Budaya-Tionghoa.Net |Ketika muncul pertanyaan mengenai marga tanpa penulisan hanzi maka kita harus berhati-hati. Misalkan untuk marga Ou yang cukup pelik dalam sistem latinisasi ataupun romanisasi yang tidak seragam dan keragaman dialek dan juga pengaruh bahasa asing seperti bahasa Belanda di Indonesia dan bahasa Inggris di Singapura dan Malaysia . Marga Ouw sendirinya diucapkan dalam dialek apa?
|
Kalau Ou dalam Mandarin, maka Hokkiannya adalah Ao (kebiasaan lama Auw),adalah huruf pertama dari sne Ouyang (Hokkian Aoyang, atau kebiasaan Auwyang), tapi bila Ouw Hokkian (di Singapore Malaysia orang lebih senang menulisnya jadi Oh) maka Mandarinnya adalah Hu, snenya presiden Hu Jin Tao . Ada lagi Ouw yang Mandarinnya Wu, hurufnya seperti niao burung tapi bagian matanya dibuang.
[Foto Ilustrasi : Cindy Au , Artis Hong Kong]
Seperti telah disinggung sebelumnya, sne Tionghua tergantung pada tulisan atau karakter Hanzi-nya, bukan pada bunyinya. Kalau ditulis dengan huruf Latin, akan ada beberapa penulisan Latin yang sama, padahal karakter Hanzinya berbeda. Hal ini akan semakin rumit jika penulisan Latin dilakukan dalam dialek Tionghua yang berbeda.
Jika sne Ouw yang dimaksud adalah dalam bahasa Mandarin, maka kemungkinan sne tersebut adalah :
1. 區 OU (Mandarin), AO (Hokkian), AO (Tiociu), EU (Hakka), NGAO (Konghu)
2. 歐 OU (Mandarin), AO (Hokkian), AO (Tiociu), EU (Hakka), AO (Konghu)
Karakter Hanzi OU yang nomor 2 sama dengan karakter OU pada marga 歐陽 OUYANG (Mandarin), AOYONG (Hokkian Emng & Cuanciu), AOYANG (Hokkian Ciangciu), AOYANG (Tiociu), EUYONG (Hakka), AOYEUNG (Konghu)
Jika sne OUW yang dimaksud adalah dalam bahasa Hokkian, maka kemungkinan sne tersebut adalah:
1. 胡 HU (Mandarin), OU (Hokkian), OU (Tiociu), FU (Hakka), WU (Konghu)
2. 烏 WU (Mandarin), OU (Hokkian), OU (Tiociu), WU (Hakka), WU (Konghu)
3. 鄔 WU (Mandarin), OU (Hokkian), WU (Tiociu), WU (Hakka), WU (Konghu)
Catatan mengenai penulisan OU dalam bahasa Hokkian. Dalam bahasa Hokkian ada dua macam bunyi ‘o’, cara penulisannya di sini adalah dengan menggunakan ‘o’ dan ‘ou’, contoh: o (tiram), ou (danau), ho (baik), hou (hujan), bo (tidak ada), bou (istri)
Dalam dialek Xiamen, ‘o’ diucapkan mirip bunyi ‘eu’ bahasa Sunda, sedangkan ‘ou’ diucapkan mirip bunyi ‘o’ bahasa Indonesia.
Penulisan dengan menggunakan ou ini adalah pengaruh dari ejaan Kaohue Lomaji. Pada sistem penulisan yang lama di Indonesia ‘ou’ ditulis dengan ‘ouw’, misalnya:
Kuan Im Pouw Sat [Kuanyim Phousat] dibaca ‘kuan im pho sat’ (= Bodhisattva Avalokitesvara). Contoh lain adalah Hud Tjouw [Hudcou] dibaca ‘hud co’ (= Bodhisattva) houw kun [hou kun] dibaca ‘ho kun’ (= jurus Macan)
Pada ejaan Xiamen Daxue, ‘ou’ ditulis ‘oo’ dan ‘o’ ditulis ‘o’.Pada ejaan TMSS, ‘ou’ ditulis ‘o’ dan ‘o’ ditulis ‘ø’ atau ‘0’ (angka nol).
Ou Hokkian dulu ditulis Ouw, ada tiga kemungkinan yaitu [1] Mandarin Hu seperti Hu Jintao , [2] Mandarin Wu , ini wu dari wuya burung gagak yang berarti hitam.[3]Mandarin Wu , sne ini lebih banyak dari sne Wu hitam diatas , tapi yang paling banyak adalah Ou yang Mandarinnya adalah Hu.
Singapura dan Malaysia mengalami kekacauan ejaan seperti Indonesia, hanya Indonesia kena pengaruh bahasa Belanda, Singapura kena pengaruh bahasa Inggris, karenanya penulisannya jadi berbeda, contoh: Indonesia Go, Gou, atau Gouw maka di Singapura menjadi Goh, Gor. Untuk di Indonesia yang bermarga Ouw, Ou, maka di Singapura menjadi Oh. Untuk yang Indonesia bermarga Lauw, Lau, maka di Singapura menjadi Low. Untuk yang di Indonesia bermarga Louw, Lou, maka di Singapura menjadi Loh, Law. Ini dapat dilihat dalam buku telpon mereka. Jadi cara terbaik adalah dapat menulisnya dalam huruf Tionghoa.
King Hian dan Liang U
Telusuri marga lainnya di : http://web.budaya-tionghoa.net/budaya-tionghoa/budaya-tionghoa/marga-tionghoa-chinese-surname
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua