Budaya-Tionghoa.Net | Tidak bisa dipungkiri, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang percaya takhayul. Mulai dari Presiden sampai dengan abang Becak semuanya percaya takhayul, begitu juga dengan para pembimbing agamanya.
|
Takhayul adalah sejenis kepercayaan yang menganggap serangkaian kegiatan tertentu yang dapat menyebabkan akibat sial ataupun hokie. Takhayul sudah merupakan tradisi dan budaya dari bangsa Indonesia. Budaya ruwatan dan budaya pamali adalah budaya bangsa kita.
Hampir setiap pernikahan selalu dicarikan hari baiknya terlebih dahulu. Setiap rumah yang dibangun atau dibeli selalu dibutuhkan ahli Fengshui. Setiap orang meninggal selalu ada upacara 40 hari maupun 1000 hari. Belum lagi berbagai macam jenis upacara ruwatan maupun hal-hal yang bersifat pamali – bahasa Sunda = Pantangan.
Upacara Ruwatan hingga sekarang ini sudah melestari dan jadi tradisi, bukan hanya sekedar di Jawa Tengah saja. Upacara sakral ini dimaksud untuk menolak bala, bahaya maupun malapateka yang digolongkan rentan bahaya disebut sebagai sukerta.
Upacara ini dilakukan hampir oleh semua penganut agama termasuk umat Kristen. Misalnya upacara kebaktian/misa ruwatan pemberkatan rumah baru. Bahkan sejak kecil kita sudah diajarkan ruwatan dimana harus menaroh cabek yang ditusuk oleh tusuk sate sebagai penangkal hujan.
Pamali atau pantangan bagi sesuatu yang bisa mendatangkan sial misalnya tukaran tas, jalan dibawah tangga, memberikan kado sebelum anak dilahirkan.
Bagi orang Tionghoa maupun Jepang tidak boleh menyuguhkan makanan dalam jumlah empat (4) buah, sebab angka 4 melambangkan kematian. Tidak boleh menancapkan sumpit makan di tengah nasi, sebab ini sama seperti juga menusuk masuknya rejeki makanan sehari-hari.
Sedangkan yang bisa mendatangkan hokie, misalnya di Eropa mengetuk tiga kali diatas kayu yang belum dicat, sebab kayu tersebut melambangkan salib Yesus. Di Jerman pada saat mengetuk mengucapkan perkataan: “Toi” tiga kali.
Hanya banyak orang Jerman sendiri tidak tahu, bahwa makna dari kata Toi itu adalah Teufel (setan), jadi secara tidak langsung mereka memanggil si setan tiga kali. Sepatu kuda apabila dipasang seperti huruf U akan membawa hokie, maka dari itulah Lord Nelson dari England khusus memasang sepatu kuda di kapalnya.
Bedasarkan Edmund Burke – Pujangga dari Irland menyebutkan bahwa Takhayul itu adalah agamanya wong gendheng !. Hanya perlu dikeketahui, bahwa kepercayaan akan takhayul ini dianut oleh hampir seluruh umat manusia di dunia ini.
Di Jepang maupun di Inggris. Berdasarkan jajak pendapat disana 80% penduduk Inggris percaya akan takyul misalnya kaca pecah bisa mendatangkan sial selama 7 tahun.
Di Indonesia orang percaya bahwa kucing hitam bisa membawa sial, sebab warna hitam adalah warna kuasa gelap dan kucing memiliki mata seperti mata setan. Hanya perlu diketahui di England Kucing Hitam adalah pembawa hokie sedangkan kucing putih adalah pembawa sial.
Percaya takyul dalam bahasa Inggris = Superstition. Kata ini diserap dari bahasa Latin = Superstes yang berarti diluar jangkauan. Kerpecayaan akan takhayul ini banyak sekali dianut oleh para selebritis, olahragawan, bintang film maupun penjudi.
David Beckham percaya bahwa ia akan bisa menang dalam pertandingan bola, apabila sehari sebelumnya ia tidak mandi. Sedang Johan Cruift mantan pemain bola Belanda sebelum pertandingan dimulai ia harus menunyah permen karet terlebih dahulu.
Bagi para penjudi di Amerika, uang kertas dua AS Dollar itu pembawa sial. Bagi penjudi uang tersebut sering disebut “deuce” = dua dalam bahasa Perancis kuno jadi mirip seperti kata Devil = Setan.
Tanggal maupun angka bisa membawa sial oleh sebab itulah timbul gejala penyakit jiwa Tetraphobia atau takut dengan angka Empat sebab di Jepang, China, Korea maupun Hawaii angka tersebut melambangkan kematian. Begitu juga bagi mereka yang takut akan bilangan 13 atau Triskaidekaphobia. Banyak hotel di seluruh dunia yang tidak memiliki kamar maupun tingkat dengan angka 13.
Apakah benar angka 13 bisa membawa sial ? Lihat saja apakah pada jam 13.13 anda selalu mengalami nasib sial. Bagaimana ketika anda berusia 13 tahun ? Dan bagaimana pula bagi mereka yang dilahirkan pada tanggal 13. Di Eropa bahkan ada kepercayaan bahwa mereka yang dilahirkan pada bulan April adalah mereka yang tidak akan berhasil, sebab bulan April adalah hari lahirnya Yudas.
Hari sial adalah hari Jumat sedangkan hari hokie adalah hari Minggu. Hati-hati bagi mereka yang percaya akan takhayul sebab Jumat yang akan datang ini adalah Jumat tanggal 13.
Bedasarkan penelitian terbuktikan kepada mereka yang percaya akan nasib sial, benar-benar akhirnya membawa sial benaran, sebab prilaku maupun tindakan dia sudah terindoktrinasi oleh pikirannya sendiri terlebih dahulu. Perempuan pada umumnya lebih percaya akan takhayul daripada pria.
Mang Ucup , 26252
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa