Budaya-Tionghoa.Net | Pentingnya peradaban Tiongkok tidak perlu diperdebatkan lagi dengan kontinuitas sejarah selama ribuan tahun. Tetapi ironisnya baru sedikit yang dilakukan para arkeolog Tionghua untuk melakukan studi secara sistematis terhadap proses pembentukan negara selama ribuan tahun ini.
|
Kebudayaan Longshan dimasa Neolitikum Tiongkok tersebar di lembah Sungai Kuning sejak milenium ketiga sebelum Masehi. Budaya ini merupakan platform untuk perubahan sosial secara fundamental untuk tiga dinasti awal , Xia , Shang dan Zhou.
Sistem tulisan mungkin telah dipraktekkan (Chang 1999 : p64-5 ; Postage et al. 1995 :p467-8), tembaga dan perunggu digunakan untuk membuat ornamen dan perkakas (Linduff et al. 2000) , tembok kota telah dibangun dan kekerasan dan peperangan telah menyebar (Liu , L. 2000 , Underhill 1989) , konfigurasi pemakaman mengindikasikan adanya struktur hirarki sosial (Fung 2000 ; Liu 1996 ; Pearson 1981 ; Underhill 2000 ) .
Dalam makam-makam Longshan , kaum petani yang membangun desa dan menguburkan jenazah mereka kedalam pemakaman diluar wilayah desa , segala kekayaan materi ikut dikubur bersama jenazah dan terkonsentrasi kedalam sejumlah kecil orang-orang khusus.
Salah satu situs Longshan penting adalah Taosi , di Xiangfen , Shanxi , yang meliputik kawasan beberapa kilometer saja. Dalam area kecil yang tergali , penemuan tempat pemakaman raksasa yang dipercaya terdiri dari ribuan makam , yang sudah digali terdiri dari enam makam besar , 80 makam ukuran menengah dan 600 makam ukuran kecil.
[Foto Ilustrasi : Longshan Culture ,23 July 2009, Author Lamassu Design Gurdjieff,Transferred from en.wikipedia]
Dalam makam kecil , mayat jarang sekali ditemani dengan harta benda yang menyertainya . Dalam makam menengah ,mayat dibungkus oleh peti kayu berwarna dan dilengkapi oleh pottery , ornament giok , batu-batuan , kayu-kayuan dan benda ritual.
Makam besar terdiri dari harta benda yang berlimpah , instrument musik berbahan kayu, kulit buaya , bel tembaga , dan lukisan mural. Konfigurasi makam ini menunjukkan organisasi kekerabatan
Budaya regional semakin ekstensif dan berinteraksi satu sama lain dan akhirnya budaya Neolitikum menjadi semakin kompleks , membentuk pondasi untuk berkembangnya peradaban (Chang 1986 : P234). Karena pentingnya budaya Longshan secara spasial dan temporal ini membuat budaya ini menjadi fokus utama terhadap awal peradaban Tiongkok. Tanpa memahami organisasi sosial dan transformasi pada budaya Longshan , sulit untuk melakukan studi munculnya negara-negara awal di Tiongkok kuno.
Budaya Longshan ditemukan pertama kali antara tahun 1931-1932 di Chengziyai , dekat bekas distrik Longshan di Licheng , Shandong. Budaya Longshan punya ciri utama yaitu black pottery yang telah muncul di kawasan Shandong secara independent . Di akhir dekade 1930an , tujuh puluh situs Longshan ditemukan di kawasan luas meliputi Shandong , Henan utara dan Hangzhou Bay . Dari penemuan ini disimpulkan bahwa budaya Longshan punya hubungan langsung dengan peradaban Shang (Liang , 1939).
Di tahun 1940 , lebih banyak situs yang mengandung black pottery yang ditemukan di kawasan yang lebih luas dari Taiwan dan Fujian sampai Hebei di utara. Para arkeolog berargumen bahwa budaya Longshan berpusat di lembah Sungai Kuning dengan variasi budaya di kawasan sekitar.
Chang mengajukan konsep Longshanoid Horizon untuk mengkarakterisasi kemiripan keramik dalam periode terbatas dimasanya. Chang mengusulkan bahwa Longshanoid Horizon merefleksikan ekspansi kultural dari kawasan inti , Central Plain atau Zhongyuan , yang secara tradisional dianggal sebagai tempat cikal bakal peradaban Tiongkok.
Peninggalan keramik Longshan juga menunjukkan pengaruh budaya Yangshao melalui fase intermediate. Sementara itu dikawasan Hangzhou yang tadinya masuk kedalam budaya Longshan (Liang , 1939) mulai dipisahkan dan diidentifikasi sebagai budaya Liangzhu (Institute of Archaeology 1959 , p31).
Di tahun 1970 , para peneliti semakin mengakui bahwa budaya Longshan dari kawasan berbeda diturunkan dari konteks budaya yang berbeda (An , 1972) . Kawasan Shandong diturunkan dari budaya Dawenkou (Shandong Museum , 1976) , sementara Henan barat dan Shanxi selatan dikembangkan dari budaya Yangshao melalui fase intermediate , Miaodigou II atau Longshan awal (Institute of Archaelogy , 1959 ; Zhang Daihai et al 1984).
Penelitian selanjutnya mengusulkan bahwa meskipun budaya Longshan dikawasan yang berbeda terlihat berbagi kesamaan sifat yang sama , mereka mewakili sekuensi dan tradisi lokal yang berbeda. Oleh karena itu di awal tahun 80an , Yan (1981) mengusulkan varian regional dari budaya Longshan , yang harus dianggap sebagai budaya yang terpisah. Yan mengusulkan istilan periode Longshan sebagai nama untuk masa dimana budaya ini berkembang.
REFERENSI :
1. Li Liu , (2004) , “The Chinese Neolithic : Trajectories To Early States” ,
2. Louwe & Saughnessy , (1999) , “The Cambridge History of Ancient China : From The Origins of Civilization to 221 SM” , Cambridge University Press