanya, anekdot di atas juga mengandung ajaran moralitas yang tinggi.
Ivan Taniputera
12 Juni 2012